Bola.com, Bandung - Pelatih caretaker Madura United, Rachmad Basuki memilih merendah saat ditanya peluang meraih gelar juara BRI Liga 1 2023/2024. Ia berpeluang mengukir sejarah sebagai pelatih lokal pertama yang meraih trofi tertinggi di era Liga 1.
Laskar Sape Kerrap akan berhadapan dengan Persib Bandung pada leg pertama final Championship Series BRI Liga 1 2023/24 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung, Minggu (26/5/2024) malam WIB.
Pertandingan nanti bakal menjadi pembuktian lainnya bagi pria asal Pamekasan itu.
Fachruddin Wahyudi Aryanto dkk sempat tampil istimewa di awal musim dengan mengunci puncak klasemen hingga pekan ke-13. Namun, malapetaka datang seiring dengan tertangkapnya presiden klub, Achsanul Qosasi lantaran kasus korupsi.
Madura United mendadak limbung jelang pertengahan musim, secara permainan mereka menurun drastis dengan ditandai empat kekalahan beruntun di kandang. Performa mereka yang angin-anginan membuat mereka terpuruk di papan tengah.
Namun, Madura United berhasil bangkit selepas jeda Piala Asia dengan mengunci tiket terakhir Championship Series BRI Liga 1. Namun, prahara kembali datang setelah pelatih Mauricio Souza tak memperpanjang kontraknya.
Rachmad lantas ditunjuk menjadi pelatih sementara di fase Championship Series. Walau dipandang sebelah mata, ia berhasil menjungkirkan juara regular series, Borneo FC Samarinda, di babak semifinal.
"Kalau pun nama saya dicetak dalam sejarah, itu adalah penghargaan yang luar biasa. Saya bilang ke pemain, memimpin mereka di Championship Series saja adalah sebuah kebanggaan dan kehormatan bagi saya. Apalagi bisa membawa tim ini juara," ucap caretaker Madura United itu.
Berkat Bimbingan Mauricio Souza
Sebagai pelatih caretaker, Rachmad Basuki sadar apa yang dicapainya sekarang tak lepas dari warisan pelatih sebelumnya. Ia merasa Mauricio Souza yang patut mendapatkan apresiasi tertinggi.
"Saya bilang kepada pemain, beliau lah yang membangun tim ini dengan baik. Saya tinggal meneruskan, walaupun ada beberapa perubahan yang harus saya lakukan" ungkapnya.
"Walau selepas beliau mundur kami tidak pernah berkomunikasi. Mudah-mudahan apa yang coach Mauricio sudah bangun dan saya lanjutkan bisa memberikan hasil yang maksimal untuk Madura United," sambung pria berusia 48 tahun itu.
Demi Achsanul Qosasi
Madura United rupanya membawa motivasi ekstra untuk pertandingan nanti. Rachmad Basuki berharap anak asuhnya mampu menampilkan permainan terbaik untuk memberikan kebanggaan kepada presiden klub, Achsanul Qosasi.
Mantan wakil ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu memang jadi sosok yang tak tergantikan di Madura United. Dedikasinya terhadap sepak bola Madura yang mampu membawa Madura United ke posisi ini.
"Seandainya kami juara, saya persembahkan untuk Presiden klub Achsanul Qosasi, karena beliau yang membangun Madura United ini sampai seperti ini," ujar Rachmad Basuki.
"Namun, untuk melakukan nazar, belum terpikir di otak saya. Saya tetap berusaha menjalani apa yang saya lakukan," tutupnya.