Tabrak Aturan FIFA, AFC, dan PSSI! 3 Klub Liga 3 Ternyata Dikelola Satu Orang yang Sama

oleh Hery Kurniawan diperbarui 17 Mei 2024, 21:12 WIB
Eko Setyawan (kiri) muka baru di tubuh Exco PSSI di bawah kepengurusan Erick Thohir. (Istimewa)

Bola.com, Jakarta - Selalu ada hal yang unik cenderung aneh yang terjadi di sepak bola Indonesia. Seperti yang terjadi di Putaran Nasional Liga 3 2024/2024.

Ada seseorang bernama Eko Setyawan yang menjadi CEO dari tiga klub di Putaran Nasional Liga 3 2024/2024. Eko menjadi CEO di Persikota Tangerang, Persibo Bojonegoro, dan Adhyaksa Farmel FC.

Advertisement

Hebatnya, tiga klub itu sama-sama lolos ke babak 16 besar Putaran Nasional Liga 3 2024/2024. Bahkan, Persibo Bojonegoro dan Adhiyaksa Farmel sama-sama lolos dari Grup 7.

Persibo Bojonegoro dan Adhiyaksa Farmel FC bahkan sempat bertemu pada laga terakhir Grup 7 yang digelar di Stadion Letjen H. Soedirman, Bojonegoro. Laga itu berakhir imbang 1-1.

Kesamaan Persibo Bojonegoro dan Adhyaksa Farmel FC bukan hanya soal CEO saja. Bahkan, manajer mereka pun satu orang yang sama yakni sosok bernama Henry Arifianto.

Eko Setyawan bukan sosok sembarangan. Eko saat ini tercatat sebagai anggota Exco PSSI dan Plt ketua umum Asprov PSSI DKI Jakarta.

2 dari 6 halaman

Dilarang FIFA, AFC, dan PSSI

Skuad Persikota Tangerang di Liga 3 2023/2024 Putaran Nasional (Dok. Instagram/Persikota1994)

Apa yang dilakukan Eko Setyawan itu sudah sangat luar biasa. Eko seperti tak peduli menabrak aturan yang sudah ada dari FIFA, AFC, bahkan dari PSSI sendiri.

Bola.com sempat berbicara dengan pengamat sepak bola nasional sekaligus Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali. Akmal pun mengiyakan anggapan Eko Setyawan melanggar statuta FIFA, AFC, dan PSSI.

"FIFA sudah tegas melarang cross-ownership oleh individu atau badan hukum. Regulasi FIFA untuk aturan itu ada pada artikel 9.2.1 No.L03," jelas Akmal.

"AFC juga menegaskan larangan itu. Bahkan di statuta PSSI juga sebenarnya ada aturan itu meski ada perubahan dari statuta sebelumnya di Kongres Ancol 2019," sambung Akmal.

3 dari 6 halaman

Menanti Ketegasan PSSI

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (tengah kanan) berfoto bersama dengan personel Satgas Independen Antimafia Bola Indonesia yang diisi oleh Ardan Adiperdana (kiri), Akmal Marhali (kedua kiri), Najwa Shihab (tengah kiri), dan Maruarar Sirait (kedua kanan) setelah pengumuman Satgas Independen Antimafia Bola Indonesia di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Rabu (20/09/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Akmal Marhali pun menanti ketegasan dari PSSI dalam penerapan statuta mereka. Tidak boleh ada tawar-menawar, sebab akan menjadi kebiasaan yang terus menerus dilakukan.

"PSSI harus tegas dengan statutanya sendiri, harus menegakkan statutanya, dan tidak boleh ada tawar menawar," desak Akmal.

Eko Setyawan sebenarnya pun bisa ditindak oleh PSSI. Komite Etik PSSI bisa memanggil sosok tersebut. Sebab, statusnya saat ini yang masih tercatat sebagai anggota Exco organisasi tersebut.

"Kalau Eko ternyata personalianya itu pengurus PSSI, dia bisa dipanggil Komite Etik PSSI, sebab dia melanggar aturan statuta PSSI," tegasnya.

"Problem sepak bola kita kan konsisten dalam inkonsistensi," lanjut Akmal.

4 dari 6 halaman

Sah Saja

Persiba Bantul saat merayakan momen Juara Liga 3 DIY di Stadion Sultan Agung, Selasa (26/12/2023). (Dok PSSI DIY)

Undian babak 16 besar Putaran Nasional Liga 3 2023/2024 sudah dilakukan, Jumat (17/5/2024) sore WIB. Menariknya, dua klub yang dikelola oleh Eko Setyawan ada di grup yang sama.

Persikota Tangerang dan Adhyaksa Farmel ada di Grup D. Di sana ada juga dua klub lain, yakni 757 Kepri Jaya FC dan Persiba Bantul.

Manajer pelatih Persiba Bantul, Endro Bawono berkomentar mengenai undian itu. Termasuk keberadaan Eko Setyawan sebagai CEO dari Persikota dan Adhyaksa Farmel.

"Iya memang dia Exco PSSI ya, ya biasa kan punya uang punya kuasa, kan gitu kan, dia bisa pegang tiga tim, sah-sah saja sih," ujarnya kepada Bola.com.

5 dari 6 halaman

Fokus Tim Sendiri

Endro Bawono pun tak mau ambil pusing dengan status Persikota Tangerang dan Adhyaksa Farmel FC. Endro memilih fokus pada tim sendiri.

Persiba Bantul adalah salah satu klub dengan sejarah panjang di sepak bola Indonesia. Tim berjulukan Laskar Sultan Agung itu bertekad kembali berlaga di level profesional sepak bola Tanah Air.

"Kalau aturan saya tidak begitu paham itu ranahnya federasi dari PSSI. Bagi kami ya kami harus siap siapa pun lawannya di babak 16 besar, evaluasi pertandingan kemarin, di babak 80 besar, 32 besar, yang paling mendasar akumulasi kartu dan cedera," tandas Endro.

6 dari 6 halaman

Bungkam

Ketua Badan Pembinaan Sepak Bola Prestasi Indonesia (BaPSPI), Eko Setyawan (tengah).(Istimewa).

Bola.com sebenarnya sudah mencoba menghubungi Eko Setyawan. Namun, ketika artikel ini tayang, yang bersangkutan tidak memberikan respon.

Pun demikian dengan dua pengurus PSSI, Arya Sinulingga dan Yunus Nusi. Bola.com pun tidak mendapatkan jawaban dari kedua sosok tersebut.

Berita Terkait