Bek Sayap sampai Gelandang Serang MU dan Arsenal, Ini Daftar 5 Pengagum dan Terinspirasi Aksi Legenda Tua Arsenal

oleh Choki Sihotang diperbarui 06 Mei 2024, 15:45 WIB
Dennis Bergkamp dan Thierry Henry menjadi duet yang mampu antarkan Arsenal meraih tiga gelar juara, yaitu gelar Liga Inggris musim 2002/2003 dan dua Piala FA. Raihan gelar Liga Inggris semakin istimewa, sebab The Gunners tak pernah menelan kekalahan dalam satu musim. (Foto: AFP/Odd Andersen)

Bola.com, Jakarta - Arsenal di ambang sejarah, syaratnya mereka bisa mempertahankan posisinya selaku pemuncak klasemen Liga Inggris musim ini. Arsenal wajib menyapu bersih semua sisa laga dengan kemenangan, sehingga trofi Premier League 2023/2024, bisa mengisi lemari Emirates Stadium.

Masuk pekan ke-46, Arsenal masih berada di puncak dengan torehan 83 poin atawa unggul satu angka dari Manchester City di posisi kedua (82). Jika itu bisa terwujud, satu di antara sosok yang paling berbahagia adalah Thierry Henry.

Advertisement

Henry, seperti penggemar berat Meriam Londong lainnya, sudah sangat lama menanti tim kesayangan kembali menjadi yang terhebat di Premier League. Musim lalu, Arsenal berpeluang memenangkan gelar. Sayang, mereka harus puas finis di posisi kedua karena terpeleset di pekan-pekan terakhir.

Jika bisa juara musim ini, penantian panjang akan segera berakhir. Musim 2003/2004 merupakan kali terakhir Arsenal memenangkan Liga Inggris. Satu di antara bintang kesuksesan skuad asuhan Arsene Wenger, siapa lagi kalau bukan Henry.

Legenda Prancis yang kini berusia 46 tahun itu tak hanya protagonis di balik kedigdayaan Arsenal. Ia juga bomber tersubur dengan total 30 gol saat musim itu. Wow!

Henry memang paten. Kehadirannya dari 1999 hingga 2007 bukan hanya membuat para lawan Arsenal takut. Ia membuat Liga Inggris kian semarak dan bergejolak.

Bahkan, sejak saat itu, tak sedikit pemain-pemain top, termasuk dari tim di luar Arsenal sangat mengidolakan Henry. Sampai-sampai mereka meniru gaya permainan Henry, termasuk gerak-geriknya di lapangan pertandingan.

Siapa yang mengaku terinspirasi dan meniru ala King Henry, yuk simak di bawah ini :

 

2 dari 6 halaman

Danny Welbeck (Brighton & Hove Albion)

Selebrasi striker Arsenal, Danny Welbeck setelah mencetak gol ke gawang Southampton pada laga Liga Inggris 2017/2018 di Emirates Stadium, London (8/4/2018). Danny Welbeck didatangkan Arsenal dari Manchester United pada awal musim 2014/2015 dengan nilai transfer 20 juta euro atau kini setara Rp337 miliar. Bertahan selama 5 musim hingga akhir musim 2018/2019, ia total bermain dalam 126 laga bareng The Gunners dengan torehan 32 gol dan 15 assist. (AFP/Glyn Kirk)

Tumbuh sebagai penggemar Manchester United, Danny Welbeck tidak seharusnya mengidolakan pemain hebat Arsenal. “Tetapi sulit untuk tidak menyukai Thierry Henry,” tegasnya.

Welbeck bukan satu-satunya fans yang mengabaikan status Henry sebagai lawan. Pada laga kontra Portsmouth di panggung Piala FA 2004, Henry membawa Arsenal unggul 5-1.

Tanpa rasa malu, fans Portsmouth justru mengguncang stadion mereka sendiri dengan nyanyian kompak mengapresiasi Henry. Para pendukung Portsmouth mengabaikan pemain mereka sendiri sepanjang babak kedua, menyanyikan lagu Henry dan memintanya memberi lambaian tangan.

