Bola.com, Jakarta - Tersiar kabar, juara atau tidaknya Manchester United (MU) di final Piala FA melawan Manchester City (Man City) hari Sabtu (25/05/2024) malam WIB, sosok Erik Ten Hag bakal tetap akan dipecat.
Fakta MU hanya finis posisi delapan Premier League musim ini tidak dapat diterima oleh manajemen. Apalagi musim lalu, klub berjulukan Setan Merah bisa finis posisi tiga.
Diwawancara media Belanda, Voetbal International, Erik Ten Hag buka-bukaan soal ekspektasi tinggi selama melatih MU.
Padahal menurutnya, tim yang ia latih ini sudah lama tidak merasakan titel juara Liga Inggris. Namun tekanan fans menurutnya terlalu berlebihan.
"Manchester United terakhir kali menjuarai liga pada 2013, 11 tahun lalu. Tapi tetap saja mereka mengharapkan kami memenangkan setiap pertandingan sambil bersaing di papan atas. Klub ini belum siap untuk itu," tegas Erik Ten Hag.
Fans Memanaskan Suasana
Erik Ten Hag menegaskan pihak klub MU sebenarnya sadar diri belum bisa bersaing di papan atas Liga Inggris secara reguler.
Hanya saja menurutnya fans yang coba memanaskan situasi. "Kami seharusnya mulai membangun sesuatu dan kami telah mengambil langkah pertama pada tahun lalu," Erik Ten Hag mengungkapkan.
"Namun kemudian Anda melihat betapa besarnya klub ini dan tidak ada seorang pun yang merasa puas. Di dalam klub, orang-orang puas, tetapi di luar klub ada keributan yang mengatakan saya hanya memenangkan Carabao Cup, kalah di Final Piala FA dan finis ketiga di Premier League musim lalu."
"Yah, kalau begitu Anda tidak punya kesadaran akan kenyataan. Klub-klub lain mempunyai skuad yang jauh lebih baik," tegasnya.
Rentetan Cedera
Erik Ten Hag beralasan cedera pemain membuat MU tidak bisa berbuat banyak musim ini khususnya pada ajang Liga Inggris.
Penggawa lini belakang MU memang seakan secara bergantian masuk ruang perawatan. Pelatih asal Belanda itu mencontohkan fakta bahwa pemain yang berposisi sebagai gelandang Sofyan Amrabat beberapa kali dipaksa bermain sebagai bek kiri.
Sumber: Voetbal International