Perbandingan Nilai Pasar Skuad Timnas Indonesia U-23 Vs Guinea U-23: Kalah Telak, Bak Bumi dan Langit

oleh Aditya Wany diperbarui 09 Mei 2024, 09:15 WIB
Pemain Timnas Indonesia U-23, Ramadhan Sananta (kiri), Nathan Tjoe-A-On, Arkhan Fikri, dan Witan Sulaeman meluapkan kegembiraannya setelah menang atas Korea Selatan U-23 pada laga perempat final Piala Asia U-23 2024 di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium, Qatar, Jumat (26/04/2024) WIB. Skuad Garuda Muda menang dengan skor 11-10 melalui babak adu penalti. (Dok. PSSI)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 akan berjuang untuk lolos ke Olimpiade 2024 Paris. Mereka akan menghadapi Guinea U-23 dalam laga play-off di Centre National du Football de Clairefontaine, Paris, Kamis (9/4/2024) malam WIB.

Duel ini menjadi penting bagi Garuda Muda yang sudah berjuang keras hingga meraih status peringkat keempat di Piala Asia U-23 2024.

Advertisement

Timnas Indonesia U-23 merupakan kuda hitam karena berstatus sebagai debutan Piala Asia U-23 2024. Tapi, mereka secara mengejutkan mampu menumbangkan tim-tim yang berpengalaman.

Di Grup A, Timnas Indonesia U-23 kalah 0-2 dari tuan rumah Qatar (15/4/2024). Tapi, Shin Tae-yong membawa timnya bangkit dengan menang 1-0 atas Australia (18/4/2024) dan unggul 4-1 atas Yordania (21/4/2024).

Status runner-up Grup A lantas membuat Timnas Indonesia U-23 melaju ke perempat final dan menghadapi Korea Selatan U-23 (25/4/2024) Hasilnya secara mengejutkan mampu menang di babak adu penalti.

Berikutnya, di semifinal Rizky Ridho dkk. menghadapi Uzbekistan yang berakhir kekalahan 0-2 (29/4/2024). Duel berlanjut di perebutan tempat ketiga yang tumbang 1-2 dari Irak (2/5/2024).

Setelah melewati banyak rintangan, kini Guinea U-23 sudah menunggu Timnas Indonesia U-23 untuk memperebutkan tiket terakhir Olimpiade 2024. Duel ini diprediksi berjalan sengit karena Guinea berisikan pemain yang berkarier di Eropa.

 

2 dari 4 halaman

Nilai Pasar Skuad Timnas Indonesia U-23

Para pemain starting XI Timnas Indonesia U-23 berbaris menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum dimulainya laga perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 menghadapi Irak U-23 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Kamis (2/5/2024). (AFP/Karim Jaafar)

Data Transfermarkt menunjukkan bahwa Garuda Muda memiliki total nilai pasar sebesar Rp83,43 miliar. Angka itu kurang dari setengah nilai pasar total tim Guinea U-23.

Keberadaan pemain abroad mungkin berpengaruh terhadap nilai pasa pemain Timnas Indonesia U-23. Sebut saja ada Nathan Tjoe-A-On, Ivar Jenner, hingga Rafael Struick, yang berkarier di Eropa.

Tapi, rupanya bukan pemain abroad yang memiliki nilai pasar tertinggi di Timnas Indonesia U-23. Justru adalah kapten Rizky Ridho yang bernilai Rp6,95 miliar, disusul Nathan Tjoe-A-On yang memiliki nilai pasar Rp6,08 miliar.

Nilai pasar memang didasarkan pada kualitas permainan dan performa mereka selama membela klub maupun timnas. Hal ini sekilas menunjukkan Guinea lebih unggul atas Timnas Indonesia U-23.

Namun, Timnas Indonesia U-23 tentu saja tidak tinggal diam memperebutkan tiket terakhir ke Olimpiade 2024 Paris ini. Pelatih Shin Tae-yong dan anak asuhnya akan berjuang keras untuk bisa mendapatkannya.   

 

 

 

3 dari 4 halaman

Nilai Pasar Skuad Guinea U-23

Timnas Guinea U-23 di Piala Afrika U-23 2023. Mereka menempati posisi keempat pada turnamen itu. (Dok. CAF)

Dikutip dari data Transfermarkt, skuad Guinea U-23 memiliki total nilai pasar Rp133,4 miliar. Itu pun belum termasuk pemain bintang jebolan akademi La Masia, Ilaix Moriba, yang mencapai Rp52,14 miliar.

Jadi secara total Guinea U-23 memiliki nilai pasar Rp185,54 miliar. Angka itu tentu saja terbilang besar untuk tim yang banyak dihuni oleh pemain yang berkarier di Eropa. Ilaix Moriba jadi pemain dengan nilai pasar terbesar.

Nama Ilaix Moriba memang paling mencuri perhatian karena menghabiskan masa mudanya di Spanyol dengan bergabung bersama Akademi Barcelona, La Masia, pada 2010.

Sekitar sepuluh tahun menimba ilmu di La Masia, Ilaix Moriba dipromosikan ke tim senior Barcelona pada 2020. Dia bermain 18 kali dengan perolehan satu gol dan tiga assist di La Liga hingga Liga Champions 2020/2021.

Barcelona menjualnya ke RB Leipzig pada musim panas 2021 setelah tergoda dengan tawaran 16 juta euro atau setara dengan Rp275 miliar untuk pemain yang ketika itu masih berusia 18 tahun.

 

4 dari 4 halaman

Perjalanan Karier Ilaix Moriba

Ilaix Moriba dipanggil Timnas Guinea U-23 untuk melawan Timnas Indonesia U-23 di play-off Olimpiade Paris. (Bola.com/Dok.AFP/Issouf SANOGO).

Tiga tahun di RB Leipzig, Ilaix Moriba tak banyak mendapat kesempatan dengan baru tampil enam kali. Malah sejak dua setengah musim terakhir, dia selalu dipinjamkan ke klub lain.

RB Leipzig pernah meminjamkannya ke klub Spanyol, Valencia pada Januari 2022 sampai Juni 2024. Moriba sempat kembali ke Leipzig selama setengah musim, tapi kini dipinjamkan lagi ke Getafe mulai Januari 2024.

Bersama Getafe di La Liga 2023/2024, Ilaix Moriba selalu dimainkan dalam sebelas pertandingan terakhir meski tidak melulu menjadi starter. Dia membukukan dua assist dan tiga kartu kuning dalam 533 menit.

Berikutnya, disusul Aguibou Moriba yang memiliki nilai pasar mencapai Rp43,35 miliar. Sosok Aguibou Camara sebenarnya jadi pemain penting Guinea, baik tim senior maupun kelompok usia. 

Gelandang serang 22 tahun itu merupakan pemain klub raksasa Yunani, Olympiacos, yang saat ini dipinjamkan ke Atromitos. Camara mampu mencatatkan 7 gol dan 5 assist dari 51 pertandingan buat Olympiacos.

Dia bahkan sukses mengantarkan Olympiacos jadi kampiun Liga Yunani pada 2022. Bakat Camara sempat menarik minat klub-klub raksasa Eropa. Liverpool dan AC Milan mengirim pemandu bakat saat sang pemain tampil membela tim senior Guinea di Piala Afrika 2023.

Sumber: Transfermarkt 

Berita Terkait