Europa League: Bayer Leverkusen Tak Berkutik, Xabi Alonso Kaget Atalanta Berani Main Nekat

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 23 Mei 2024, 07:42 WIB
Para pemain Atalanta mengangkat trofi juara Liga Europa 2023/2024 usai membungkam Bayer Leverkusen dalam laga final di Aviva Stadium, Dublin, Kamis (23/5/2024) dini hari WIB. (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)

Bola.com, Dublin - Pelatih Bayer Leverkusen, Xabi Alonso, dengan lapang dada mengakui Atalanta bermain lebih superior ketimbang timnya. Ia juga mengakui kaget anak asuh Gian Piero Gasperini berani bermain nekat.

Atalanta sukses menjuarai Europa League setelah mengalahkan Bayer Leverkusen dengan skor telak 3-0. Ademola Lookman jadi pahlawan berkat tiga golnya yang ia sarangkan di Aviva Stadium, Dublin, Irlandia, Kamis (23/5/2024) dini hari WIB.

Advertisement

Buat siapapun, tentu hasil tersebut sangat mengejutkan, terutama Xabi Alonso yang tak menyangka mengalami malam buruk pada laga krusial seperti final Europa League 2023/2024.

"Kami tidak berencana mengalami hari buruk hari ini, tapi itu tidak dimaksudkan," kata Xabi Alonso kepada TNT Sports.

 

2 dari 4 halaman

Kalah Segalanya

Gian Piero Gasperini, pelatih Atalanta, mengangkat trofi Europa League setelah mengalahkan Bayer Leverkusen dengan skor 3-0 di Aviva Stadium, Dublin, Irlandia, Kamis (23/5/2024) dini hari WIB.  (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)

Lebih lanjut, Xabi Alonso juga enggan berkilah jika Bayer Leverkusen mengalami banyak kekalahan dari semua aspek. Sebaliknya, Atalanta bermain jauh lebih taktis dan efektif.

"Kami tidak dapat mengatasi banyak situasi sulit yang kami persiapkan karena Atalanta menuntut begitu banyak dari tim kami."

"Kami kalah dalam situasi satu lawan satu, duel, namun kami tidak mendapatkan bola dalam situasi yang tepat untuk dimanfaatkan. Mereka melakukannya dengan sangat baik."

 

3 dari 4 halaman

Atalanta Main Nekat

Berkat hasil ini, Atalanta pun sukses keluar sebagai kampiun Liga Europa edisi 2024, trofi Eropa pertama dalam sejarah mereka. (AP Photo/Peter Morrison)

Xabi Alonso juga dibuat terkejut tatkala Atalanta berani memainkan permainan menyerang. Selain Ademola Lookman, yang tak disangka-sangka jadi starter, Gasperini juga menempatkan Gianluca Scamacca, Teun Koopmeiners, Lookman dan Charles De Ketelaere secara bersamaan.

"Ya, menurut saya begitu, saya kaget mereka bermain nekat. Ketika mereka mencetak gol pertama, mereka mendapat banyak energi. Kami mungkin mencoba memainkan terlalu banyak umpan di fase pertama ketika kami seharusnya mencoba menarik pemain pertama, lalu melakukan umpan panjang lagi," aku Xabi Alonso.

"Ini bukan soal taktik. Secara individu mereka lebih baik dan juga sebagai tim. Kita harus belajar dari itu. Sungguh menyedihkan bahwa hal itu terjadi di hari besar seperti hari ini, namun kami akan menghadapi final lainnya pada hari Sabtu dan kami akan mencoba untuk belajar dari hari ini."

 

4 dari 4 halaman

Selamat, Atalanta!

Atalanta tampil superior sepanjang 2x90 menit dan sukses membungkam Leverkusen tiga gol tanpa balas. (Adrian DENNIS / AFP)

La Dea menyingkirkan Sporting CP, Liverpool dan Olympique Marseille dalam perjalanan meraih trofi UEFA pertama mereka.

Leverkusen berhasil melakukan banyak comeback di akhir musim ini untuk mempertahankan rekor 51 pertandingan berturut-turut mereka, tetapi ketika Lookman menambahkan gol ketiga, segalanya berakhir.

"Kami tidak dapat melakukan comeback dan menyelamatkan pertandingan. Hal itu tidak dimaksudkan untuk terjadi. Rekor tak terkalahkan telah berakhir tetapi selamat kepada Atalanta, mereka pantas mendapatkannya, jadi tidak ada lagi yang bisa dikatakan."

Sumber: TNT Sports

Berita Terkait