Terbiasa Pede sejak Kecil, Karakter dan Mental Marselino Ferdinan Kuat di Timnas Indonesia

oleh Aditya Wany diperbarui 07 Mei 2024, 17:30 WIB
Marselino Ferdinan ketika masih bermain untuk Persebaya U-16. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Gelandang Timnas Indonesia U-23, Marselino Ferdinan, sempat menjadi sasaran kritik netizen. Indikatornya adalah anggapan egoistis saat Garuda Muda kalah 1-2 dari Irak dalam perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024, Kamis (2/5/2024).

Banyak yang menilai bahwa Marselino Ferdinan bermain egoistis dalam pertandingan itu. Saat membawa bola di depan gawang, eks pemain Persebaya Surabaya memilih menembak sendiri, alih-alih mengoper kepada rekannya.

Advertisement

Masalahnya, banyak kritik netizen yang justru sebenarnya merupakan hujatan personal untuk Marselino. Setelah itu, publik dibuat heboh dengan unggahan Marselino melalui akun instagramnya sebagai respons untuk hujatan itu.

Dari situ, muncul berbagai dukungan untuk Marselino Ferdinan dari para pemain nasional lainnya. Sebab, Marselino juga tetap layak mendapat dukungan dalam situasi Timnas Indonesia menelan dua kekalahan beruntun.

2 dari 7 halaman

Pede dari Kecil

Hasil fantastis ditorehkan Timnas Indonesia U-23 di ajang Piala Asia U-23 2024. Berstatus tim debutan, Garuda Muda sukses melaju ke perempatfinal setelah pada laga pamungkas Grup A di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Minggu (21/4/2024) menghancurkan Yordania U-23 dengan kemenangan 4-1. Empat gol kemenangan anak asuh Shin Tae-yong dicetak oleh Marselino Ferdinan (23' dan 70'), Witan Sulaeman (40) dan Komang Teguh (86'). Satu-satunya gol Yordania U-23 tercipta akibat gol bunuh diri Justin Hubner (79'). (AFP/Karim Jaafar)

Kakak Marselino Ferdinan, Oktafianus Fernando, mengaku sempat kecewa ketika sang adik mengunggah respons untuk hujatan warganet. Pemain yang akrab disapa Ofan itu menilai sang adik masih kurang bijak dalam situasi ini.

Ofan menceritakan apa yang terjadi kepada sang adik itu tidak lepas dari perkembangannya sejak kecil. Marselino tumbuh menjadi anak dengan kepercayaan diri tinggi untuk terus mengasah kemampuannya.

“Dari kecil, Marsel itu punya percaya diri tinggi. Kami sekeluarga agak heran di situ, karena tidak ada yang pede-nya seperti Marsel. Dia percaya dengan kemampuannya bahwa dia bisa melakukan sesuatu,” ucap Ofan kepada Bola.com.

3 dari 7 halaman

Potensial sejak Usia Dini

Pemain muda Persebaya Surabaya U-16, Marselino Ferdinan. (Bola.com/Aditya Wany)

Hal itu nampak dari perkembangan karier yang begitu cepat dialami oleh Marselino Ferdinan. Dia mulanya bergabung klub internal Persebaya Surabaya, Indonesia Muda, pada 2018. Pada tahun yang sama, pemain kelahiran 9 September 2004 itu bergabung Persebaya U-16.

Namanya masih jadi andalan Persebaya U-16 pada Elite Pro Academy U-16 2019. Dari sinilah, namanya mulai dikenal secara luas di sepak bola nasional dengan ergabung Timnas Indonesia U-15 di tahun yang sama.

Di bawah arahan Bima Sakti, Marselino itu tampil di Piala AFF U-15 2019. Raihannya cukup apik dengan status juara Grup A dan tak terkalahkan.

Empat laga menang kontra Vietnam, Singapura, Myanmar, dan Filipina, sedangkan satu laga berakhir imbang melawan Timor Leste.

Total, Timnas Indonesia U-15 mencetak 15 gol hanya dalam lima laga dan meraih 13. Hebatnya, Marselino mampu mencetak lima gol selama fase grup.

“Untuk urusan lapangan, Marsel tidak merasa sungkan dengan senior. Karena kalau di lapangan semua pemain setara. Nah, itu kelebihannya. Makanya, dia tidak ragu-ragu kalau mencoba drible atau shoot jarak jauh,” ucap Ofan.

“Terkadang pemain muda itu sungkan kalau mau mengasah kemampuan menembak atau drible. Takut salah atau bagaimana. Tapi, Marsel ini tidak. Dia sangat percaya bisa terus berkembangan, itu yang membuatnya jadi seperti sekarang,” imbuhnya.

4 dari 7 halaman

Pencetak Rekor dan Dipandang Media Asing

Persebaya Surabaya berhasil meraih kemenangan atas PSIS Semarang meski dengan skor tipis 1-0 lewat gol tunggal Marselino Ferdinan. Laga yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (23/08/2022) tersebut sekaligus menjadi reuni bagi mantan pemain Bajul Ijo yang kini membela PSIS Semarang di kompetisi BRI Liga 1 musim 2022/2023. (Bola.com/Wahyu Pratama)

Marselino Ferdinan bahkan memecahkan rekor sebagai pemain termuda yang pernah diturunkan oleh Persebaya di Liga 1. Dia baru berusia 17 tahun 2 hari di hari pertandingan atau berulang tahun pada 9 September 2021.

