Bola.com, Jakarta - Sampai kapan pun, fans Arsenal dan publik sepak bola dunia tak akan pernah melupakan Thierry Henry. Dia, tak terbantahkan lagi, merupakan satu dari segelintir legenda yang pernah dimiliki Meriam London, sepanjang masa.
Kehadirannya di pentas Liga Inggris selama sekian purnama membuat kompetisi tertinggi di Inggris lebih menggairahkan. Maklum, tak banyak pemain dengan talenta serta skill dahsyat seperti King Henry.
Henry tak hanya meninggalkan kenangan gol-gol spektakuler dan gocekan maut, tapi juga cermin banyak pemain muda lintas generasi. Sampai-sampai generasi penerus yang mewarisi nomor punggung 14 Arsenal menjadikan Henry sebagai idola dan inspirasi mereka dalam berkarier.
Tak hanya pemain Arsenal, banyak pemain Manchester United, Liverpool, dan Chelsea memuji pemenang Piala Dunia 1998 bersama Timnas Prancis itu. Penasaran siapa saja, yuk kita simak di bawah ini :
Kylian Mbappe (Paris Saint-Germain)
Kylian Mbappe telah dibandingkan dengan Henry sejak debut profesionalnya. Pada usia 16 tahun 347 hari, pemain Prancis itu memecahkan rekor Henry sebagai pemain termuda AS Monaco pada akhir tahun 2015.
Remaja ajaib ini melampaui status Henry sebagai pencetak gol termuda klub kurang dari tiga bulan kemudian. Mbappe bisa berstatus pemain sayap kiri berkaki kanan yang berubah menjadi striker, dengan kecepatan di lapangan.
Permainan Mbappe mengingatkan pada mantan penyerang Arsenal dan Barcelona itu. Namun ada beberapa perbedaan halus. Penyelesaian khas Henry membuatnya membuka tubuhnya di sisi kiri kotak dan menendang bola ke sudut jauh.
Saat berada di posisi yang sama, Mbappe punya kebiasaan melepaskan tembakan ke tiang dekat.
Robert Lewandowski (FC Barcelona)
Banyak orang bilang jangan temui pahlawanmu. Tapi, pertemuan pertama Robert Lewandowski dengan idola masa kecilnya adalah salah satu hal yang patut dikenang.
Saat itu, Henry meminta kemejanya, diserahkan untuk Lewandowski. "Luar biasa," kenang orang Polandia itu dengan perasaan pusing. "Saya percaya mimpi menjadi kenyataan."
Lewandowski menjadikan Henry idola, karena nyaris tak banyak striker beken asal Polandia di kancah Eropa kala itu. Oleh karena itulah, Lewy merasa 'ngiler' dengan kehebatan King Henry dalam memanfaatkan setiap kesempatan di depan gawang lawan.
Sama seperti Henry, Lewandowski harus dianggap sebagai salah satu pemain terhebat yang tidak pernah memenangkan Ballon d'Or. Pasangan ini harus puas dengan rasa saling mengagumi satu sama lain.
Marcus Rashford (Manchester United)
Henry terkenal memulai karier sebagai sayap kiri di AS Monaco. Ia juga pernah beroperasi sebagai bek sayap ketika berkostum Juventus, meski sifatnya hanya sementara saja.
Lalu, Wenger meminta Henry berubah posisi ketika datang pada 1999. Hasilnya, Henry sangggup menjadikan dirinya role model striker, baik yang melibas dari sisi kiri ataupun si nomor 9.
Pendekatan yang tidak lazim terhadap peran penyerang tengah menarik perhatian Marcus Rashford muda. Rashford mengagumi Rooney, tapi belajar merusakkan lini pertahanan lawan, justru dari Thierry Henry.
Pierre-Emerick Aubameyang (Olympique de Marseille)
Pierre-Emerick Aubameyang menjadi satu di antara pemain terbatas yang mendapatkan kostum nomor 14 di Arsenal. Tak lama setelah tiba dari Borussia Dortmund pada Januari 2018, Aubameyang mengungkap pengaruh Henry.
"Dia cepat dan mencetak banyak gol. Dia benar-benar teladan. Saya pemain yang cepat dan saya juga mencetak gol, seperti Henry," kata Aubameyang. Penilaian singkat Aubameyang terhadap permainan Henry memberi gambaran kesamaan corak permainan.
Pada sisi lain, dua nama ini justru punya cerita berbeda 180 derajat di Arsenal. Auba ditendang karena tak berprestasi, sedangkan Henry mendapat penghormatan dari manajemen Arsenal, karena dibuatkan patung perunggu di luar Stadion Emirates.
Sebelum Mikel Arteta bersikap dingin padanya, penyerang Gabon itu meniru pose patung Henry saat merayakan gol dalam derby London utara melawan Tottenham Hotspur pada 2021. Pemain asal Prancis itu sempat berada di Emirates untuk melihat langsung penghormatan dari Aubameyang.
Anthony Martial (Manchester United)
Anthony Martial berusaha mati-matian menghilangkan perbandingan dengan Henry setibanya di Manchester United saat masih remaja pada tahun 2015. Rekan lulusan akademi AS Monaco bersikeras, dua nama itu tidak memiliki karakteristik yang sama.
Beruntung, Martial bisa mengikuti jejak Henry, setidaknya ketika menunjukkan impresi perdana di Old Traffrod. Ketika menikmati debut, Martial mencetak gol ke gawang Liverpool, sekaligus semakin mendekatkan banyak pendapat orang kalau dirinya seharusnya punya nasib seriupa Henry.
Akhirnya, harapan itu menguap begitu saja seiring performa dan tindakan Martial selama berkostum MU, ternyata tidak bagus. “Thierry Henry adalah Thierry Henry,” tegas Martial.
Sumber : Givemesport