Shin Tae-yong Layak Dikartu Merah saat Timnas Indonesia U-23 Vs Guinea! Eks Wasit FIFA Beri Penjelasan

oleh Hery Kurniawan diperbarui 09 Mei 2024, 23:14 WIB
Kekecewaan Ramadhan Sananta dan Nathan Tjoe-A-On usai Timnas Indonesia U-23 kalah 0-1 dari Timnas Guinea U-23 dalam play-off Olimpiade 2023 Paris, Kamis (9/5/2024). (AFP/Miguel Medina)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 harus rela menelan kekalahan saat menghadapi Timnas Guinea U-23. Pertandingan play-off Olimpiade 2024, Paris yang berlangsung di Clairefontaine, Kamis (9/5/2024) malam WIB itu berakhir 0-1 untuk tim lawan.

Gol kemenangan Timnas Guinea U-23 dicetak lewat titik putih pada menit ke-29. Mantan gelandang Barcelona, Ilaix Moriba menjadi eksekutor penalti itu.

Advertisement

Ada beberapa kejadian yang menarik perhatian dari pertandingan Timnas Indonesia U-23 kontra Timnas Guinea U-23 itu. Satu di antaranya adalah kartu kuning kedua yang diterima Shin Tae-yong.

Mantan wasit berlisensi FIFA asal Indonesia, Fariq Hitaba merasa Shin Tae-yong layak diusir wasit dari area teknis menuju tribune stadion.

"Iya layak," ujar Fariq Hitaba ketika dihubungi Bola.com.

2 dari 4 halaman

Melawan Keputusan

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae Yong memberikan instruksi kepada pemainnya saat melawan Chinese Taipei U-23 dalam pertandingan Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (9/9/2023). (Bola.com/Arief Bagus)

Shin Tae-yong awalnya mendapatkan kartu kuning dari wasit karena protes keras yang ia lakukan setelah sang pengadil memberikan penalti kedua untuk Timnas Guinea U-23.

Namun, setelah kartu kuning itu, protes Shin Tae-yong semakin keras. Kartu kuning kedua yang kemudian diikuti kartu merah pun diberikan kepada pelatih asal Korea Selatan itu.

Menurut Fariq Hitaba, ada yang dilakukan Shin Tae-yong itu masuk ke kategori menolak keputusan wasit dengan perkataan.

"Karena Coach Shin kategorinya menolak keputusan wasit dengan perkataan," jelasnya.

3 dari 4 halaman

Tidak ada VAR

Para pemain Persija Jakarta malakukan protes kepada wasit saat melawan PS TNI pada laga Liga 1 2017 di Stadion Pakansari, Bogor, (8/6/2017). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Lebih lanjut, Fariq Hitaba menyayangkan. Pertandingan penting seperti Timnas Indonesia U-23 melawan Timnas Guinea U-23 ini tidak menggunakan VAR.

Padahal laga ini sangat penting bagi kedua tim. Satu tiket ke Olimpiade 2024 jadi taruhannya.

"Sayang pertandingan ini tidak ada VAR, keputusan wasit pun tidak bisa dianulir," jelasnya.

4 dari 4 halaman

Perjuangan Hebat

Hingga peluit akhir dibunyikan, timnas Indonesia U-23 tidak mampu mengejar ketertinggalan dan kalah 0-1 dari Guinea. (MIGUEL MEDINA/AFP)

Timnas Indonesia U-23 memang pada akhirnya gagal berlaga di Olimpiade 2024 Paris. Namun, perjuangan Garuda Muda sudah luar biasa.

Timnas Indonesia U-23 sudah mencatatkan sejarah dengan mampu lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024. Padahal mereka menjadi debutan pada ajang tersebut.

Apalagi Timnas Indonesia U-23 juga mampu mengalahkan lawan-lawan berat di Piala Asia U-23 2024. Misalnya Yordania, Australia, dan Korea Selatan.