Bola.com, Jakarta - Hari Jumat (24/05/2024), Barcelona membuat pengumuman bahwa mereka tidak akan lagi bekerja sama dengan Xavi Hernandez pada musim 2024/2025.
Kini mantan Manajer Bayern Munchen, Hansi Flick dikabarkan menjadi kandidat teratas untuk menggantikan Xavi Hernandez.
Keputusan di atas diambil setelah manajemen Barcelona melakukan rapat di Ciutat Esportiva Joan Gamper.
Rapat ini dihadiri Presiden Joan Laporta, Wakil Presiden Rafa Yuste, plus Direktur Olahraga Anderson Luis de Souza, Deco, Xavi, Oscar Hernandez dan Sergio Alegre.
Nah sebelumnya dikabarkan CBS Sports, Deco bersama koordinator sepak bola Bojan Krkic sedang melakukan perjalanan ke London untuk kunjungan kerja.
Dikabarkan dalam kunjungan kerja tersebut mereka akan bertemu dengan Hansi Flick dan agennya di sana, yang kemungkinan membicarakan ketersediaannya untuk memimpin Blaugrana.
Sebenarnya Flick bukan satu-satunya kandidat manajer yang dipertimbangkan untuk menggantikan Xavi. Siapa saja nama-nama pemain yang dimaksud?
Rekam Jejak Hansi Flick
Manajer Barcelona B, Rafa Marquez, mantan manajer Bayern Munchen lainnya, Thomas Tuchel, manajer Brighton, Roberto De Zerbi juga menjadi kandidat potensial untuk menggantikan Xavi.
Namun, Flick menjadi nama yang sangat menarik, terutama dengan segudang prestasi yang ia miliki selama berkarier di dunia manajerial.
Flick merupakan asisten pelatih Timnas Jerman ketika mereka memenangkan Piala Dunia 2014 dan juga tercatat ketika mereka menjadi runner-up di Euro 2008.
Selama memimpin di Bayern Munchen, ia memenangkan Liga Champions, dua gelar Bundesliga, Piala Dunia Antarklub, serta penghargaan lainnya.
Meskipun saat Flick menangani tim nasional Jerman sebagai manajer, timnya memiliki kinerja yang kurang bagus, termasuk tersingkir dari fase grup di Piala Dunia 2022.
Drama Xavi
Xavi sendiri sebelumnya memang ingin mengundurkan diri dari Barcelona, saat ia mengungkapkan keputusannya itu pada bulan Januari.
Namun, pihak klub termasuk presiden Barcelona Joan Laporta selalu mencoba meyakinkan Xavi untuk tetap bertahan bersama tim Catalan.
Namun, drama mempertahankan Xavi untuk tetap tinggal di Barcelona tampaknya telah sirna, ketika manajer berusia 44 tahun itu membuat sebuah pernyataan kepada media.
Xavi seperti mengungkapkan akan sulit bersaing dengan Real Madrid di musim depan, terutama dengan kondisi finansial Barcelona saat ini. "Kami akan mencoba bersaing. Situasinya sulit secara finansial," kata Xavi.
"Ini tidak ada hubungannya dengan apa yang biasa terjadi 25 tahun lalu, ketika pelatih datang dan berkata, 'Saya suka pemain ini, yang ini, dan yang ini.' Hal seperti itu tidak lagi terjadi," tambahnya.
"Saat ini, kami tidak berada dalam kondisi yang sama dengan klub lain dengan financial fair play, itulah kenyataannya. Para penggemar harus tahu. Tapi ini tidak berarti bahwa kami tidak akan berusaha mencapai tujuan kami," ungkap Xavi.
Laporta Kesal
Laporta dikabarkan kesal dengan pernyataan Xavi yang realistis itu, dan itu berakibat untuk mempertimbangkan pemecatan manajer asal Spanyol tersebut.
Dikutip dari Football Espana, dikabarkan biaya pemecatan Xavi dan stafnya cukup besar, dengan kisaran harga sebesar 12 juta euro hingga 20 juta euro.
Itu merupakan jumlah yang cukup besar untuk merogoh kas Barcelona, yang sedang mengalami kesulitan finansial.
Sumber: CBS Sports
Penulis: Farrel Hetharia