Bola.com, Jakarta - Chelsea kembali mengalami pergantian manajer setelah mengakhiri masa jabatan Mauricio Pochettino. Mantan juru latih Tottenham Hotspur tersebut resmi meninggalkan Stamford Bridge kurang dari satu tahun setelah menandatangani kontrak dua tahunnya.
Kepergian ini menjadikan Pochettino sebagai manajer permanen ketiga yang berpisah dengan Chelsea dalam dua musim terakhir di bawah kepemilikan Todd Boehly. Pelatih berusia 52 tahun itu diumumkan sebagai pelatih kepala Chelsea pada Mei 2023, namun baru mulai aktif bekerja pada Juli karena keterikatannya dengan Paris Saint-Germain.
Menurut laporan dari Telegraph, Pochettino akan menerima kompensasi yang 'signifikan' sebagai bagian dari kesepakatan untuk meninggalkan klub. Dengan 18 bulan tersisa dalam kontraknya, diperkirakan Pochettino akan menerima lebih dari £10 juta.
Meskipun kompensasi yang diterima Pochettino signifikan, jumlah ini tetap lebih besar jika dibandingkan dengan biaya pemecatan langsung. Kedua belah pihak mencapai kesepakatan bersama yang memungkinkan Chelsea dan Pochettino berpisah tanpa harus menanggung beban finansial yang lebih besar.
Gemar Pecat Manajer
Chelsea sebelumnya telah membayar mahal untuk pemecatan manajer mereka. Thomas Tuchel diberi kompensasi sebesar £10 juta ketika dipecat, sementara Graham Potter menerima £13 juta saat diberhentikan pada April 2023. Seperti Pochettino, kedua pelatih ini juga melihat staf mereka meninggalkan klub, meskipun Bruno Saltor sempat bertahan beberapa bulan setelah pemecatan Potter.
Usai pengumuman kepergian Pochettino, Direktur Olahraga Chelsea, Laurence Stewart dan Paul Winstanley, menyampaikan rasa terima kasih mereka. "Atas nama semua orang di Chelsea, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Mauricio atas jasanya musim ini. Dia akan selalu diterima kembali di Stamford Bridge dan kami mendoakan yang terbaik untuk karier kepelatihannya di masa depan," ungkap keduanya dalam pernyataan resmi klub.
Mauricio Pochettino juga menyampaikan rasa terima kasihnya. "Terima kasih kepada grup pemilik Chelsea dan Direktur Olahraga atas kesempatan untuk menjadi bagian dari sejarah klub sepak bola ini. Klub sekarang berada di posisi yang tepat untuk terus melaju di Premier League dan Eropa di tahun-tahun mendatang," kata Pochettino.
Sebenarnya Lumayan
Selama masa kepemimpinannya, Pochettino berhasil membawa Chelsea mengakhiri musim dengan lima kemenangan beruntun di liga, serta memastikan tempat di kompetisi Eropa musim depan. Chelsea juga mencapai final Carabao Cup dan semifinal Piala FA, meskipun harus mengakui keunggulan Liverpool dan Manchester City dengan kekalahan tipis 0-1 di kedua kompetisi tersebut.
Pochettino mengungkapkan perasaannya setelah kemenangan 2-1 Chelsea melawan Bournemouth di pertandingan terakhir musim ini. Dia mengatakan bahwa dia tidak tahu apakah pemilik klub berencana untuk mempertahankannya, meskipun telah melakukan pertemuan makan malam dengan Todd Boehly dan grup Clearlake Capital beberapa hari sebelumnya. Pochettino juga menegaskan bahwa keputusan terkait transfer pemain akan dipimpin oleh direktur olahraga klub, Winstanley dan Stuart.
Chelsea telah mengeluarkan dana besar untuk mendatangkan pemain baru selama musim 2022/2023, dengan total pengeluaran mencapai £747 juta. Di bawah asuhan Pochettino, klub menghabiskan lebih dari £400 juta untuk merekrut pemain seperti Cole Palmer, Moises Caicedo, dan Nicolas Jackson.
Dengan kepergian Pochettino, Chelsea kini harus mencari manajer baru untuk mengarungi musim depan. Perubahan manajemen yang terus berulang ini menunjukkan betapa besar tekanan yang dihadapi oleh manajer di Stamford Bridge, mengingat ambisi tinggi klub untuk bersaing di papan atas Premier League dan kompetisi Eropa.
Chelsea kini berada di persimpangan penting dalam sejarah mereka. Keputusan-keputusan yang diambil dalam beberapa bulan ke depan akan menentukan arah klub ini di masa mendatang. Para pendukung, pemain, dan manajemen berharap bahwa pilihan manajer yang baru dapat membawa Chelsea kembali ke jalur kemenangan dan kejayaan, baik di level domestik maupun internasional.
Sumber: Mirror
Penulis: Arraafi Adna Yudistira