Bos Como 1907 Sebenarnya Tertarik dengan Rafael Struick: Tapi Harus Bersaing dengan Patrick Cutrone, untuk Apa jika Tidak Bermain

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 16 Mei 2024, 16:05 WIB
Striker Timnas Indonesia, Rafael Struick menguasai bola saat menghadapi Vietnam pada laga Grup F kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, London - Talenta Rafael Struick menarik perhatian perwakilan sekaligus bos Como 1907, Mirwan Suwarso. Mungkinkah penyerang naturalisasi Timnas Indonesia itu direkrut untuk musim depan?

Sebagai klub promosi Serie A yang dimiliki perusahaan asal Indonesia, Grup Djarum, yang dipimpin Michael Hartono and Robert Budi Hartono, Como 1907 terus didesak untuk mendatangkan pemain Timnas Indonesia.

Advertisement

Como 1907 sudah terang-terangan tidak berminat dengan gelandang naturalisasi Timnas Indonesia, Thom Haye, meski sempat naksir kepada pemain SC Heerenveen itu pada bursa transfer musim dingin 2024.

Demi bisa bersaing di Serie A 2024/2025, Como 1907 mencari pemain yang sesuai kebutuhan. Karakter Thom Haye dinilai kurang cocok dengan filosofi yang akan dibawa klub untuk musim depan.

2 dari 4 halaman

Bersaing dengan Patrick Cutrone

Striker Timnas Indonesia U-23, Rafael Struick melepaskan tendangan yang berusaha diblok pemain Yordania U-23, Arafat Al Haj pada laga ketiga Grup A Piala Asia U-23 2024 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Minggu (21/4/2024). (Dok. PSSI)

"Kalau untuk pemain-pemain yang lainnya, inginnya sih mengambil kayak Rafael Struick, menarik itu kan," ujar Mirwan dalam wawancaranya dengan Liputan6.com, Bola.com, dan Bola.net, pada Kamis (16/5/2024).

Namun, Como 1907 sudah lebih dulu mempunyai Patrick Cutrone, bomber yang pernah membela AC Milan, Wolverhampton Wanderers, Fiorentina, hingga Valencia, yang mencetak 14 gol dari 32 penampilan di Serie B musim lalu.

Rasanya, agak tidak mungkin Rafael Struick mendapatkan menit bermain di Como 1907 jika lini depan diisi oleh Patrick Cutrone, atau bahkan bila klub memilih untuk membeli penyerang baru, seperti predator AS Roma, Andrea Belotti.

3 dari 4 halaman

Buang-Buang Waktu

"Tapi, dia harus bersaing dengan Patrick Cutrone, dia harus bersaing dengan, jika kami membeli striker sekualitas misalnya Andrea Belotti. Saingannya seperti itu," ungkap Mirwan.

"Untuk apa saya mengambil pemain kelas dari Indonesia, tapi tidak mendapatkan kesempatan. Buang-buang waktu, usia bertambah terus. Kalau saya melihatnya, ketika merekrut pemain."

"Pemain itu akan senang tidak sih di tempat kami. Kalau kami ambil pemain muda, dari awal kami bilang, 'kamu tidak akan bermain, tidak akan langsung bermain. Kamu harus membuktikan diri. Kamu memerlukan waktu 3-5 bulan untuk membuktikan diri'. Ekspektasi pemain muda itu sudah siap," kata Mirwan.

Rafael Struick berstatus pemain ADO Den Haag di kasta kedua Liga Belanda, namun belakangan lebih banyak bermain untuk tim U-21 di Liga Belanda U-21. Dia sudah mencetak lima gol dari enam penampilan di kompetisi junior tersebut.

4 dari 4 halaman

Daniele Baselli Jadi Contoh

Mirwan memberikan contoh terhadap gelandang Como 1907, Daniele Baselli. Di usia yang sudah menginjak 32 tahun dan kontraknya akan habis pada 30 Juni 2024, klub berencana untuk memangkas gajinya jika ia mau bertahan.

"Tapi dia mempunyai pengalaman cukup banyak di Serie A. Kami bakal bilang ke dia, gajinya akan turun jauh. Mau tidak kami berikan perpanjangan kontrak setahun," ungkap Mirwan.

"Tapi, kamu paling akan bermain 10-20 menit terakhir. Siap tidak kamu mengambil peran ini. Kalau dia bilang tidak dan masih ingin menjadi pemain inti, ya bukan di tempat kami," terang Mirwan.

Berita Terkait