Bali United Vs Borneo FC Berakhir Imbang di Gianyar: Pieter Huistra Tersenyum, Teco Kritik Ketenangan Pemain

oleh Alit Binawan diperbarui 26 Mei 2024, 08:15 WIB
Pemain Bali United, Yabes Roni, berusaha melewati pertahanan Borneo FC dalam laga leg pertama perebutan tempat ketiga Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (25/5/2024). (Bola.com/Alit Binawan)

Bola.com, Gianyar - Perebutan posisi ketiga Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 antara Bali United menghadapi Borneo FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Sabtu (26/5/2024), berlangsung seru.

Namun, hasil akhir tetap kedua tim bermain imbang tanpa gol. Hasil imbang ini juga membuat Bali United tidak pernah sekalipun meraih kemenangan menghadapi Boreno FC sejak BRI Liga 1 2022/2023.

Advertisement

Sekarang, Bali United perlu kerja keras untuk bisa meraih kemenangan di leg kedua yang akan berlangsung di Stadion Batakan, Balikpapan pada 30 Mei mendatang.

Pada leg kedua nanti, Bali United juga tidak akan diperkuat Eber Bessa yang mendapatkan kartu merah oleh wasit Yudi Nurcahya.

2 dari 4 halaman

Bagus bagi Borneo FC

Pelatih kepala Borneo FC, Peter Huistra memimpin latihan timnya saat sesi official training di Stadion Batakan, Balikpapan, Sabtu (18/5/2024) jelang laga leg kedua semifinal Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 pada Minggu, 19 Mei 2024. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Imbang, membuat Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra, senang. Ia menganggap hasil yang diraih anak asuhnya kali ini bisa jadi modal yang sangat berharga untuk leg kedua nanti.

"Biasanya kalau leg pertama 0-0 bagus. Artinya harus diselesaikan di kandang. Namun, kami tadi bermain melawan 10 pemain, seharusnya kami bisa berharap membuat peluang Dan bahkan mencetak gol. Itu justru lebih bagus," ucapnya.

Dalam pertandingan leg pertama itu, Pieter Huistra juga mengubah gaya permainan Borneo. Tidak ada winger yang dipakai, justru menambah satu penyerang yaitu Habibi Yusuf menggantikan Wiljan Pluim.

"Kami menambah striker selain Felipe Cadenazzi. Kami mencoba untuk bermain lebih menyerang," ujar Huistra.

"Akhirnya Bali United bermain lebih bertahan dengan 10 pemain di depan gawang. Tapi, pertahanan Bali United juga tidak mudah ditembus. Harus hati-hati dengan serangan balik," ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Harus Lebih Tenang

Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco. (Bola.com/Alit Binawan)

Sementara di sisi lain, pelatih Bali United, Stefano Cugurra, menilai timnya bermain bagus meski hanya dengan 10 pemain setelah Eber Bessa mendapatkan kartu merah pada menit ke-60.

"Babak kedua, kami punya 10 pemain dan bisa bertahan bagus ketika Borneo FC menyerang," ungkapnya.

"Namun, kami banyak peluang dan harus lebih tenang lagi untuk penyelesaian akhir agar bisa mencetak gol," lanjutnya.

Dari data statistik, Borneo FC dan Bali United sama-sama menciptakan 11 peluang. Namun, Bali United lebih baik ketika menciptakan peluang yang mengarah ke gawang dengan empat peluang berbanding dua untuk Borneo FC.

Ketika melawan Borneo FC, ia juga sadar skuad asuhan Pieter Huistra memiliki winger yang memiliki kecepatan. Itu sebab Teco memilih skema passive defence. Itu sebabnya bek Bali United tidak maju membantu serangan.

"Bek kiri dan kanan kami harus fokus bertahan agar pemain mereka tidak bisa melewati pertahanan kami," tutupnya.

4 dari 4 halaman

Akhir dari Persaingan di Regular Series BRI Liga 1

Berita Terkait