Air Mata Trent Alexander-Arnold Menetes! Emosional Saat Berterima Kasih untuk Peran Jurgen Klopp di Liverpool

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 20 Mei 2024, 20:30 WIB
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, berpelukan dengan Trent Alexander-Arnold saat seremoni perpisahan setelah laga melawan Wolverhampton Wanderers pada pekan terakhir Liga Inggris di Stadion Anfield, Minggu (19/05/2024). (AFP/Paul Ellis)

Bola.com, Jakarta - Bek sayap Liverpool, Trent Alexander-Arnold, terlihat emosional dan harus menahan tetesan air matanya Ketika memberikan ucapan terima kasih kepada Jurgen Klopp yang berperan besar mengubah kehidupannya di Liverpool.

Jurgen Klopp menandai pertandingan terakhirnya di Anfield saat The Reds menang 2-0 atas Wolves. Ada momen guard of honour yang dilakukan pemain dan staf Liverpool dan diikuti dengan pemberian plakat khusus yang dilakukan pemilik klub Fenway Sports Group.

Advertisement

Jurgen Klopp kemudian memberikan sebuah pesan perpisahan kepada para supporter di Anfield, dan Alexander-Arnold pun menangis di antara rekan-rekan setimnya.

Bermain di Bawah asuhan Jurgen Klopp, Trent Alexander-Arnold berubah dari sebuah remaja menjadi seorang full back terbaik di Eropa.

Trent Alexander-Arnold sudah tampil 310 kali bersama Liverpool di bawah asuhan Jurgen Klopp, dengan delapan trofi juara, termasuk Liga Champions, Premier League, dan Piala Dunia Antarklub.

2 dari 5 halaman

Mengubah Kehidupan

Reaksi kecewa pemain Liverpool, Trent Alexander-Arnold setelah gagal mencetak gol ke gawang Manchester United pada laga lanjutan Liga Inggris 2023/2024 di Anfield, Liverpool, Inggris, Rabu (18/12/2023) dini hari WIB. (AP Photo/Jon Super)

Bicara setelah pertandingan, Trent Alexander-Arnold pun mengutarakan pendapatnya dengan emosional karena merasa Jurgen Klopp telah banyak membantu kariernya dan juga keluarganya selama di Liverpool.

"Ia mengubah hidup saya dan semua orang di sekitar saya, semua keluarga saya," ujar Trent Alexander-Arnold seperti dilansir Liverpool Echo.

"Ini semua menjadi mungkin karenanya, jadi saya tak pernah bisa cukup berterima kasih untuk hal itu," lanjut bek sayap Liverpool tersebut.

 

3 dari 5 halaman

Mimpi Jadi Kenyataan, Terima Kasih Saja Tidak Cukup

Jurgen Klopp. Pelatih asal Jerman berusia 54 tahun yang telah membesut Liverpool selama 7 musim sejak didatangkan dari Borussia Dortmund pada awal musim 2015/2016 ini mampu membawa Borussia Dortmund dan Liverpool berlaga di final Liga Champions. Bersama Dortmund ia melakukannya satu kali pada musim 2012/2013 saat kalah 0-1 dari Bayern Munchen. Sementara Liverpool dibawanya 3 kali ke final, musim 2017/2018, 2018/2019 dan 2021/2022. Hanya musim 2018/2019 Liverpool dibawanya juara usai mengalahkan Tottenham Hotspur 2-0. (AFP/Paul Ellis)

Trent Alexander-Arnold juga mengaku mimpinya di dunia sepak bola terwujud berkat peran besar Jurgen Klopp. Bek sayap Liverpool ini bahkan merasa ucapan terima kasih saja tidak cukup untuk jasa besar Jurgen Klopp.

"Ia membuat mimpi saya menjadi kenyataan sehingga perlu ucapan terima kasih yang besar untuknya," ujarnya.

 

4 dari 5 halaman

Kali Pertama Menangis

Selebrasi bek Liverpool, Trent-Alexander Arnold setelah mencetak gol penyeimbang 1-1 ke gawang Manchester City pada laga pekan ke-13 Liga Inggris 2023/2024 di Etihad Stadium, Manchester, Sabtu (25/11/2023). (AP Photo/Rui Vieira)

Trent Alexander-Arnold yang tak bisa menahan air matanya pun mengaku untuk kali pertama ia merasa begitu emosional karena situasi yang dihadapinya saat Jurgen Klopp akan meninggalkan Liverpool.

"Saya tidak pernah emosional seperti ini, jujur saja. Tanya keluarga saya, tanya siapa pun, saya tidak emosional, saya tidak bisa mengingat kapan terakhir kali saya menangis," ujar Alexander-Arnold.

"Sejujurnya, saya tidak pernah menangis selama bertahun-tahun, jadi ini sangat-sangat aneh untuk saya. Ini memperlihatkan betapa besar berartinya ia untuk saya dan klub," lanjutnya.

Sumber: Liverpool Echo

5 dari 5 halaman

Akhir Persaingan di Premier League

Berita Terkait