Harapan Susy Susanti: Semoga Momentum Baik di Piala Uber Menular di Olimpiade 2024 Paris

oleh Hery Kurniawan diperbarui 06 Mei 2024, 21:30 WIB
Pemain badminton Indonesia Susy Susanti saat melawan pemain badminton Korea Selatan Bang Soo-Hyun pada semifinal Olimpiade Atlanta 1996 di Atlanta, Amerika Serikat, 30 Juli 1996. Susy Susanti pernah meraih medali emas tunggal putri pada Olimpiade Barcelona 1992. (TOSHIFUMI KITAMURA/AFP)

Bola.com, Jakarta - Tim bulutangkis putri Indonesia berhasil mencatatkan prestasi yang baik di Piala Uber 2024. Gregoria Mariska Tunjung menjadi runner-up pada turnamen itu.

Indonesia harus menelan kekalahan 0-3 di final Piala Uber 2024 dari sang tuan rumah dalam pertandingan final yang digelar di Hi-Tech Zone Sports Centre Gymnasium, Chengdu, Minggu (5/5/2024).

Advertisement

Prestasi Indonesia di Piala Uber 2024 dinilai cukup membanggakan. Sebab, Indonesia absen di babak final Piala Uber sejak 2008.

Legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti bangga dengan pencapaian di Piala Uber 2024. Meski ia sedikit menyayangkan kekalahan yang dialami dari China di babak final.

"Pencapaian yang cukup baik untuk tim Uber Indonesia meski harus kalah di final," ujar Susy kepada Bola.com.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya, Olimpiade!

Ekspresi tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung setelah mengalahkan Sim Yu Jin dari Korea Selatan pada partai pertama laga semifinal Piala Uber 2024 di Hi-Tech Zone Sports Centre Gymnasium, Chengdu, China, Sabtu (4/5). (foto: PP PBSI)

Dalam waktu dekat, Indonesia akan menghadapi Olimpiade 2024 Paris. Ajang itu akan digelar mulai Juli mendatang.

Seperti biasanya, bulutangkis menjadi harapan medali bagi kontingen Indonesia. Susy Susanti pun berharap momentum baik di Piala Uber 2024 bisa berlanjut di Olimpiade 2024 Paris.

"Yang pasti semangat dan perjuangan mereka luar biasa, semoga bisa terus dipertahankan sampai di Olimpiade nanti, agar bisa mendapat prestasi tertinggi," harap istri dari legenda bulutangkis Indonesia yang lain, Alan Budikusuma itu.

3 dari 3 halaman

Lama Tanpa Medali

Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Susy Susanti, berupaya mengembalikan kok saat bertanding melawan Menpora Imam Nahrawi. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Susy Susanti memiliki koleksi dua medali selama berlaga di Olimpiade. Susy meraih satu emas di Barcelona 1992 dan satu perunggu di Atlanta 1996.

Tunggal putri terkini Indonesia yang meraih medali di ajang Olimpiade adalah Maria Kristin Yulianti. Maria meraih medali perunggu pada Olimpiade Beijing 2008.

Penampilan Gregoria Mariska Tunjung belakangan ini tengah meningkat. Pebulutangkis berusia 24 tahun itu menjadi harapan medali di nomor tunggal putri Indonesia di Olimpiade 2024 Paris.