Pahitnya Perjalanan Borneo FC di BRI Liga 1: Awalnya Garang, Tumbang Kemudian

oleh Aditya Wany diperbarui 20 Mei 2024, 18:15 WIB
Selebrasi pemain Borneo FC, Muhammad Alfharezzi (tengah) setelah mencetak gol pertama timnya ke gawang Madura United pada laga leg kedua semifinal Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (19/5/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Balikpapan - Borneo FC melakoni perjalanan pahit di BRI Liga 1 2023/2024. Bagaimana tidak, mereka sempat tampil trengginas di regular series, namun malah tak berdaya memasuki championship series.

Borneo sebenarnya membukukan sejumlah rekor saat regular series. Mereka jadi tim pertama yang lolos ke championship yang pada akhirnya dipastikan berada di puncak klasemen saat masih pekan ke-29.

Advertisement

Mereka tidak tergoyahkan di puncak klasemen dengan 70 poin. Sepanjang regular, Borneo telah menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang benar-benar mendominasi.

Dari situ sudah terlihat bahwa tim arahan Pieter Huistra itu menjadi kandidat kuat untuk juara.

Tim berjulukan Pesut Etam itu sempat membukukan catatan tak terkalahkan dalam 19 laga terakhir. Rinciannya, Borneo FC meraih 16 kali menang dan hanya tiga saja yang berakhir seri.

2 dari 4 halaman

Dominan di Regular Series

Pemain Borneo FC, Muhammad Alfharezzi melakukan selebrasi setelah mencetak gol pertama timnya ke gawang Madura United pada laga leg kedua semifinal Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (19/5/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Saat dalam momen tak terkalahkan, mereka terakhir kali menelan kekalahan saat tumbang di kandang 1-2 melawan Persebaya Surabaya pada 3 September 2023. Artinya, Borneo sudah tujuh bulan tidak menelan pil pahit.

Usai ditekuk Persebaya, Borneo melesat dan tak terkalahkan. Tim asal Samarinda itu bahkan pernah melewati delapan pertandingan dengan kemenangan beruntun dan itu jadi rekor kemenangan terpanjang musim ini.

Performa mereka sangat konsisten dalam mendulang poin. Ditambah, Borneo juga hanya dua kali kalah musim ini, yakni saat melawat ke markas Persis Solo dan Persebaya.

Tapi, kekalahan Borneo FC bertambah setelah sudah dipastikan tetap di puncak klasemen. Mereka sempat tumbang 0-4 dari Madura United (17/4/2024), dan kemudian takluk 1-2 saat menjamu Arema yang berjuang keluar dari zona degradasi (21/4/2024).

Berikutnya, Stefano Lilipaly dkk. kembali menelan kekalahan dengan skor identik 1-2 saat bersua Persib Bandung dan Dewa United.

3 dari 4 halaman

Peran Pelatih

Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra, saat mendampingi tim asuhannya menjalani official training di Stadion Batakan, Balikpapan, Sabtu (18/5/2024) sore WIT, jelang laga kontra Madura United pada leg kedua semifinal Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 yang digelar pada Minggu (19/5/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Peran pelatih Pieter Huistra tentu menjadi kunci keberhasilan Borneo. Arsitek asal Belanda itu mampu membuat taktik dan strategi yang tepat setiap pertandingan saat menghadapi tim lawan yang berbeda.

Lilipaly adalah kunci permainan saat membawa Bali United meraih dua gelar Liga 1 secara beruntun pada 2019 dan 2021/2022. Dia rupanya membawa pengaruh penting juga untuk Borneo.

Bersama Borneo, Lilipaly tercatat tampil dalam 29 laga. Catatan statistik menunjukkan bahwa dia telah menyumbang 11 gol dan 16 assist, jadi torehan terbaik oleh seorang pemain di Liga 1.

Di lini depan, ada striker Felipe Cadenazzi yang juga tajam dan haus gol. Pemain berpaspor Argentina itu sudah menyumbang 11 gol bersama Borneo.

Pertahanan Pesut Etam jadi yang paling sulit dijebol di Liga 1 musim ini. Borneo merupakan tim paling sedikit kebobolan dengan hanya kemasukan 31 gol dalam 34 pertandingan.

4 dari 4 halaman

Melempem di Championship Series

Selebrasi pemain Madura United, Malik Risaldi setelah mencetak gol kedua timnya ke gawang Borneo FC pada laga leg kedua semifinal Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (19/5/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Memasuki championship series, Borneo berjumpa dengan Madura United dalam semifinal. Status peringkat teratas membuat Pesut Etam memiliki keuntungan dengan menghadapi tim peringkat keempat.

Yanh terjadi, Borneo rupanya sudah kehabisan bensin. Mereka kalah dalam dua leg semifinal menghadapi Madura United.

Borneo sempat tunduk 0-1 saat melawat ke markas Laskar Sape Kerap pada leg pertama (15/5/2024). Terbaru Pesut Etam dipermalukan 2-3 oleh Madura United dalam laga penentu leg kedua (19/5/2024).

Borneo FC sudah berstatus juara regular series. Mereka kini harus merelakan trofi Liga 1 musim ini akan diberikan untuk Madura United atau Persib Bandung yang akan bersua di final.

Tim arahan Pieter Huistra itu masih harus melakoni laga perebutan tempat ketiga melawan Bali United. Hanya itu raihan terbaik yang mungkin mereka capai musim ini.

Berita Terkait