Jimat Arsenal itu tampil lebih baik, melakukan putaran kehormatan setelah pertandingan dengan seragam Portsmouth milik Lomana LuaLua. Situasti itulah yang membuat Danny Welbeck tak bisa membohongi kata hati, kalau dirinya terinspirasi Henry.

 

3 dari 6 halaman

Aaron Wan-Bissaka (Manchester United)

Pengaruh Henry tidak hanya terbatas pada para striker. Bek kanan Manchester United, Aaron Wan-Bissaka menjadi sosok yang kagum dengan Henry.

Ia mengaku, berusaha setiap hari berlatih agar bisa tampil spartan seperti King Henry. Bek kelahiran London ini membayangkan dirinya mencetak gol seperti yang sering dilakukan Henry bersama Arsenal, setiap pekannya.

Wan-Bissaka masih berstatus pemain sayap ketika masuk ke tim utama Crystal Palace pada awal musim 2017/2018. Awalnya, Wan-Bissakan selalu ingin tampil di posisi itu. “Saat itulah mereka menyadari betapa bagusnya saya dalam melakukan tekel dan bertahan,” kenangnya. Bahkan Henry tidak pandai dalam hal itu.

 

4 dari 6 halaman

Didier Drogba (Chelsea FC)

Pada malam Didier Drogba menerima penghargaan tribute dari Football Writers' Association pada tahun 2015, ikon Chelsea ini memberikan tepuk tangan meriah untuk Henry. Drogba hanya tujuh bulan lebih muda Henry.

Namun, Drogba tak ragu mengatakan, Henry adalah sebuah contoh serta inspirasi. Drogba dan Henry menjalin persahabatan di luar lapangan, meski Arsenal dan Chelsea adalah rival panas.

 

5 dari 6 halaman

Daniel Sturridge (Mantan Pilar Liverpool)

Daniel Sturridge. Liverpool mendatangkan striker Inggris ini dari Chelsea pada tengah musim 2012/2013 dengan nilai transfer 15 juta euro. Ia sempat dipinjamkan selama setengah musim ke West Bromwich Albion pada pertengahan musim 2017/2018 dengan biaya 2,3 juta euro. Pada awal musim 2019/2020 ia dilepas gratis ke Trabzonspor setelah total memperkuat The Reds dalam 160 laga di semua ajang dengan torehan 68 gol dan 26 assist. (AFP/Michael Buholzer)

Para pesepak bola dunia mengantri untuk memberikan penghormatan kepada Henry, ketika ia mengumumkan pengunduran diri pada akhir tahun 2014. Daniel Sturridge menggemakan sentimen banyak orang dengan memuji ikon Arsenal sebagai "pahlawan dan idolanya".

Sturridge berasal dari akademi Manchester City sebelum direkrut Chelsea saat masih remaja pada tahun 2009. Selama masa kerjanya, penyerang tengah alami ini menyebut transformasi taktis Henry di Arsenal sebagai inspirasinya.

 

6 dari 6 halaman

Theo Walcott (Mantan Bintang Arsenal)

Theo Walcott pertama kali bermain untuk Arsenal pada tahun 2006 setelah didatangkan dari Southampton. (AFP/Justin Tallis)

Hasrat membara Theo Walcott meniru jejak Henry di Arsenal terkadang mendekati obsesi. Pemain sayap ini tiba dari Southampton pada pertengahan musim terakhir Henry di London utara.

Walcott ingat saat dia "terkejut" ketika masuk ke ruang ganti Arsenal untuk pertama kalinya saat berusia 16 tahun. Ketika itu, ia langsung melihat idolanya. Rasa hormat itu hampir tidak memudar pada tahun-tahun berikutnya.

"Saya ingin menjadi legenda Arsenal. Thierry bergabung dengan klub ketika dia berusia 22 tahun dan saya ingin menjadi legenda Arsenal seperti dia, bermain di lini depan, dan itu merupakan faktor besar bagi saya," ungkap Walcott.

Sumber : Givemesport

Berita Terkait