BRI Liga 1: Teror Lemparan Telur, Madura United Ogah Mempermasalahkan Kelakuan Oknum Suporter Borneo FC

oleh Wahyu Pratama diperbarui 20 Mei 2024, 10:35 WIB
Wasit Naufal Adya Fairuski memutuskan memberi hadiah penalti kepada Borneo FC setelah memeriksa rekaman VAR saat menghadapi Madura United pada laga leg kedua semifinal Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (19/5/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Balikpapan - Madura United menyayangkan teror oknum suporter Borneo FC Samarinda jelang leg kedua semi-final Championship Series BRI Liga 1 2023/24 di Stadion Batakan, Balikpapan (19/5/2024).

Bus Laskar Sape Kerrap mendapatkan sambutan yang berlebihan dari beberapa suporter tuan rumah. Mereka melempar telur ke arah kaca bus di area stadion.

Advertisement

Petugas keamanan tak bisa menghadang aksi tersebut. Sebab, jarak dari gerbang stadion masih cukup jauh dimana pengamanan menunggu di sana.

Untungnya, rombongan pemain, pelatih dan ofisial Madura United tak mengalami cedera apapun. Mentalitas penggawa klub asal Pulau Garam itu justru semakin kuat lantaran mendapatkan 'gangguan' tersebut.

"Alhamdulillah, mental para pemain masih kuat. Karena saya di posisi paling depan dan jelas langsung di depan mata," ucap media officer Madura United, Ferdiansyah Alifurrahman.

 

 

 

2 dari 3 halaman

Menang Comeback

Madura United memang bermain pintar di laga tersebut. Keunggulan 1-0 di leg pertama, membuat mereka bermain lebih sabar menghadapi agresifitas tuan rumah.

Walau sempat tertinggal 1-2 di babak pertama, pada akhirnya Madura United mampu berbalik unggul. Brace Malik Risaldi cukup membawa timnya mencapai final championship series.

Kemenangan itu sekaligus menunjukkan tekad pantang menyerah Madura United. Menghadapi jawara regular series di kandangnya, sama tak membuat hati mereka ciut.

 

 

 

3 dari 3 halaman

Madura United Legawa

Suana Stadion Batakan sebelum laga leg kedua semifinal championship series BRI Liga 1 2023/2024 antara Borneo FC melawan Madura United, Minggu (19/05/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Manajer Madura United, Umar Wachdin mengakui tensi pertandingan tersebut memang sangat panas. Terbukti, dengan adanya ancaman verbal sebelum pertandingan.

Walau begitu, pria asal Pamekasan itu enggan membawa membawa masalah itu lebih jauh. Dia memaklumi apa yang terjadi sebelum pertandingan itu.

"Ini hal yang wajar dengan tingginya tensi laga tersebut. Kami juga sudah menyampaikannya ke matchom terkait hal itu. Meski kami sudah anggap selesai," tegasnya.

"Sejatinya sepak bola adalah keluarga. Kami dan Borneo sama-sama baik. Mereka datang ke Madura juga kami sambut dengan baik. Itu hanyalah segelintir oknum yang ingin memecah belah persaudaraan," tutup Umar.

Berita Terkait