Gara-Gara Jadi Tim Musafir, PSIS Gagal Tembus Championship Series BRI Liga 1: Manajemen Mahesa Jenar Bakal Siapkan Strategi Jitu

oleh Radifa Arsa diperbarui 06 Mei 2024, 21:15 WIB
PSIS Semarang - Wahyu Prasetyo, Gali Freitas, Taisei Marukawa (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Semarang - Manajemen PSIS Semarang telah memetakan hasil evaluasi yang menyebabkan timnya gagal mencapai target posisi empat besar klasemen di kompetisi BRI Liga 1 2023/2024.

Sebetulnya, performa PSIS Semarang sempat mulai stabil pada pertengahan musim. Bahkan, skuad Mahesa Jenar bahkan bisa konsisten menempati posisi empat besar klasemen BRI Liga 1 2023/2024.

Advertisement

Sayangnya, memasuki pertengahan putaran kedua, hasil yang diukir skuad asuhan Gilbert Agius anjlok. Mereka tak mampu menjaga konsistensi hingga sempat melewati empat pertandingan tanpa kemenangan.

Hasil ini menyulitkan Septian David Maulana dkk untuk bersaing di empat besar. Hingga akhirnya, mereka harus melepas ambisi lolos ke championship series karena menempati peringkat keenam klasemen akhir.

2 dari 5 halaman

Terusir dari Jatidir

Suasana Stadion Jatidiri yang dipenuhi para pendukung PSIS Semarang saat laga babak perempat final Piala Presiden 2022 kontra Bhayangkara FC, Minggu (3/7/2022). (Bola.com/Aryo Atmaja)

Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, menyebut bahwa hasil evaluasi yang dilakukan manajemen dan tim pelatih menemukan satu muara yang menjadi faktor kegagalan ini, yakni terusir dari Stadion Jatidiri.

Sejak pertengahan Februari 2024, Mahesa Jenar mesti mencari kandang baru karena Stadion Jatidiri harus menjalani proses renovasi karena dipersiapkan untuk menjadi venue perhelatan Piala AFF U-16 2024.

“Berdasarkan hasil evaluasi dari manajemen dan tim pelatih, faktor terbesar yang membuat PSIS Semarang menurun ialah tidak bermainnya di Stadion Jatidiri atau Kota Semarang,” kata Yoyok Sukawi.

3 dari 5 halaman

Timbulkan Masalah

Duel antara Mati Mier dan Fredyan Wahyu saat PSIS Semarang menjamu Bhayangkara FC di Stadion Jatidiri, Semarang, pada pekan pertama BRI Liga 1 2023/2024, Senin (3/7/2023) malam WIB. PSIS menang 3-1 atas Bhayangkara FC. (Bola.com/Dok. Bhayangkara FC)

Yoyok mengakui, terusirnya PSIS dari Stadion Jatidiri memang meninggalkan sederet persoalan. Sebab, karena harus menjadi tim musafir, manajemen harus mengeluarkan biaya yang lebih besar.

Ini karena mereka harus bertanding di lokasi yang jauh. Imbasnya, jumlah kehadiran penonton mengalami penurunan signifikan. Dampaknya tak hanya berkaitan dengan pemasukan, tetapi juga mental pemain saat bermain di kandang.

“Menjadi tim musafir itu menimbulkan banyak masalah, seperti pengeluaran yang membengkak, dukungan suporter yang tidak seramai di Stadion Jatidiri, hingga menurunnya mental pemain,” ujarnya.

4 dari 5 halaman

Siapkan Alternatif

Selebrasi pemain PSIS Semarang, Paulo Gali Freitas setelah mencetak gol ke gawang Dewa United pada laga pekan ke-8 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Senin (14/8/2023). PSIS Semarang menang telak 4-1 atas Dewa United. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Berdasarkan hasil evaluasi itu, manajemen PSIS Semarang akan berusaha mencari alternatif terbaik musim depan. Harapannya, kata Yoyok, Mahesa Jenar tetap bisa berkandang di Kota Semarang.

“Oleh karena itu, manajemen PSIS tengah menyiapkan kandang alternatif di Kota Semarang supaya pada kompetisi musim depan kami tidak lagi menjadi tim musafir,” ujar Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah itu.

5 dari 5 halaman

Lihat Peringkat PSIS di Akhir Musim Ini

Berita Terkait