Sensasi Maarten Paes yang Cemerlang di MLS tapi Belum Juga Membela Timnas Indonesia

oleh Choki Sihotang diperbarui 26 Mei 2024, 16:00 WIB
Kolase - Maarten Paes di MLS dan Belanda (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta Ketika Maarten Paes dinyatakan resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada akhir April lalu, PSSI dan rakyat Indonesia menyambut dengan penuh sukacita.

Maarten Paes merupakan pemain naturalisasi kesekian yang dilakukan PSSI besutan Erick Thohir. Kiper 25 tahun kepunyaan FC Dallas yang berkompetisi di MLS (Major League Soccer), Amerika Serikat, itu diharapkan bisa secepatnya memperkuat Timnas Indonesia.

Advertisement

Saking senangnya, situs resmi Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia Jakarta sampai ikut memompa semangat kelahiran Belanda itu: "Berikan yang Terbaik kepada Bangsa dan Negara".

Namun, tunggu ditunggu, Maarten Paes tak jua muncul di skuad racikan Shin Tae-yong.

Awalnya, Maarten Paes diplot sebagai kiper utama menggantikan Ernando Ari dalam dua laga lanjutan babak kedua Kualifikasi Piala Dunia zona Asia kontra Irak dan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 6 dan 11 Juni mendatang.

Tapi, bak disambar petir di siang bolong, nama Maarten Paes tak ada dalam daftar 22 pemain yang dipanggil STY. Di bawah mistar, juru taktik Korea Selatan itu cuma memasukkan dua nama yakni Ernando Ari dan Adi Satryo.

2 dari 4 halaman

Belum Beres di CAS

Inter Miami tampil mendominasi dan banyak menekan. Lionel Messi dan kawan-kawanya beberapa kali mengancam gawang Maarten Paes. (Getty Images/AFP/Carmen Mandato)

Rakyat Indonesia, khususnya pendukung setia timnas berharap Maarten Paes segera menampakkan batang hidungnya karena duel versus Irak dan Filipinan sangat krusial.

Indonesia yang berada di Grup F, saat ini bercokol di posisi kedua dengan tabungan tujuh poin. Jika ingin melangkah ke babak ketiga kualifikasi, maka Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan harus bisa mengalahkan Irak yang nota bene merupakan pemuncak klasemen yang belum terkalahkan dalam empat laga.

Ada apa dengan Maarten Paes dan apa kata PSSI? Belakangan diketahui, Maarten Paes ternyata tak bisa memperkuat Tim Garuda karena terjegal statuta FIFA tepatnya pasal ke-9 ihwal Perpindahan Asosiasi huruf b ayat ketiga.

"Jadi begini, Maarten Paes ini ada pertandingan ketika dia sudah berusia 22 tahun," beber Arya Sinulingga, Anggota Exco PSSI.

"Menurut Statuta FIFA itu tidak diperbolehkan lagi pindah federasi, tapi masih ada celah kenapa sampai dia bermain di usia 22 tahun untuk Belanda, dan ini sudah kami konfirmasi dengan KNVB," imbuh Arya Sinulingga.

 

 

3 dari 4 halaman

Padahal Ada Kans

Kiper FC Dallas, Maarten Paes saat laga lanjutan MLS (Major League Soccer) 2024 melawan Inter Miami di Cotton Bowl, Dallas, Texas, 22 Januari 2024. (AFP/Getty Images/Sam Hodde)

Informasi terkini itu jelas membuat dada rakyat Indonesia sesak. Bagaimana tidak, dengan kapasitas yang dimiliki Maarten Paes, besar kemungkinan Indonesia bisa mengalahkan Irak apalagi Filipina.

Maarten Paes merupakan kiper top dengan perjalanan karier yang gilang gemilang. Sebelum terbang ke negara Paman Sam pada 2022, ia matang bersama tim-tim beken Belanda seperti NEC, Utrecht, dan Jong Utrech.

Di Belanda, pengagum Edwin van der Sar itu merupakan salah satu telenta muda masa depan Timnas Belanda. Selain Timnas Belanda U-18, ia juga pernah menjadi "spiderman" untuk U-19 yang ikut ambil bagian di Kualifikasi UEFA U21.

4 dari 4 halaman

Cemerlang di FC Dallas

Kiper FC Dallas, Maarten Paes menangkap bola saat laga lanjutan MLS (Major League Soccer) 2024 melawan Inter Miami di Cotton Bowl, Dallas, Texas, 22 Januari 2024. (AFP/Getty Images/Carmen Mandato)

Untuk bisa mendapatkan servisnya, FC Dallas sampai harus merogoh kocek sebesar Rp20,86 miliar atau lebih murah ketika FC Utrecht menculiknya dari NEC pada 2019 dengan nilai transfer Rp26,07 miliar.

Bersama FC Dallas, Maarten Paes merupakan andalan. Sepanjang musim ini di semua ajang kompetisi, ia kerap jadi starter. Dari 12 pertandingan, setidaknya ia sudah tiga kali cleansheet.

Tahun lalu, si jangkung itu bermain sebanyak 30 kali dengan tuaian delapan cleansheet.

Bagi PSSI sendiri, perjuangan belum selesai. Biar bagaimana pun, kehadiran Maarten Paes di timnas harus tetap diperjuangkan lewat jalur CAS atawa Pengadilan Arbitrase Olahraga.

"Jadi setelah kami jadikan WNI, kami punya hak sebagai negara untuk mengajukan ke CAS," kata Arya Sinulingga.

Berita Terkait