Bola.com, Jakarta - Manajer Manchester United (MU), Erik ten Hag, tampaknya belum bisa beralih dari mantan anak asuhnya yang kini berada di Barcelona, Frenkie de Jong. Erik ten Hag merasa Frenkie de Jong bisa membantunya menerapkan gaya sepak bola Ajax di Old Trafford.
Erik ten Hag duduk bersama Gary Neville mendiskusikan beberapa aspek yang sudah dijalaninya selama menjadi manajer MU, termasuk kegagalan The Red Devils mendapatkan Harry Kane, potensi Rasmus Hojlund yang masih muda, dan masalah cedera yang menimpa tim sepanjang musim.
Salah satu titik utama yang dibahas Erik ten Hag adalah kegagalan MU dalam mendatangkan Frenkie de Jong dari Barcelona pada musim panas 2022. Ia menekankan kehadiran De Jong akan sangat membantu dirinya menerapkan sepak bola Ajax di tubuh MU.
Menurut Erik ten Hag, penting memiliki pemain seperti Frenkie de Jong dan Casemiro demi mengubah gaya permainan tim. Menurutnya, kedua pemain itu akan saling melengkapi dan memainkan peran kunci dalam menerapkan filosofi permainan Ajax.
"Itu adalah Frenkie de Jong dan Casemiro. Mereka akan benar-benar saling melengkapi satu sama lain. Benar sekali," ucap Erik ten Hag.
"Itu adalah tipikal pemain yang bisa Anda gunakan jika ingin memainkan gaya Ajax. Anda membutuhkan tipe pemain seperti itu," lanjut manajer MU itu.
Sulit Mengimplementasikan Permainan pada Musim Ini
Berusaha menjelaskan mengapa gaya permainan yang diinginkannya gagal diimplementasikan pada musim ini, Erik ten Hag menekankan betapa sulit menghadapi situasi cedera dan perubahan di lini belakang MU.
Meski ada upaya untuk bermain proaktif dan dinamis, Erik ten Hag mengaku tantangan cedera dan perubahan pemain sudah membuat konsistensi sulit dicapai.
"Tahun lalu ketika saya masuk, Anda melakukan penyesuaian. Namun, pada akhirnya ini adalah tentang memenangkan pertandingan. Dari tahun lalu, kami menemukan cara untuk membuat tim yang sangat sukses," ujar Erik ten Hag.
Meski begitu, Erik ten Hag menggarisbawahi tim terus berusaha keras dan memiliki semangat untuk meraih kemenangan. Meski sulit, MU telah melihat peningkatan performa setelah jeda musim dingin, walau masih banyak hasil imbang.
"Kami cukup percaya diri di satu sisi, telah membuat pilihan yang tepat dan kami dapat membuat langkah selanjutnya. Namun, semua cedera datang dan kami melakukan begitu banyak perubahan di beberapa posisi seperti di lini belakang," tegas manajer asal Belanda itu.
Konsistensi Itu Krusial
Erik ten Hag juga menyoroti pentingnya konsistensi dalam pertandingan. Ia mengakui bahwa perubahan-perubahan yang terjadi di lini belakang MU telah mengganggu pola permainan yang diinginkan. Meski demikian, Erik ten Hag bersikeras tujuan utama tim tetap tidak berubah.
"Kami melakukan sedikit penyesuaian dalam cara bermain kami, ketika Anda tidak memiliki bek tengah berkaki kiri atau di sisi kiri pada posisi bek sayap. Anda harus melakukan penyesuaian dalam cara bermain Anda dan kami melakukannya," ujar Erik ten Hag.
"Kami belum berada di posisi yang kami inginkan dengan cara bermain sesuai yang kami inginkan. Namun, tajuk utama masih ada karena kami ingin menjadi proaktif, dinamis, dan kami ingin bermain dengan garis tinggi. Itulah yang selalu menjadi tujuan kami," lanjutnya.
Perlu Pemain yang Sesuai Filosofi
Dalam rangka mengatasi tantangan tersebut, Erik ten Hag menegaskan perlunya rekrutmen pemain sesuai dengan filosofi permainan yang diinginkan. Ia meyakini dengan pemain yang tepat, MU bisa menghadapi tantangan dengan lebih baik dan mencapai hasil yang diinginkan.
Meski ada kesulitan dalam menerapkan gaya permainan Ajax di MU, Erik ten Hag optimistis bahwa tim akan terus bergerak maju dan mencapai kesuksesan. Dengan tekad dan semangat yang dimiliki para pemain, Ten Hag yakin MU akan meraih hasil yang lebih baik.
"Kami sudah meningkat. Kami mencetak lebih banyak gol setelah jeda musim dingin dan juga lebih konsisten. Kami tidak mengalami banyak kekalahan pada 2024, tetapi kami terlalu sering bermain imbang," ujar Erik ten Hag.
"Apa yang dapat kami lakukan adalah menempatkan diri kami dalam posisi menang, tetapi kemudian Anda harus bermain imbang untuk melewatinya," pungkasnya. (Arraafi Adna Yudistira)
Sumber: Sport Bible