Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tampaknya masih memberikan kesempatan bagi beberapa pemain lokal untuk tetap eksis di tengah banjirnya amunisi naturalisasi.
Hal ini setidaknya dapat dilihat dari daftar 22 pemain yang dipanggil oleh Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas Indonesia menghadapi Irak dan Filipina pada laga penentuan Grup F Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Dalam daftar itu, beberapa pemain yang sempat menjadi langganan skuad Garuda mulai tergerus. Hal ini tak terlepas dari banyaknya pemain keturunan yang dipanggil Shin Tae-yong yang mencapai 10 nama.
Namun, di tengah gelombang ini, beberapa pemain lokal tetap mendapatkan panggilan. Mereka bahkan bisa saja bersaing untuk mengisi posisi utama skuad Garuda. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Marselino Ferdinan
Kualitas yang dimiliki Marselino Ferdinan memang sudah tak diragukan. Kendati menjadi salah satu pemain termuda di skuad Timnas Indonesia, gelandang asal klub KMSK Deinze ini tetap bisa mengunci satu posisi utama.
Sejak Piala Asia 2023, Marselino Ferdinan jadi salah satu pemain yang selalu tampil penuh selama 2x45 menit.
Posisinya sama sekali tak tergerus dengan hadirnya nama-nama diaspora seperti Ragnar Oratmangoen.
Yakob Sayuri
Yang terakhir, pemain lokal yang tampaknya masih akan menjadi tulang punggung sektor sayap Timnas Indonesia ialah Yakob Sayuri.
Winger asal PSM Makassar ini posisinya masih aman karena minim persaingan dengan amunisi naturalisasi.
Pemain berusia 26 tahun ini setidaknya selalu menjadi andalan Shin Tae-yong pada Piala Asia 2023 hingga dua laga melawan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kemampuannya bermain di sayap maupun wingback kanan menjadi keunggulan tersendiri.
Egy Maulana Vikri
Egy Maulana Vikri juga menjadi salah satu pemain yang performanya naik-turun bersama Timnas Indonesia.
Konsistensi pemain berusia 23 tahun ini memang sering menjadi kendala untuk menjadi andalan utama.
Namun, di tengah menjamurnya pemain naturalisasi, Egy tetap mendapatkan satu tempat di skuad Timnas Indonesia.
Pada dua laga terakhir melawan Vietnam, winger asal Dewa United ini sukses menyumbang satu gol dan satu assist.
Asnawi Mangkualam
Sejak Timnas Indonesia diasuh Shin Tae-yong, Asnawi Mangkualam menjadi salah satu pemain lokal yang posisinya relatif aman di sektor bek kanan atau wingback kanan. Kehadiran gelombang naturalisasi tak mengikis peluang bermainnya.
Padahal, di posisi ini, Asnawi harus bersaing dengan Sandy Walsh. Gaya bermain pemain asal Makassar yang ngotot ini jadi salah satu keunggulan. Selain itu, dia juga dipercaya STY untuk menjadi kapten skuad Merah Putih.
Rizky Ridho
Banjirnya gelombang naturalisasi di sektor pertahanan memang tak begitu berpengaruh pada posisi Rizky Ridho.
Dia bisa tetap bersaing, meskipun skuad Garuda kedatangan amunisi baru seperti Jay Idzes hingga Justin Hubner.
Kualitas Ridho sebagai bek tengah memang tak perlu diragukan lagi. Pemain berusia 22 tahun ini masih bisa tetap eksis dan menjadi rekan duet yang mumpuni saat harus bermain dengan nama-nama terbaru.
Pratama Arhan
Sama seperti Ridho, Pratama Arhan juga masih bisa mengamankan posisinya di pos bek kiri. Padahal, sektor ini termasuk posisi yang ketambahan banyak pemain naturalisasi, baik itu Shayne Pattynama hingga Nathan Tjoe-A-On.
Ketimbang dua nama ini, Arhan memang punya karakter ofensif yang lebih oke. Selain itu, kemampuan lemparan jarak jauhnya juga menjadi keunggulan yang tak dimiliki oleh para bek kiri lainnya di Timnas Indonesia.