Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia dan Timnas Indonesia U-23 menarik perhatian belakangan ini. Bahkan perhatian dari banyak pihak termasuk dari PSSI sendiri.
Namun, sepak bola wanita di Indonesia tampak semakin tak diperhatikan. Mereka terkesan menjadi anak tiri.
Terutama jika melihat apa yang diraih Timnas Indonesia Putri U-17 di Piala Asia Putri U-17 yang saat ini tengah berlangsung di Bali. Garuda Pertiwi kalah dengan skor telak dalam tiga laga di ajang itu.
Sekjen Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI), Souraiya Farina mengaku kaget dengan kekalahan yang dialami Timnas Indonesia Putri U-17. Terutama kekalahan 0-12 dari Korea Selatan. Namun, ia merasa itu adalah kondisi sebenarnya sepak bola wanita di Indonesia.
"Kemarin saat kalah 12-0, netizen dan kita semua yang nonton syok. Tapi itu faktanya," ujarnya dalam Diskusi Refleksi 94 Tahun PSSI belum lama ini.
171 Klub
Namun, Souraiya Farina menyebut potensi sepak bola wanita di Indonesia sangat besar. Bahkan, menurut catatannya, ada 171 klub homogen yang khusus bergerak di sepak bola wanita.
Jumlah itu tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Bahkan, sebanyak 140 di antaranya mencoba memenuhi aspek lisensi sebagai sebuah klub yang baik.
"Data kami ada 171 klub homogen sepak bola wanita di seluruh Indonesia. Sebanyak 140 di antaranya mencoba memenuhi aspek lisensi klub," ungkapnya.
Bukan Hanya Soal Timnas
Souraiya Farina kemudian menjelaskan sepak bola wanita itu bukan hanya bagaimana membentuk Timnas yang baik. Tetapi soal kompetisi dan pengembangannnya.
"Sepak bola wanita ini sebenarnya bukan hanya tentang Timnas tapi juga tentang kompetisi dan pengembangannya," ujarnya.
"Jadi kita bicara wanita di sepakbola semakin ke sini makin banyak, itu hal positif. Semoga ke depan banyak dan kompetisi berjalan." harapnya.