Kasus Dugaan Exco PSSI Jadi CEO di 3 Klub Liga 3, SOS Nantikan Ketegasan Erick Thohir

oleh Hery Kurniawan diperbarui 18 Mei 2024, 17:15 WIB
Pertandingan antara Persibo Bojonegoro melawan Adhyaksa Farmel di babak 16 besar putaran nasional Liga 3 2023/2024 berakhir imbang 1-1. (Dok. Persibo Bojonegoro)

Bola.com, Jakarta - Kabar soal praktik keterlibatan satu pihak di beberapa klub di Indonesia. Belakangan isu itu kembali terdengar ramai.

Eko Setyawan menjadi sosok terbaru yang disebut menjalankan praktik itu. Anggota Exco PSSI itu disebut menjadi CEO dari Adhyaksa Farmel FC, Persibo Bojonegoro, dan Persikota Tangerang.

Advertisement

Menariknya, tiga klub di atas sukses melaju ke babak 16 besar putaran nasional Liga 3 2023/2024. Peluang mereka untuk lolos ke Liga 2 musim depan cukup besar.

Padahal menurut aturan dari FIFA, AFC, dan PSSI, hal itu tidak diperbolehkan. Ketegasan dari PSSI pun dinantikan mengenai kasus itu.

"Ketegasan PSSI ditunggu untuk membuat kompetisi sepak bola berjalan sesuai aturan yang ada," ujar Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali kepada Bola.com.

2 dari 3 halaman

Berharap pada Erick Thohir

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (kanan) berbincang dengan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus saat acara konferensi pers Liga 1 2023/2024 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Akmal Marhali pun meminta ketua umum PSSI, Erick Thohir untuk memberikan perhatian terhadap praktik keterlibatan seorang di beberapa klub Liga 3 tersebut.

"Aturan ini harus di-sounding oleh Pak Erick," katanya.

Akmal Marhali merasa banyak orang berharap kepada Erick Thohir. Menteri BUMN itu diharapkan bisa membuat sepak bola Indonesia berjalan sesuai aturan yang ada.

"Banyak orang berharap di tangan Pak Erick semua aturan bisa dijalankan dengan tegas, sehingga sepak bola kita bisa berjalan sesuai roadmap, transformasi sepak bola," jelasnya.

3 dari 3 halaman

Contoh Tidak Baik

Pengamat spak Bola, Akmal Marhali Sebut Sepak Bola Bukan Pelampiasan Amarah (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Lebih lanjut merasa, keterlibatan seseorang dalam mengelola beberapa klub yang berbeda bukanlah hal yang baik. Apalagi jika hal itu dilakukan oleh seorang pengurus PSSI.

Mereka seharusnya sudah paham betul terhadap statuta yang mengatur hal itu. Pembiaran pun dirasa tidak boleh terus dilakukan.

"Ini contoh tidak baik kalau dibiarkan, pembiaran ini bisa dikatakan pembolehan kan," tandas Akmal.