Timnas Indonesia U-23 Ternyata Nyaris Walkout di Play-off Olimpiade karena Dicurangi Wasit Francois Letexier

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 12 Mei 2024, 10:00 WIB
Winger Timnas Indonesia U-23, Witan Sulaeman, berjuang sekuat tenaga saat bersua Timnas Guinea U-23 pada laga playoff Olimpiade 2024 Paris di INF Clairefontaine, Clairefontaine-en-Yvelines, Prancis, Kamis (9/5/2024) malam WIB. Sayangnya, Tim Garuda Muda menyerah 0-1 dari Guinea. (AFP/Miguel Medina)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 ternyata nyaris walkout di babak play-off Olimpiade Paris 2024. Sebab, tim berjulukan Garuda Muda itu dicurangi oleh wasit Francois Letexier.

Kejadian bermula ketika Timnas Indonesia U-23 berhadapan dengan Timnas Guinea U-23 di Stade Pierre Pibarot, Clairefontaine-en-Yvelines, Prancis, pada Kamis (9/5/2024).

Advertisement

Francois Letexier memberikan tendangan penalti kedua kepada Guinea U-23 pada menit ke-72 yang membuat berang pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong.

Padahal dari tayangan ulang, tekel bek Timnas Indonesia U-23, Alfeandra Dewangga, mengenai bola lebih dulu meski diikuti terkaparnya penyerang Guinea U-23, Algassime Bah.

2 dari 4 halaman

Cerita Ernando Ari

Timnas Indonesia U-23 Vs Timnas Guinea U-23. (Bola.com/Dok.AFP/MIGUEL MEDINA).

Kiper Timnas Indonesia U-23, Ernando Ari Sutaryadi, menceritakan bahwa Witan Sulaeman dkk. sempat ingin mogok bermain akibat keputusan kontroversial itu, tetapi tidak jadi.

Bahkan, Algassime Bah sampai mengusir keluar pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, lewat ganjaran dua kartu kuning akibat melancarkan protes habis-habisan.

Bukan hanya sekali, tetapi dua kali Francois Letexier menghukum Timnas Indonesia U-23 dengan tendangan penalti janggal.

3 dari 4 halaman

Keputusan Kontroversial Lainnya

Pada menit ke-28, Francois Letexier memvonis kapten Timnas Indonesia U-23, Witan Sulaeman, menjatuhkan Algassime Bah di kotak penalti sendiri, padahal kejadiannya berlangsung di luar kotak penalti.

Keputusan itu membuat Timnas Indonesia U-23 kebobolan oleh sepakan 12 pas Ilaix Moriba, yang juga menjadi gol kemenangan Guinea U-23 dan berujung kegagalan Garuda Muda lolos ke Olimpiade Paris.

Ernando Ari berkisah bahwa pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, tidak kuasa menahan air matanya. Arsitek asal Korea Selatan itu disebutkan menangis di ruang ganti stadion.

4 dari 4 halaman

Wasitnya Parah

"Parah sih wasitnya, kacau. Mungkin baru pertama kali saya melihat pelatih Timnas Indonesia menangis karena terharu," ujar Ernando Ari.

"Kami waktu penalti kedua Guinea U-23 sempat mau walkout untuk keluar lapangan. Tapi anak-anak menunjukkan sikap yang positif."

"Kami mau bermain dan alhamdulillah penalti kedua Guinea U-23 tidak gol, tapi sayangnya kami juga tidak bisa membalas gol Guinea U-23. Yang kami pikirkan di ruang ganti itu," ungkap Ernando Ari.

Berita Terkait