Bola.com, Gianyar - Di Indonesia, sepak bola wanita masih belum menjadi primadona layaknya di sektor putra. Namun, Timnas Indonesia Putri masih tetap eksis hingga sekarang.
Menggelar kompetisi reguler untuk sepak bola Putri menjadi sebuah kewajiban yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas. Bisa dikatakan, sepak bola Putri di Indonesia Masih kalah tersohor dibandingkan negara lain.
Contohnya di Asia Tenggara ada Thailand dan Filipina menjadi negara yang konsisten dalam membentuk sepak bola wanita menjadi lebih baik.
Bukti terbaru Timnas Indonesia Putri U-17 masih kalah jauh dari Filipina. Di Laga perdana grup A Piala Asia U-17, skuad asuhan Satoru Mochizuki tumbang dengan skor telak 1-6.
Namun, di balik kekalahan Claudia Scheunemann dkk, untuk pertama kalinya perhelatan kompetisi sekelas Piala Asia digelar di Pulau Dewata.
2 Venue
Dua lapangan dipakai untuk pertandingan. Pertama adalah Stadion Kapten I Wayan Dipta dan Bali United Training Center. Khusus untuk Bali United Training Center, ini menjadi Kali pertama Bali menggelar pertandingan resmi bertaraf Internasional.
Sebelumnya, Bali United Training Center sudah dipakai untuk pertandingan Elite Pro Academy (EPA) Liga 1. Jika di Stadion Kapten I Wayan Dipta menjadi sesuatu yang biasa karena cukup sering menggelar pertandingan, berbeda dengan Bali United Training Center.
Suasana berbeda karena pertandingan berlangsung tepat di depan Pantai Purnama dengan pemandangan Pulau Nusa Penida.
Namun sayangnya, Timnas Wanita U-17 tidak bermain di Bali United Training Center. Dengan fasilitas yang cukup memadati ini, bisa dikatakan sudah layak untuk menggelar pertandingan resmi.
Bali United Training Center
Bali United Training Center juga sudah lolos Assessment Risk Management. Sebelum Piala Asia Wanita U-17, Risk Assessment dilakukan sebagai upaya untuk menilai risiko terhadap sistem manajemen penyelenggaraan keamanan untuk sebuah pertandingan.
Jika pertandingan sekelas AFC sudah bisa, otomatis pertandingan untuk BRI Liga 1 juga bisa digelar.
Penerapan sistem Penilaian Risiko Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga itu berdasarkan Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2022 (Perpol 10 Tahun 2022) yang meliputi aspek infrastruktur, kesehatan, risiko kompetisi, keamanan pada sistem manajemen pengamanan, keselamatan, dan informasi.
Dukungan
Perwakilan manajemen Bali United FC, Richi Kurniawan berharap dengan hasil Risk Assessment yang baik untuk Bali United Training Center dapat mendukung pelaksanaan turnamen sepak bola wanita tingkat Asia di Indonesia.
"Hasil Risk Assessment ini tidak menutup kemungkinan bahwa kedepannya Bali United Training Center bisa menyelenggarakan kompetisi Internasional lainnya," ucap General Coordinator Bali United Richi Kurniawan.
Pelatih Timnas Putri U-17 Indonesia Satoru Mochizuki juga memuji kualitas Bali United Training Center. Kondisi ini mengingatkan tentang lapangan-lapangan yang ada di Jepang.
"Lapangannya seperti di Jepang tapi di sini lebih banyak lapangan dan pemandangan pantai yang indah,” kata mantan Pelatih Timnas Wanita Jepang saat menjadi juara Piala Dunia Wanita 2011.
Baca Juga