Bola.com, Malang - Label sebagai tim musafir bakal melekat lebih lama kepada Arema FC karena awal Liga 1 musim depan, mereka masih belum bisa bermarkas di Malang. Stadion Kanjuruhan diprediksi baru rampung renovasi pada akhir tahun, sementara untuk Stadion Gajayana, manajemen klub tidak menemui kata sepakat dengan Pemkot Malang.
Selama BRI Liga 1 2023/2024, Arema menggunakan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali sebagai kandangnya. Namun, musim depan Singo Edan ingin berada di Jawa Timur. Karena potensi menarik Aremania untuk datang akan lebih besar.
“Saat ini kami intensif komunikasi dengan operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru. Terkait stadion mana saja di Jawa Timur yang masih memungkinkan digunakan sebagai homebase, kami ada rencana bermain di Blitar (Stadion Soepriadi)."
"Tapi, masih menunggu assesment dari PT Liga terkait apa saja yang harus dibenahi,” kata General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi.
Siapkan Stadion Lainnya
Namun, jika ternyata pekerjaan rumah Arema terlalu banyak untuk membenahi stadion, bisa saja mereka memilih homebase lain. Intinya, mereka bisa kembali di Jawa Timur untuk efisiensi biaya.
“Tentu kami juga membandingkan dengan alternatif stadion lain. Nanti manajemen akan berhitung dan menentukan bermain di mana,” terangnya.
Perlu diketahui, musim lalu Arema FC jadi tim yang paling banyak melakukan perjalanan. Karena mereka tidak sepenuhnya berada di Bali. Ketika jarak pertandingan satu pekan atau lebih, Dendi Santoso dkk memilih latihan di Malang. Hal itu dilakukan demi penghematan. Namun, di sisi pemain, mereka lebih lelah dari klub lain.
Peluang Kembali ke Kanjuruhan saat Paruh Musim
Musim depan, Arema punya kans kembali merumput di Stadion Kanjuruhan. Karena renovasi stadion di Kabupaten Malang itu diprediksi rampung sebelum akhir tahun 2024. Sehingga Arema bisa menggunakannya di putaran kedua.
Hanya saja, manajemen Arema belum bisa memastikan. Jika nantinya renovasi sudah benar-benar selesai, upaya kembali ke Kanjuruhan akan dilakukan. “Kalau itu, kami juga menunggu informasi lebih lanjut seperti apa kedepan,” terangnya.
Perlu diketahui, Arema terakhir menggunakan Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022. Waktu itu mereka kalah dari rivalnya, Persebaya Surabaya di Liga 1. Usai pertandingan, tragedi terjadi. Gas air mata membuat suporter panik berhamburan keluar stadion. Sebanyak 135 nyawa menjadi korban Tragedi Kanjuruhan.