Timnas Indonesia U-23 Drop saat Dijegal Irak di Piala Asia U-23 2024, Pengamat: Bioritme Fisik Belum 100 Persen Pulih

oleh Gatot Sumitro diperbarui 03 Mei 2024, 21:30 WIB
Timnas Indonesia U-23 masih harus bersabar untuk mendapatkan tiket ke Olimpiade Paris setelah pada laga perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024, yang menjadi tiket lolos otomatis terakhir, dikalahkan Irak 1-2 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Kamis (2/5/2024). Sempat unggul duluan melalui gol Ivar Jenner pada menit ke-19, Irak sukses menyamakan skor delapan menit kemudian via Zaid Tahseen yang bertahan hingga waktu normal, bahkan hingga perpanjangan waktu 2x15 menit usai. Gol kemenangan Irak dicetak Ali Jasim pada menit ke-96 masa perpanjangan waktu. Dengan hasil ini, Garuda Muda akan menjalani play-off kontra Guinea pada 9 Mei mendatang sebagai peluang terakhir menuju Olimpiade Paris. (AFP/Karim Jaafar)

Bola.com, Kediri - Timnas Indonesia U-23 harus menahan ambisi lolos langsung ke Olimpiade Paris 2024. Kekalahan atas Irak 1-2 pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah Bin Khalifa Doha, Qatar, Kamis (2/5/2024) malam WIB, memaksa Garuda Muda menjalani laga playoff melawan wakil Afrika, Guinea U-23 di Prancis, pada 9 Mei 2024.

Gusnul Yakin mengamati ada penurunan fisik penggawa Timnas Indonesia U-23 saat meladeni Irak. Sehingga taktik Shin Tae-yong tidak bisa berjalan konstan dalam pertandingan tersebut.

Advertisement

"Sebenarnya Shin Tae-yong ingin Indonesia main dengan karakter yang telah dibentuk. Pada momen tertentu taktik bisa dijalankan dengan baik, tapi pada saat lain ritme dan fokus terganggu. Stamina pemain tak cukup untuk melakukan taktik itu," katanya.

Karena bioritme fisik turun membuat pemain Indonesia sering salah passing atau membaca taktik dan pergerakan lawan.

"Begitu pula ketika Indonesia menyerang sering tak sampai ke jantung pertahanan Irak. Karena alur bola telah tersendat sejak di lini tengah," ujar Gusnul Yakin mengenai kondisi Timnas Indonesia U-23 di matanya.

2 dari 3 halaman

Permainan Irak Bikin Fisik Tim Garuda Muda Terkuras

Pemain Timnas Indonesia U-23, Pratama Arhan (kiri) berebut bola dengan pemain Irak U-23, Nihad Mohammed pada laga perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Kamis (2/5/2024). (AFP/Karim Jaafar)

Sementara Irak U-23 bermain sabar dengan memanfaatkan ruang antarpemain dan bola daerah, cara tersebut dianggap oleh mantan pelatih Arema FC itu sebagai salah satu faktor yang membuat tenaga pemain Timnas Indonesia U-23 terkuras.

"Saya melihat Irak menduplikasi cara bermain Uzbekistan. Sebenarnya taktik itu tidak berjalan sepenuhnya, tetapi mereka terus berusaha dengan sabar," ungkap Gusnul Yakin.

 

 

3 dari 3 halaman

Sudah Habis-habisan saat Hadapi Korea

Pemain Timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On (kiri) berebut bola dengan pemain Korea Selatan U-23, Hong Yun-sang dalam laga perempat final Piala Asia U-23 2024 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB. (Dok. AFC)

Gusnul Yakin menilai peak performance Garuda Muda tercapai saat mengalahkan Korea Selatan perempat final. Dalam laga itu semua potensi mulai fisik, teknik, dan mental ditumpahkan.

"Sehingga pemain Indonesia mencapai puncak kepuasan dengan pengerahan potensi yang dimiliki. Akibatnya saat melawan Uzbekistan mulai turun sedikit. Namun, kekalahan dari Uzbekistan sangat memukul mental pemain," ujar Gusnul Yakin.

"Sebenarnya mereka bisa bangkit lawan Irak, tetapi kondisi pemain Indonesia belum pulih seratus persen. Ini salah satu kelemahan bermain dengan sistem turnamen dengan jarak pertandingan yang mepet," paparnya.

Berita Terkait