Roller Coaster Madura United ke Championship Series: Presiden Klub Tersandung Kasus Korupsi hingga Sindrom Putaran Kedua

oleh Wahyu Pratama diperbarui 02 Mei 2024, 11:15 WIB
Para pemain Madura United merayakan gol yang dicetak oleh Francisco Rivera saat melawan Persikabo 1973 dalam laga pekan kesembilan BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Sabtu (19/8/2023). (Bola.com/Abdul Aziz)

Bola.com, Bangkalan - Madura United membalikkan banyak prediksi setelah mengunci tiket terakhir championship series. Hasil imbang tanpa gol dengan Arema FC di Gelora Bangkalan, Madura (30/4/2024), sudah cukup untuk mereka.

Klub berjuluk Laskar Sape Kerrap tak pernah disangka mampu menembus empat besar di akhir regular series. Sindrom putaran kedua dalam beberapa tahun terakhir runtuh di bawah tangah dingin pelatih Mauricio Souza.

Advertisement

Walau begitu, perjalanan Madura United bukannya tanpa hambatan. Sempat jadi klub terbaik di awal-awal kompetisi, klub asal Pulau Garam itu mendadak memble dengan menelan sejumlah kekalahan kandang tepat di pertengahan kompetisi.

Bayang-bayang kegagalan semakin terasa dengan masalah non teknis di internal tim. Presiden klub, Achsanul Qosasi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi BTS 4G Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo).

Namun, Madura United berhasil menemukan formula yang tepat untuk bangkit di putaran kedua. Kemenangan penting di sejumlah laga tandang pada akhirnya memberikan mereka keunggulan atas para pesaingnya.

 

2 dari 4 halaman

Lepas Sindrom Putaran Kedua, Madura United Lega

Pemain Madura United berfoto bersama di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Selasa (30/4/2024) sore WIB, setelah pertandingan melawan Arema FC. (Bola.com/Wahyu Pratama)

Manajer Madura United, Umar Wachdin, mengaku lega setelah timnya mampu mengunci satu tiket ke empat besar. Dirinya merasa banyak hal yang memengaruhi keberhasilan Fachruddin Wahyudi Aryanto dkk sejauh ini.

"Alhamdulilah ini perjuangan pemain dan official Terkhusus saya sampaikan terima kasih kepada pak Achsanul Qosasi (AQ) sebagai presiden klub yang menghidupkan sepakbola di Madura dan pak (Richard) Erlangga yang datang dan siap pasang badan untuk Madura United," ujar dia. 

"Sebagai tim kami terus berevolusi. Berubah menjadi lebih baik. Kami terus perbaiki kekurangan di putaran kedua. Tentunya semua pemain memberikan dampak positif. Tapi dampak kebijakan transfer pemain juga jadi salah satu yang penting," sambung pria asal Pamekasan tersebut.

 

3 dari 4 halaman

Tak Mau Setengah-Setengah di Championship Series

Liga 1 - Ilustrasi Logo Madura United BRI Liga 1 (Bola.com/Adreanus Titus)

Berhasil menembus championship series memberikan kesempatan bagi Madura United untuk bertarung sekali lagi memperebutkan gelar. Borneo FC Samarinda selaku juara reguler series bakal jadi lawan di semi-final nanti.

Asisten pelatih Madura United, Rakhmat Basuki mengaku tak ingin setengah-setengah di champions series nanti. Pria asal Pamekasan itu siap mengalahkan Pesut Etam sekali lagi seperti yang dilakukan pada akhir putaran kedua lalu.

"Kami bersyukur ini semua berkat ridho dari Allah. Terima kasih kepada pak AQ yang belum pernah berhenti memberikan dukungan, beliau sangat luar biasa. Bapak Erlangga yang juga beri support luar biasa. Karena sudah di championship series, kalau bisa juara kenapa enggak," sahutnya.

 

4 dari 4 halaman

Yuk Intip Posisi Tim Favoritmu

Berita Terkait