Bola.com, Jakarta - Stefano Pioli mengisyaratkan dia mungkin akan menuju Premier League atau setidaknya melatih tim di luar Serie A pergi setelah pengalamannya di AC Milan berakhir.
Dia bahkan mengaku saat ini sedang belajar bahasa Inggris. Pelatih berkepala plontos tersebut terikat kontrak hingga Juni 2025.
Tapi manajemen AC Milan memberitahunya pekan ini bahwa mereka bakal mencari pelatih lain untuk musim 2024/2025.
Stefano Pioli telah mengucapkan selamat tinggal kepada para pemain dan fans AC Milan usai tim bermain imbang 3-3 melawan Salernitana hari Sabtu (25/05/2024).
"Saya merasa emosional karena fans kami yang jarang terjadi dalam karier seorang pelatih,” kata Pioli kepada DAZN.
"Mereka memenuhi hati saya dengan sukacita dan kepuasan. Saya hanya bisa bangga dengan apa yang kami lakukan bersama, untuk selamanya tercatat dalam buku sejarah klub bergengsi ini," tambahnya.
OTW Liga Inggris?
Sang pelatih memberikan petunjuk besar mengenai kemungkinan tujuan berikutnya, yang tampaknya menargetkan jadi pelatih tim di luar Serie A.
"Saya sedang belajar bahasa Inggris, mungkin ini saat yang tepat. Kita lihat saja dalam 10-15 hari ke depan, apa yang bisa menentukan, tapi saya tidak merasakan tekanan untuk memilih sesuatu yang khusus," tegas Stefano Pioli.
"Agen saya menelepon beberapa minggu terakhir, saya mengatakan kepadanya untuk tidak memberi tahu saya apapun sampai hubungan dengan AC Milan selesai."
"Saya pikir sesuatu bisa terjadi dalam 10 hari ke depan. Saya perlu menemukan sesuatu yang merangsang saya," lanjutnya.
Di antara klub Liga Inggris yang sedang mencari pelatih adalah Chelsea, Manchester United, dan bahkan Brighton and Hove Albion jika kehilangan sosok Roberto De Zerbi.
Sumbang Scudetto
Stefano Pioli sebenarnya meninggalkan AC Milan dengan kepala tegak. Musim lalu, ia memberikan tim titel scudetto yang merupakan gelar Serie A pertama Milan dalam sebelas tahun.
"Pengalaman ini membawa saya ke momen ini dan saya ingin terus membangun, jika ada kemungkinan, sesuatu yang istimewa," kata Pioli.
"Saya sangat menuntut pada diri saya sendiri, saya meninggalkan zona nyaman saya. Saya tahu apa yang harus diminta dari klub dan pemain, saya tahu apa yang diperlukan untuk menaikkan level lagi. Itulah nikmatnya profesi ini," tegasnya.