Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 mencatatkan sejarah di Piala Asia U-23 2024. Tim Garuda Muda mampu melaju hingga babak semifinal turnamen tersebut.
Salah satu penampilan terbaik Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024 terjadi di babak perempat final. Tim asuhan Shin Tae-yong menang lewat adu tendangan penalti atas Korea Selatan.
Namun, ada beberapa kejadian tak terlupakan dari adu tendangan penalti itu. Satu di antaranya adalah kegagalan Arkhan Fikri dalam mengeksekusi penalti.
Padahal, Arkhan Fikri berpotensi menjadi penentu kemenangan Timnas Indonesia U-23. Sayangnya, sepakan pemain berusia 19 tahun itu malah melebar.
Arkhan Fikri mengaku tidak bisa tidur setelah kegagalan penaltinya itu. Meski pada laga itu Timnas Indonesia U-23 meraih kemenangan.
"Tak bisa tidur saya, merasa bersalah. Harusnya itu jadi penentu, kalau masuk ya menang itu enggak ada tambahan tendangan lagi," ungkapnya di Sport77.
Tidak Ditelepon
Arkhan Fikri memiliki kebiasaan menarik. Ia selalu ditelepon oleh ayahnya sebelum dan selepas pertandingan.
Namun, setelah laga melawan Korea Selatan itu, sang ayah tidak menelepon Arkhan Fikri. Justru gelandang Arema FC itu yang menelepon ayahnya.
"Ayah takut nelpon, takut anaknya sedih. Besoknya saya yang telepon, saya bilang ini risiko jadi pemain bola," jelasnya.
Awalnya Kelly
Arkhan Fikri kemudian mengungkapkan satu fakta menarik. Sebenarnya bukan dia yang ditunjuk sebagai penendang pertama sudden death saat menghadapi Korea Selatan.
Sosok yang awalnya ditunjuk adalah Jeam Kelly Sroyer. Namun, di saat terakhir, tim kepelatihan Timnas Indonesia U-23 berubah pikiran.
"Awalnya Coach Shin bilang Kelly, kata Coach Yoo, Arkhan aja, saya juga siap sebenarnya," tegas Arkhan.
Masa Depan Menjanjikan
Arkhan Fikri masih berusia sangat muda. Pemain kelahiran Serdang Bedagai, Sumatera Utara itu saat ini masih berusia 19 tahun.
Masa depan Arkhan Fikri bisa dikatakan sangat cerah.Saat ini, Arkhan bahkan sudah mencatatkan tiga caps di Timnas Indonesia senior.