Nama Marselino masuk dalam daftar 60 wonderkid terbaik dunia yang dirilis oleh media Inggris, The Guardian, 6 Oktober 2021. Daftar itu membuktikan bahwa kualitas pemain pilihan jebolan kompetisi internal Persebaya juga diakui di level internasional.

Dalam rilisan itu, terdapat beberapa deskripsi mengenai sosok Marselino yang mungkin masih asing di sepak bola internasional. Marselino  ditulis sebagai pemain yang memiliki skill mumpuni dan berpotensi menjadi bintang besar di masa depan.

Namun, bukan hanya itu saja yang jadi perbincangan. Marselino Ferdinan tercatat sebagai pencetak gol termuda di kualifikasi Piala Asia 2023.

Marselino pun juga jadi pencetak gol termuda untuk Timnas Indonesia senior saat menang 7-0 melawan Nepal, 15 Juni 2022.

Saat memasukkan gol ke gawang Nepal itu usia Marselino adalah 17 tahun, 9 bulan, 5 hari. Menariknya lagi, itu merupakan gol perdana pemain Persebaya Surabaya tersebut bersama skuat Garuda sejak debut pada 27 Januari 2022.

5 dari 7 halaman

Percaya Potensi Diri Sendiri

Selebrasi pemain Timnas Indonesia U-23, Marselino Ferdinan (kanan) bersama Witan Sulaeman setelah mencetak gol pertama ke gawang Yordania U-23 lewat eksekusi penalti pada laga ketiga Grup A Piala Asia U-23 2024 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Minggu (21/4/2024). (AFP/Karim Jaafar)

Dengan segala potensi dan pengalaman yang mulai dijalani sejak belia, Marselino Ferdinan sudah terbiasa menghadpai tekanan. Dia tidak terlalu memerhatikan komentar miring yang mengarah kepadanya.

“Marsel itu orangnya cuek, dalam arti dia tidak mudah terpengaruh omongan orang. Dia percaya dengan potensinya sendiri. Kepercayaan dirinya sangat tinggi. Makanya, kalau di lapangan dia mencoba melakukan tembakan ketika ada peluang,” ujar Ofan.

Ofan menuturkan bahwa orang tuanya telah mendidiknya dan Marsel dengan membentuk mental yang kuat. Hal itu sudah sering dialami Ofan selama membela Persebaya Surabaya sejak 2017 dan kerap mendapat tekanan.

Dari situlah, mereka tidak gentar dengan kritik yang berdatangan. Ofan menyebutkan Marselino termasuk anak dengan mental yang paling tangguh di keluarganya. Namun, keluarga tetap memberi masukan karena Marsel mendapat sorotan.

6 dari 7 halaman

Kepecayaan Diri Terlihat di Lapangan

Gelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan (kiri) berusaha melewati adangan gelandang Vietnam, Nguyen Hoang Duc pada laga Grup F kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Saat ini, sudah banyak dukungan yang diarahkan kepada Marselino Ferdinan di media sosial. Hal itu tentu menjadi angin positif juga untuk Timnas Indonesia U-23 yang sudah berjuang di Piala Asia U-23.

Ofan juga menyatakan tidak akan berhenti mengingatkan sang adik jika suatu saat melakukan sesuatu yang kurang tepat lagi.

“Apa yang terjadi di lapangan itu sebenarnya mencerminkan karakternya. Dia sangat pede. Kami sekeluarga juga sering mengingatkan jarang over confident, karena itu bisa berdampak buruk. Kalau keluarga yang bilang, dia pasti mendengarkan,” tutur Ofan.

“Sekarang, Marsel perlahan bisa mengontrolnya. Dia tahu kapan waktunya untuk bisa terus mengasah kemampuannya sendiri. Dia masih 19 tahun, dan jalannya masih panjang untuk mematangkan diri,” ungkapnya.

7 dari 7 halaman

Menatap Kans Terakhir Menuju Olimpiade 2024

Gelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan (kanan) berebut bola dengan gelandang Vietnam, Nguyen Thai Son pada laga Grup F kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Timnas Indonesia U-23 mencatatkan raihan yang sangat membanggakan dengan status sebagai debutan Piala Asia U-23 2024. Mereka lolos ke perempat final dengan status runner-up Grup A setelah mengalahkan Australia dan Yordania.

Lalu, Garuda Muda juga sukses memulangkan Korea Selatan di perempat final. Sayangnya, mereka kemudian kalah dari Uzbekistan di semifinal yang berlanjut ditekuk Irak dalam perebutan tempat ketiga.

Status tim peringkat keempat membuat Timnas Indonesia U-23 wajib menjalani satu pertandingan lagi untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024. Syaratnya, mereka harus menjalani play-off melawan wakil CAF atau konfederasi Afrika, Guinea.

Duel itu akan digelar di Centre National du Football, Clairefontaine, Prancis, Kamis (9/5/2024) malam. Pemenang laga ini mendapat tiket terakhir untuk berkiprah di Olimpiade 2024.

Berita Terkait