Bola.com, Madrid - Real Madrid hampir tersingkir dari Liga Champions, mereka perlu menemukan pahlawan. Carlo Ancelotti akhirnya berterima kasih kepada pemain pinjaman mereka, Joselu.
Joselu lah yang mengirim mereka ke final dalam situasi yang dramatis. Madrid menang 2-1 atas Bayern Munchen di leg kedua, Kamis (9/5/2024).
Pemain berusia 34 tahun, yang pernah bermain buruk bersama Stoke City dan Newcastle United, masuk pada menit ke-81 saat Real Madrid berada dalam masalah besar.
Mereka tertinggal satu gol di leg kedua semifinal melawan Bayern Munich namun Joselu mengubah pertandingan ketika dua golnya memastikan kesuksesan agregat 4-3 yang luar biasa.
Dia memanfaatkan kesalahan langka yang dilakukan kiper Bayern, Manuel Neuer, untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-88, kemudian melakukan tendangan voli dari umpan Antonio Rudiger pada menit pertama perpanjangan waktu.
Gol kedua Joselu awalnya dianulir karena offside, namun setelah pemeriksaan video asisten wasit (VAR) menunjukkan pemain Spanyol itu berada dalam posisi onside, memicu adegan perayaan yang luar biasa dan menyiapkan final di Wembley pada 1 Juni bersama Borussia Dortmund.
Bikin Orang Susah Tidur
Setelah kepergian Karim Benzema, Real Madrid mengontrak Joselu dengan status pinjaman dari Espanyol.
Dia mencetak 17 gol untuk Espanyol pada musim 2022-23 dan kini telah mencetak 17 gol untuk Real pada musim 2023-24 dari 46 penampilan, dengan 30 di antaranya datang sebagai pemain pengganti.
Gelandang Inggris, Jude Bellingham memuji rekan setimnya itu.
"Saya rasa dia tidak akan banyak tidur malam ini. Dia pantas mendapatkan semuanya. Dia telah menjadi anggota skuad yang luar biasa sepanjang musim. Ini adalah malamnya," katanya.
12 Tahun Lalu, Masih Cari Link
Joselu berkata bahkan dia tidak dapat membayangkan skenario ini. 12 tahun yang lalu, dia hanyalah seseorang yang mencari-cari link pertandingan Real Madrid.
"Anda selalu memimpikan penampilan seperti ini, namun impian terindah saya pun tidak sebesar apa yang terjadi," katanya
"Saya tidak tahu apa-apa tentang menjadi pahlawan, tapi saya sangat senang. Itu luar biasa, sesuatu yang spektakuler. Tim ini tidak pernah menyerah, ada dalam darahnya untuk berjuang sampai akhir dan itulah yang telah kami lakukan."