Bola.com, Jakarta - Sir Jim Ratcliffe, salah satu pemilik Manchester United, dilaporkan telah menetapkan lima aturan ketat yang harus diikuti oleh manajer Manchester United berikutnya, baik itu Erik ten Hag atau pelatih kepala baru. Langkah ini diambil dalam upaya membawa klub ke arah yang baru setelah musim yang mengecewakan.
Meski Manchester United berhasil meraih kemenangan atas rival sekota Manchester City di final Piala FA akhir pekan lalu, nasib Ten Hag sebagai manajer masih belum pasti. Kemenangan ini tidak mampu menghapus kekecewaan atas performa liga yang buruk dan tersingkirnya Man United dari Liga Champions, yang meningkatkan spekulasi tentang masa depannya di klub.
Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah nama besar telah muncul sebagai calon pengganti Ten Hag. Di antaranya Roberto De Zerbi, Kieran McKenna, Thomas Frank, Thomas Tuchel, dan Mauricio Pochettino. Namun, siapa pun yang akan mengisi posisi manajer musim depan harus mematuhi lima aturan yang ditetapkan oleh Ratcliffe dan jajaran petinggi klub.
Menurut laporan dari The Sun, ketentuan pertama adalah perubahan dalam kerangka kerja perekrutan. Aturan ini mewajibkan bahwa setidaknya lima pemain yang direkrut harus berusia 25 tahun atau lebih muda. Langkah ini bertujuan untuk menyuntikkan energi baru ke dalam skuad dan mengatasi masalah performa yang kurang bersemangat selama musim 2023/2024.
Daripada Buang-Buang Duit
Ratcliffe juga menekankan pentingnya mencari "permata tersembunyi" yang bisa bersinar di masa depan, daripada menghabiskan banyak uang untuk pemain besar yang sudah terkenal. Ini adalah langkah untuk menghindari kesalahan mahal yang pernah terjadi, seperti yang dialami dengan pembelian Antony, Jadon Sancho, Angel di Maria, dan Romelu Lukaku, yang tidak memenuhi ekspektasi.
Selama 11 tahun sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson, Manchester United telah menghabiskan sekitar £1,5 miliar untuk perekrutan pemain, namun banyak dari investasi ini tidak memberikan hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, Ratcliffe ingin memastikan bahwa investasi di masa depan lebih bijaksana dan berfokus pada pemain muda dengan potensi besar.
Keputusan penting lainnya yang dibuat oleh Ratcliffe adalah bahwa dewan direksi akan memberikan daftar pendek tiga pemain yang bisa dipilih oleh manajer untuk direkrut. Dengan demikian, manajer tidak akan secara langsung merekomendasikan pemain tertentu, tetapi akan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dalam skuad.
Gaya Permainan Tim
Aturan terakhir yang ditetapkan tidak terkait dengan transfer, melainkan dengan gaya permainan tim. Ratcliffe menginginkan agar gaya permainan dirumuskan oleh direktur teknik klub yang baru, Jason Wilcox, bukan oleh manajer. Ini bertujuan untuk menciptakan konsistensi dalam filosofi permainan klub di semua level.
Manchester United saat ini sedang melakukan tinjauan akhir musim sebelum membuat keputusan tentang masa depan Ten Hag. Proses ini dipantau oleh Sir Dave Brailsford dan Jason Wilcox, yang telah mengamati performa tim dalam beberapa bulan terakhir.Jika Man United memutuskan untuk berpisah dengan pelatih asal Belanda tersebut, akan menarik untuk melihat siapa yang akan menggantikannya.
Manajer berpengalaman mungkin lebih memilih menjalankan tim sesuai dengan persyaratan mereka sendiri, sehingga aturan baru ini bisa menjadi tantangan tambahan.
Sementara itu, Brailsford, yang merupakan sekutu terpercaya Ratcliffe, memimpin rencana transfer musim panas United di tengah penundaan kedatangan dua eksekutif penting. Klub masih menunggu kedatangan kepala eksekutif yang baru, Omar Berrada, dan direktur olahraga yang akan datang, Dan Ashworth.
Dengan perubahan besar yang sedang terjadi, Manchester United berupaya untuk kembali ke jalur kemenangan dan mengembalikan kejayaan klub. Aturan baru yang ditetapkan oleh Sir Jim Ratcliffe menunjukkan komitmen untuk perubahan yang lebih terstruktur dan berfokus pada pembangunan jangka panjang. Keputusan ini diharapkan dapat membawa stabilitas dan kesuksesan yang berkelanjutan bagi Manchester United, serta mengembalikan posisi mereka sebagai salah satu klub top di Eropa.
Sumber: Sportsmole
Penulis: Arraafi Adna Yudistira