Bola.com, Jakarta - Sepak bola Malaysia dan Vietnam baru-baru ini dilanda prahara yang tak mengenakkan. Meski dengan kasus yang berbeda.
Tiga pemain Timnas Malaysia mendapatkan serangan brutal. Mereka yang mendapatkan serangan adalah Akhyar Rashid, Faisal Halim, dan Safiq Rahim.
Akhyar Rashid menjadi pemain Timnas Malaysia pertama yang mendapatkan serangan baru-baru ini. Rumah milik Akhyar dirampok.
Sang striker Timnas Malaysia sempat memberikan perlawanan. Hasilnya, Akhyar Rashid mendapatkan cedera yang lumayan parah pada kaki dan kepalanya.
Air Keras
Faisal Halim menjadi pemain Timnas Malaysia kedua yang diserang. Penyerangan terhadap Faisal bisa dikatakan sangat parah.
Pemain Selangor FC itu disiram air keras saat berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan di Petaling Jaya pada Minggu (5/5/2024). Faisal Halim bahkan mengalami luka yang cukup parah.
Belakangan, Faisal Halim harus menjalani beberapa operasi di rumah sakit. Kondisi psikologis pemain satu ini pun mengkhawatirkan.
Mobil Dirusak
Pemain ketiga yang diserang di Malaysia adalah Safiq Rahim. Mobil gelandang kreatif itu dirusak pada Selasa (7/5/2024) malam waktu setempat.
Mobil Safiq Rahim dipukul dengan besi di sekitar area latihan Johor Darul Ta'zim. Mantan kapten Timnas Malaysia itu pun sudah melaporkan kasus kekerasan itu ke pihak kepolisian setempat.
"Saya tak menyangka diserang di dekat pusat pelatihan JDT. Saat-saat seperti ini kita harus berhati-hati," tulis Safiq Rahim di Instagram mengenai penyerangan itu.
Narkoba di Sepak Bola Vietnam
Kabar tak kalah mencengangkan melanda sepak bola Vietnam. Lima pemain profesional negara tersebut tertangkap pihak kepolisian karena kasus penyalahgunaan narkoba.
Dilansir dari media lokal Vietnam, The Thao 247, lima pemain yang harus berurusan dengan hukum itu adalah Duong Quang Tuan, Dinh Thanh Trung, Nguyen Trung Hoc, Nguyen Van Truong, dan Nguyen Ngoc Thang.
Kelima pemain itu ditangkap pihak kepolisian Ha Tinh, Vietnam pada Rabu (8/5/2024) sore waktu setempat di sebuah hotel. Selain kelimanya, polisi juga menangkap sejumlah wanita.
Menurut Kepolisian Provinsi Ha Tinh, pada tanggal 4 Mei 2024, Polisi Ha Tinh memeriksa kamar 501 dan 502 di Hotel BM di kota Ha Tinh. Dari proses pemeriksaan ditemukan 10 subjek yang menggunakan narkoba secara ilegal.