PSSI Diprotes Gara-gara Harga Tiket Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Naik Gila-gilaan: Supporter Not Customer!

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 16 Mei 2024, 11:34 WIB
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (tengah), didampingi Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, saat jumpa pers di Media Center SUGBK, Jakarta, Senin (29/5/2023). Pada kesempatan tersebut PSSI memberikan keterangan terkait tiket pertandingan antara Timnas Indonesia vs Argentina. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Suporter Timnas Indonesia memprotes keputusan PSSI menaikkan harga tiket Timnas Indonesia dalam lanjutan Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Timnas Indonesia akan meladeni perlawanan Irak pada 6 Juni 2024 dan Filipina pada lima hari berselang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat.

Advertisement

Pada Rabu (15/5/2024) malam WIB lewat media sosial, PSSI telah merilis daftar harga tiket Timnas Indonesia untuk melawan Irak dan Filipina.

Kategori Premium West dan East dijual Rp1.250.000, Garuda West dan East Rp850.000, Garuda North dan South Rp550.000, dan Upper Garuda Rp250.000.

2 dari 5 halaman

Reaksi La Grande Indonesia

Koreografi La Grande Indonesia saat laga Timnas Indonesia vs Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (19/6/2023). (Bola.com/Muhammad Adi Yaksa)

Nominal ini naik dua kali lipat bahkan lebih ketimbang harga tiket partai kandang terakhir Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 saat menjamu Timnas Vietnam di SUGBK pada 21 Maret 2024.

Ketika itu, Premium West dan East dibanderol Rp750.000, Garuda West dan East Rp400.000, Garuda North dan South Rp200.000, dan Upper Garuda Rp100.000.

Harga Garuda North dan South mengalami lonjakan 175 persen, sedangkan Upper Garuda meroket 150 persen.

Dalam akun X-nya, La Grande Indonesia, kelomopok suporter Timnas Indonesia yang mendukung dari tribune utara, mempertanyakan dan menyindir kebijakan dari PSSI itu.

3 dari 5 halaman

Jangan Manfaatkan Fanatisme

Kelompok suporter Timnas Indonesia U-19 yang tergabung dalam Ultras Garuda menyambut antusias kedatangan pasukan Shin Tae-yong. (Bola.com/Zulfirdaus Harahap)

"Harga tiket naik 100 persen apa penyebabnya kalau kami boleh tahu PSSI? Harga sewa SUGBK naik?" tulisnya dalam akun X, @LaGrandeIndo, pada Rabu (15/5/2024) malam WIB.

"Biaya jasa keamanan naik? Kurangnya sponsor? Ongkos produksi merchandise? Atau ingin memanfaatkan tren positif Timnas Indonesia dan pasca-Piala Asia U-23 2024? Nasionalisme kami terasa digadaikan," jelas La Grande Indonesia.

Sementara itu, pemberi motivasi dari tribune selatan, Ultras Garuda, juga bersuara. "Supporters not customers," ungkapnya di akun Instagram @ultrasgarudaofficial, Rabu (15/5/2024) malam WIB.

"Jangan manfaatkan fanatisme kami terhadap timnas untuk mencari keuntungan!!! Selamat pagi PSSI dan Erick Thohir. Masih butuh dukungan suporter di tribune atau tidak?" tutur Ultras Garuda pada Kamis (16/5/2024) pagi WIB.

4 dari 5 halaman

Penjelasan PSSI

Sementara itu, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, mengisyaratkan bahwa perjuangan timnas U-23 di Piala Asia U-23 2024 Qatar dan babak play-off Olimpiade Paris 2024 telah menyedot cukup banyak kas PSSI.

"Ini memang berat bagi kami membuat harga seperti sekarang. Kenapa? Sebab, kalau timnasnya makin kuat, itu butuh pendanaan besar," ujar anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, dalam video yang beredar di TikTok.

"Contoh timnas U-23, kalau tidak lolos ke delapan besar Piala Asia U-23 2024, maka cukup sampai di sana. Ini tidak, lolos ke delapan besar membutuhkan pendanaan lagi, menginapnya, semuanya."

"Habis itu masuk ke semifinal Piala Asia U-23, menambah lagi menginapnya, akomodasi, hingga hotel. Habis itu, harus ikut perebutan tempat ketiga. Menambah lagi pendanaan."

"Karena kami mengejar tiket ke Olimpiade Paris 2024, membutuhkan pendanaan lagi untuk naik pesawat, akomodasi, dan sebaginya. Yang tadinya cukup di Qatar ini ke Paris dan kembali ke Indonesia," tutur Arya.

5 dari 5 halaman

Klaim Tidak Cari Untung

"Kemudian di Kualifikasi Piala Dunia 2026, kita berharap lolos ke putaran ketiga. Di putaran ketiga, Timnas Indonesia akan menjalani sepuluh pertandingan. Itu membutuhkan pendanaan untuk akomodasi hingga tandang dengan pesawat," ucap Arya.

"Jadi memang, timnas makin kuat, pendanaan makin kuat. Maka dibutuhkanklah dana yang banyak. Jadi tidak ada kami cari untung. Ini semua untuk membiayai timnas. Dari hak siar pun tidak cukup."

"Maka juga lewat penjualan tiket. Meski dari tiket juga masih kecil ketimbang yang lain. Konsekuensi timnas makin kuat maka membutuhkan dana makin besar."

"Kami minta maaf, terpaksa dilakukan hanya demi timnas bermain tanpa memikirkan uang, tapi yang mereka tahu hanya bertanding, sekali lagi minta maaf," imbuh tangan kanan Ketua PSSI, Erick Thohir, ini.

Berita Terkait