Bola.com, Jakarta - Liga Inggris 2023/2024 jadi musim yang tak mengenakkan buat Chelsea. Selain terlempar dari persaingan juara, The Blues juga terancam tak bisa ikut serta pada kompetisi antarklub Eropa.
Memasuki pekan ke-35, Chelsea masih terdampar di posisi ketujuh klasemen sementara dengan torehan 54 poin. Bisa dipastikan, Chelsea tak hanya terlempar dari perburuan gelar tapi juga kembali absen di Liga Champions musim depan.
Pencapaian yang sangat menyesakkan dada, mengingat dalam dua terakhir manajemen sudah menghabiskan banyak uang melebihi satu miliar poundsterling.
Berkaca dari hasil ini, musim depan Chelsea harus lebih tangguh. Salah satu solusi adalah merombak tim. Dengan kata lain, sejumlah pemain akan dilepas.
Posisi di bawah mistar tak luput dari sorotan. Tim yang bermarkas di Stamford Bridge butuh darah segar di bawah mistar.
Chelsea sebenarnya punya dua kiper andalan yakni Dorde Petrovic dan Robert Sanchez. Hanya saja, baik Petrovic maupun Sanchez tidak memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk bertarung di kompetisi seketat Liga Inggris.
Oleh karena itulah, pelatih Mauricio Pochettino sebaiknya memaksimalkan jendela transfer musim panas mendatang guna merekrut penjaga gawang anyar.
Tapi siapa? Dilansir Sportskeeda, berikut tiga Spiderman yang bisa jadi pertimbangan Chelsea utuk musim depan:
Andriy Lunin
Andriy Lunin telah menunjukkan ketangguhan luar biasa dalam mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Thibaut Courtois, bersaing dengan Kepa Arrizabalaga untuk mendapatkan tempat di bawah mistar gawang.
Sejak bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2018, penjaga gawang Ukraina ini memulai perjalanan dengan masa pinjaman di Leganés, Real Valladolid, dan Real Oviedo selama tiga musim berturut-turut sebelum mengambil peran sebagai cadangan Courtois.
Ketika cedera Courtois menimbulkan kejutan di kalangan fans Real Madrid, menimbulkan keraguan atas jalannya musim ini, Lunin tampil spektakuler.
Kehadirannya yang luar biasa di bawah mistar gawang memainkan peran penting dalam kemenangan Real Madrid di La Liga dan kemajuan mereka ke semifinal Liga Champions.
Khususnya, Lunin muncul sebagai pahlawan selama adu penalti yang menegangkan melawan Manchester City di perempat final, mengukuhkan statusnya sebagai aset penting bagi tim.
Dengan kontraknya yang akan berakhir pada tahun 2025, mengamankan layanan Lunin menjadi prioritas utama.
Penampilannya telah menunjukkan keunggulannya atas Petrović dan Sanchez, membuat keputusan untuk mengontraknya di musim panas bukanlah hal yang sulit.
Diego Costa
Diogo Costa adalah salah satu talenta kiper paling menjanjikan di sepakbola kontemporer.
Pemain internasional Portugal, berusia 24 tahun pada September lalu, mendapat minat yang signifikan, terutama dari Manchester United, sebelum klub mendapatkan tanda tangan Andre Onana dari Inter Milan musim panas lalu.
Meski berusaha keras, kesetiaannya tetap teguh pada FC Porto, klub yang telah ia ikuti sepanjang kariernya.
Menjelang jendela transfer musim panas, Costa membuka peluang baru jika tawaran menarik terwujud.
Daya tarik untuk mengenakan seragam Chelsea memberikan daya tarik khusus bagi sang kiper, yang lintasannya menunjukkan peningkatan lebih lanjut di tahun-tahun mendatang.
Dengan lebih dari 150 penampilan untuk FC Porto, Costa membanggakan masa tugasnya yang indah, merebut trofi kasta tertinggi Portugal dua kali dan piala Portugal tiga kali.
Prestasinya meluas hingga ke kancah internasional, di mana ia berperan sebagai penjaga gawang pilihan pertama Portugal selama Piala Dunia 2022, yang menggambarkan kemahiran dan keandalannya di level kompetisi tertinggi.
Mike Maignan
Penjaga gawang utama Perancis, Mike Maignan, berdiri tegak sebagai salah satu penjaga gawang paling tangguh di panggung dunia.
Pada usia 28 tahun, kehebatannya di bawah mistar gawang telah terlihat sejak peran pentingnya dalam membimbing Lille meraih kemenangan di Ligue 1 pada tahun 2021.
Transfer Maignan ke AC Milan menandai babak baru. Dia dengan mulus beralih ke sepak bola Italia dan memberikan kontribusi signifikan terhadap penaklukan Milan di Serie A pada musim berikutnya.
Terlepas dari bakatnya yang tak terbantahkan, Maignan mengalami kemunduran dalam bentuk cedera selama masa jabatannya di Milan, absen dalam 49 pertandingan selama empat tahun, semuanya tanpa masalah terkait tulang.
Frekuensi cedera seperti itu, terutama bagi seorang penjaga gawang, menimbulkan kekhawatiran, terutama seputar penyakit yang berhubungan dengan otot.
Meski demikian, kemampuan Maignan yang luar biasa menutupi kekhawatiran tersebut sehingga kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Bagi Chelsea, prospek mengakuisisi Maignan menghadirkan peluang yang menggiurkan.
Meskipun banderol harganya bisa mencapai €70 juta, penambahannya ke dalam skuat akan membawa perubahan besar.
Sebagai aset yang terbukti dalam menjaga gawang, Maignan berjanji akan memperkuat lini pertahanan The Blues dan meningkatkan performa mereka ke tingkat yang lebih tinggi.
Sumber: Sportskeeda
Baca Juga