Respons Erick Thohir soal Anggapan PSSI Anak Tirikan Sepak Bola Putri: Kenapa Liga Urung Digelar?

oleh Radifa Arsa diperbarui 17 Mei 2024, 05:15 WIB
Pemain Timnas Indonesia Putri U-17 menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya saat laga Grup A Piala Asia Wanita U-17 2024 melawan Filipina di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin (6/5/2024). (Dok. PSSI)

Bola.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, akhirnya angkat bicara soal anggapan yang menyebutkan bahwa federasi menganaktirikan pembangunan sepak bola putri. Sebab, sampai saat ini, belum tak ada kompetisi yang dihelat PSSI.

Persepsi ini mencuat di tengah meriahnya animo kesuksesan Timnas Indonesia di berbagai kelompok usia, mulai dari ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia hingga kiprah Garuda Muda di Piala Asia U-23 2024.

Advertisement

Di level senior, anak asuh Shin Tae-yong membuka peluang lolos ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Sedangkan di kelompok U-23, Garuda Muda bisa lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024.

Cerita kesuksesan ini sangat kontras dengan nasib Timnas Putri Indonesia U-17 yang menjadi bulan-bulanan di ajang Piala Asia Putri U-17 2024. Berstatus sebagai tuan rumah, skuad asuhan Satoru Mochizuki malah kelimpungan.

Mereka menelan tiga kekalahan beruntun melawan Filipina (1-6), Korea Selatan (0-12), dan Korea Utara (0-9). Hasil ini memotret nasib sepak bola putri Indonesia yang tak memiliki kompetisi sejak Liga 1 Putri terakhir kali bergulir pada 2019.

 

2 dari 3 halaman

Respons Erick Thohir

Skuad Timnas Indonesia Putri U-17 yang beraksi di Piala Asia Putri U-17 2024. (Bola.com/Dok. PSSI)

Saat menjadi narasumber dalam sesi wawancara di program Rosi Kompas TV, Erick Thohir menjawab tudingan bahwa PSSI menganaktirikan sepak bola putri karena tak kunjung mendorong pembangunan yang ideal.

“Saya tidak menganaktirikan. Karena, Timnas Putri U-16 yang membentuk saya juga. Akhirnya lahir Claudia Scheunemann,” ujar Erick Thohir seperti dinukil dari program Rosi di Kompas TV, Kamis (16/5/2024).

Menurut Erick, saat ini kualitas talenta pesepak bola putri masih tertinggal jauh. Namun, dia ingin mengatrolnya dengan seleksi tim nasional dan TC jangka panjang. 

“Talenta kita masih jauh. Seperti tim nasional putri, sekarang kami sudah membentuk Timnas U-17 yang akantraining selama tiga bulan. Nanti, libur beberapa minggu, karena tim seniornya akan TC juga,” ujarnya.

“Lalu grassroot-nya juga saya dibantu para pengusaha. Tapi saya tidak bisa menyebutkan mereknya. Saat ini, mereka sekarang sudah membangun di delapan kota di Jawa,” tambahnya.

 

3 dari 3 halaman

Liga Digelar 2026

Foto tim starting XI Timnas putri Indonesia U-17 jelang menghadapi Korea Selatan U-17 pada laga Grup A Piala Asia putri U-17 2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Kamis (9/5/2024). (Dok. AFC)

Ketiadaan kompetisi sepak bola putri, menurut Erick, terkendala oleh minimnya jumlah pemain berkualitas. Oleh karena itu, dia berharap talenta-talenta muda bisa berkembang di akar rumput, lalu diseleksi memperkuat tim nasional.

Setelah ada banyak pemain yang digembleng TC jangka panjang bersama timnas, Erick baru menyebut bahwa kompetisi sepak bola putri bisa digelar. Rencananya, kompetisi putri akan bergulir pada 2026.

“Saya tidak bermaksud jahat, tapi itu realitas yang harus kita bangun. Makanya, saat ditanya kapan liga putri digelar, saya jawab nanti 2026. Kenapa? Biar talent-nya berkembang dahulu di grassroot,” ujar Erick.

“Pemain yang bagus-bagus dikumpulkan di tim nasional dengan TC jangka panjang, baru liganya lahir. Tidak bisa kita melahirkan liga dahulu, sementara stok pemainnya tidak ada,” tambahnya.

Berita Terkait