Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 sedang bersiap menghadapi Guinea U-23. Laga play-off Olimpiade 2024 Paris itu akan digelar di Centre National du Football, Clairefontaine, Prancis, Kamis (9/5/2024) malam.
Tantangan untuk menjalani play-off melawan Guinea tidak akan berjalan mudah. Sebab, tim lawan memiliki waktu yang lebih banyak untuk melakukan persiapan laga itu.
Timnas Guinea U-23 mendapat jatah play-off setelah berstatus peringkat keempat Piala Afrika U-23 2023 yang digelar pada Juli 2023 lalu di Maroko. Artinya, sudah sekitar sembilan bulan dari agenda itu mereka baru menjalani laga kompetitif lagi.
Guinea U-23 sempat bertanding melawan Amerika Serikat pada 22 Maret 2024 lalu, tapi laga ini berstatus persahabatan.
Bandingkan saja dengan Timnas Indonesia U-23 yang hanya punya waktu sepekan saja untuk mempersiapkan laga ini. Belum lagi, anak asuh Shin Tae-yong harus melakukan perjalanan dari Qatar menuju Prancis.
Setelah tiba di Prancis, Rizky Ridho dkk. juga masih perlu adaptasi cuaca dan mempersiapkan diri untuk latihan. Hal ini tentu menjadi situasi yang kurang menguntungkan bagi Timnas Indonesia U-23.
Jika sukses mengalahkan Guinea U-23, Garuda Muda akan masuk grup yang tidak mudah di Olimpiade. Mereka harus bersaing dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru.
Laga melawan Prancis diprediksi akan berlangsung sulit karena mereka berisikan pemain Eropa. Setidaknya ada tiga bintang Prancis U-23 yang berpotensi menyulitkan Timnas Indonesia U-23. Siapa saja mereka? Simak ulasan Bola.com berikut:
Leny Yoro
Pemain ini digadang-gadang akan menjadi salah satu bek andalan Prancis di masa depan. Bagaimana tidak, Leny Yoro sudah membukukan 57 penampilan di semua ajang bersama Lille OSC di usia masih 18 tahun.
Leny Yoro tercatat sudah membela Lille atau saat masih berusia 16 tahun. Posturnya mencapai 190 cm membuatnya sebagai bek tangguh dan unggul dalam duel bola udara.
Sejauh ini, bek kelahiran 13 November 2005 itu masih banyak membela Timnas Prancis kelompok usia, belum pernah mencatatkan caps bersama tim senior.
Pada usia masih 18 tahun, Leny Yoro masih memiliki banyak kesempatan untuk mematangkan diri.
Khephren Thuram
Dari namanya mungkin tak asing bagi pecinta sepak bola Indonesia. Ya, Khepren Thuram adalah putra dari legenda Prancis, Lilian Thuram, yang pernah menjuarai Piala Dunia 1998, Euro 2000, dan Piala Konfederasi.
Lilian Thuram juga dikenal membela banyak klub top Eropa, seperti AS Monaco, Parma, Juventus, dan Barcelona. Banyak prestasi gemilang yang dibukukannya semasa masih berkarier sebagai pemain yang berposisi bek.
Lantas, bagaimana dengan Khephren Thuram? Agak berbeda karena Khephren berposisi sebagai gelandang. Namun, di usia 23 tahun, dia telah menjadi andalan klub Prancis, Nice, dengan membukukan 161 penampilan di semua ajang.
Kemampuan Khephren Thuram sebagai gelandang semakin terasah karena memiliki jam terbang tinggi di Ligue 1 sejak 2019 atau saat masih berumur 18 tahun. Dia juga tercatat telah membukukan satu penampilan bersama Timnas Prancis senior.
Rayan Cherki
Sosok satu ini menjadi pemain andalan lini depan Prancis U-23. Rayan Cherki berposisi sebagai winger dan di level klub telah mencatatkan 136 pertandingan bersama raksasa Prancis, Olympique Lyon.
Berpostur 177 cm, Rayan Cherki termasuk pemain lincah dalam mengisi posisi winger kiri. Pergerakannya cukup menyulitkan lawan, ditambah kemampuan umpannya yang mematikan.
Pemain satu ini masih berusia 20 tahun dan masih bisa terus mengembangkan potensinya. Dia juga termasuk pemain yang akan disiapkan untuk masa depan Timnas Prancis.