PSSI Dinilai Tak Perlu Memaksakan Memanggil Skuad Terbaik untuk Piala AFF 2024: Kesempatan untuk Pemain BRI Liga 1!

oleh Hery Kurniawan diperbarui 24 Mei 2024, 21:00 WIB
Pemain Timnas Indonesia, Ricky Kambuaya (kiri) berebut bola diudara dengan pemain Filipina, Amani Santos Aguinaldo dalam laga pamungkas Grup A Piala AFF 2022 yang berlangsung di Stadion Rizal Memorial, Manila. Filipina berhasil mencetak gol penghibur jelang akhir pertandingan. Sundulan Sebastian Rasmussen di menit ke-83 berhasil memperkecil ketertinggalan. (AFP/Jam Sta Rosa)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia akan menghadapi agenda super padat di sepanjang 2024. Terutama jika Skuad Garuda melaju ke fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Diketahui matchday kelima fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan digelar pada 19 November 2024. Padahal, lima hari kemudian, Timnas Indonesia harus bertandang ke markas Myanmar untuk menjalani laga perdana di Piala AFF 2024.

Advertisement

Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni memiliki komentar yang menarik. Bung Kus menyebut PSSI harus memiliki kebijakan pemanggilan pemain yang sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan.

"Pemain yang dipanggil harus sesuai kebutuhan dan ketersediaan. Apakah turnamen itu masuk kalender FIFA atau tidak," kata Kusnaeni kepada Bola.com.

2 dari 4 halaman

Tidak Perlu Memaksa

Pemain Timnas Indonesia, Thom Haye menendang bola pada laga Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Vietnam di My Dinh Stadium, Vietnam, Selasa (26/03/2024). (Dok.PSSI)

Dalam beberapa kesempatan, PSSI melakukan pendekatan menarik untuk bisa memanggil pemain ke Timnas Indonesia meski turnamen yang diikuti Tim Merah Putih tak masuk kalender FIFA. Misalnya kasus Nathan Tjoe-A-On di Piala Asia U-23 2024.

Mohamad Kusnaeni merasa hal serupa tak perlu lagi terjadi ketika Timnas Indonesia berlaga di Piala AFF 2024.

"Kasihan pemain kita yang di Eropa, mereka dipanggil dengan cara yang sedikit maksa. Maksa sekali boleh lah, kalau berkali-kali jangan," tegas Kusnaeni.

3 dari 4 halaman

Sudah Dilakukan Negara Lain

Gelandang naturalisasi Timnas Malaysia, Lee Tuck mencoba melewati gelandang Timnas Thailand, Theerathon Bunmathan dalam laga leg pertama semifinal Piala AFF 2022, Sabtu (7/1/2023) malam WIB di Stadion Bukit Jalil. (Dok. FA Malaysia)

Mohamad Kusnaeni merasa kebijakan serupa sudah dilakukan negara lain di Asia Tenggara. Belakangan Malaysia melakukan itu.

Mereka tidak memanggil pemain yang bermain di klub besar seperti Johor Darul Ta'zim ke Piala AFF. Sebab, mereka harus berlaga di kompetisi antarklub Asia.

"Itu kan sudah dilakukan Thailand dan Malaysia, ketika pemain yang main di klub tertentu atau di Eropa, Jepang tidak bisa dipanggil, ya yang dipanggil yang tersedia saja di liga lokal," jelas Kusnaeni.

4 dari 4 halaman

Terjadi di Mana-Mana

Ekspresi Komentator, M Kusnaeni, saat menyaksikan proses Drawing Piala Dunia U-17 2023 di Studio 2 Indosiar, Jakarta, Jumat (15/9/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Menurut Mohamad Kusnaeni, Timnas yang tidak bisa menggunakan tim terbaik untuk  menghadapi turnamen tertentu tak hanya dialami Timnas Indonesia atau negara Asia Tenggara yang lain.  

"Ya itu terjadi di mana-mana di Eropa juga begitu kadang ada pertandingan di luar kalender internasional FIFA, jadi tidak semua pemain bisa dipanggil. Misalnya di Timnas Catalonia," tandas sosok yang menjadi komentator di Indosiar itu. 

Berita Terkait