Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Guinea U-23, Kaba Diawara, punya pengalaman unik semasa masih bermain di posisi striker. Dia tercatat pernah berkarier bersama klub raksasa Inggris, Arsenal, pada 1999.
Sebelumnya, Diawara membela klub Prancis, Girondins Bordeaux. Dia lantas diminati Arsene Wenger untuk bergabung ke London Utara. Kepindahan Diawara terjadi pada bursa transfer musim dingin, tepatnya Januari 1999.
Skuad Arsenal sendiri berisi para pemain top Eropa. Sebut saja ada David Seaman, Freddie Ljungberg, Patrick Vieira, Tony Adams, Marc Overmars, Emmanuel Petit, Martin Keown, hingga Nelson Vivas.
Kaba Diawara menghadapi kenyataan yang berat di Arsenal. Saat itu, sudah ada striker yang diandalkan Wenger, yakni Dennis Bergkamp dan Nicolas Anelka. Dua striker ini juga sudah reguler jadi pemain inti sejak awal musim 1998/1999.
Anelka mampu membukukan 19 gol dari 45 penampilan bersama Arsenal di semua ajang. Sedangkan Bergkamp menyumbang 16 gol dalam 41 laga. Diawara cuma mendapat kesempatan tampil dalam 15 laga dan gagal mencetak gol.
Tersingkir di Arsenal
Pada musim 1998/1999 itu, Arsenal juga gagal meraih trofi. Mereka harus puas menduduki posisi runner-up Premier League dan kalah di semifinal Piala FA. Dua trofi itu dimenangkan Manchester United yang meraih treble termasuk Liga Champions.
Memasuki musim 1999/2000, keadaan semakin menyulitkan Diawara lantaran Arsenal mendatangkan striker muda tajam, yakni Thierry Henry, yang sebelumnya berkarier di Italia bersama Juventus.
Situasi itu membuat Diawara memutuskan hengkang dan pulang ke Prancis dengan bergabung Olympique Marseille. Sedangkan Henry pada akhirnya menjadi legenda Arsenal bersama nama-nama top yang telah disebutkan di atas.
Setelah itu, Diawara lebih banyak berpindah klub di Prancis, termasuk Paris Saint-Germain. Namun, tak banyak prestasi mengesankan yang ditorehkannya, termasuk saat membela timnas.
Lahir di Prancis, Memilih Perkuat Timnas Guinea
Kaba Diawara sebenarnya lahir di Toulon, Prancis, dan memegang paspor Prancis sejak lahir. Namun, dia memilih membela Timnas Guinea di level senior sejak 2004.
Bersama Timnas Guinea, Diawara bermain di Piala Afrika 2006 dan berhasil mencapai perempat final. Dia menyumbang dua gol, termasuk saat berjumpa dengan Senegal di perempat final. Sayangnya, Guinea kalah 2-3 dari Senegal.
Setelah itu, Diawara lantas ditunjuk sebagai pelatih tim senior sejak 2021 hingga sekarang. Kini, dia juga diberi tugas menangani Guinea U-23.
Kini, Diawara akan menemani Guinea U-23 untuk merebut tiket terakhir Olimpiade 2024 Paris. Mereka akan berjumpa dengan Timnas Indonesia U-23 di Centre National du Football, Clairefontaine, Prancis, Kamis (9/5/2024) malam.