Bola.com, Jakarta - Persib Bandung berpeluang kembali menorehkan sejarah di blantika kompetisi domestik tertinggi Indonesia. Jika nasib baik berpihak, Tim Maung Bandung bakal angkat trofi juara BRI Liga 1 musim ini di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Jumat (31/5/2024) malam WIB.
Di stadion berkapasitas 15 ribu tempat duduk itu, Persib akan melakoni laga kedua final Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 kontra tuan rumah Madura United.
Pada laga final pertama beberapa waktu lalu di Stadion Si Jalak Harupat, para pemain Pangeran Biru tampil superior dengan kemenangan telak tiga gol tanpa balas via duo tombak asingnya, Ciro Alves dan David da Silva.
Dengan kemenangan tersebut, Persib Bandung hanya butuh hasil imbang 0-0 untuk mengukuhkan diri sebagai yang terdigdaya di ajang antarklub paling bergengsi di Tanah Air tersebut.
Persib terakhir kali memenangkan gelar Liga Indonesia pada 2014. Sejak saat itu, tim lawas dengan sejarah panjang ini tak pernah lagi menjadi yang terkuat.
Duel kontra Madura United nanti jelas tak mudah, mengingat anak-anak Laskar Sapeh Kerrab tak ingin menjadi pecundang di depan ribuan pendukung setianya.
"Kami tak boleh kalah di kandang," kata Rakhmat Basuki, pelatih semantara Madura United, terkait misi balas dendam Malik Risaldi cs. Sinyal itu memastikan tuan rumah siap bertarung hingga tetes darah terakhir.
Terlepas dari gertakan Madura United, di atas kertas Persib masih lebih dijagokan. Selain keunggulan aggregat sementara 3-0, tim asuhan Hojan Bodak itu juga dijejali amunisi nan mumpuni di semua lini.
Salah satu aktor utama di balik ketangguhan Persib Bandung sepanjang musim ini, siapa lagi kalau bukan Kevin Mendoza di bawah mistar gawang.
Sejauh mana kontribusi dan apakah ia bisa mengikuti jejak kiper legendaris yang lebih sudah dulu menorehkan tinta emas dengan membawa Persib Bandung menjuarai Liga Indonesia. Berikut ulasan singkatnya.
Kevin Mendoza
Bergabung dengan Persib Bandung pada 2023, pastinya tak sedikit yang ragu apakah Kevin Mendoza bisa merealisasikan misi suci Tim Maung Bandung musim ini.
Soalnya, Kevin sama sekali belum pernah merasakan kerasnya Liga 1. Dengan kata lain, Persib merupakan tim pertamanya setelah diangkut dari tim Malaysia, Kuala Lumpur City, via bursa transfer paruh musim BRI Liga 1 2023/2024.
Meski baru bergabung pada November tahun lalu, kiper Timnas Filipina itu langsung mendapat kepercayaan penuh dari Bojan Hodak. Bojan tahu betul siapa Kevin Mendoza, karena kiper berusia 29 tahun itu pernah jadi anak asuhnya saat menukangi Kuala Lumpur City.
Sukses Kevin Mendoza membawa Tim Maung Bandung ke final Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 tak hanya memupus keraguan banyak pihak, tapi juga berpeluang memahat sejarah.
Bagaimana tidak, pemilik nama lengkap Kevin Ray Mendoza Hansen itu hanya butuh setengah musim untuk menggondol gelar paling bergengsi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Konsentrasi Kevin Mendoza sebenarnya tengah terpecah. Soalnya, selain harus membawa Persib juara, kelahiran Denmark tersebut juga sudah mendapat panggilan dari Timnas Filipina jelang bentrok versus Timnas Vietnam dalam lanjutan putaran kedua Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, 6 Juni 2024.
"Saat ini, saya hanya memikirkan Persib," kata Kevin Mendoza.
I Made Wirawan
Persib Bandung punya sederet legenda terbaik. Satu di antaranya adalah I Made Wirawan. Terbaik, karena Made Wirawan tak hanya sekadar bagian dari momen emas saat Persib memenangkan Liga Indonesia 2014, tetapi juga tak terbantahkan dalam hal loyalitas.
Veteran yang kini berusia 42 tahun itu diboyong dari Persiba Balikpapan pada 2012 dan sejak saat itu tak pernah beranjak dari Kota Kembang. Dedikasinya selama 11 tahun sebelum akhirnya gantung sarung tangan pada 2023 membuat Bobotoh sangat respek terhadap I Made Wirawan.
Sebagai bentuk penghormatan atas bhaktinya, manajemen mendapuknya sebagai asisten pelatih kiper Persib.
Jika nanti Marc Klok and kolega bisa membungkam Madura United serta tampil sebagai kampiun, orang yang paling berbahagia di muka bumi ini adalah I Made Wirawan. Ia tak hanya memenangkan gelar Liga Indonesia ketika masih berstatus pemain Persib, tapi juga dalam sebagai pelatih di tim yang sama. Amazing!
Anwar Sanusi
Namanya tak akan pernah tanggal dari sejarah panjang Persib Bandung. Ya! Jauh sebelum I Made Wirawan sukses mencuri hati Bobotoh lewat aksinya yang memukau, Persib sudah lebih dulu punya sosok Spiderman bernama Anwar Sanusi.
Anwar merupakan protagonis di balik ketangguhan Tim Maung Bandung memenangkan Liga Indonesia 1994/1995.
Saat itu, Persib dihuni amunisi-amunisi langganan timnas seperti Robby Darwis, Yusuf Bachtiar, dan Kekey Zakaria. Pelatihnya Indra Tohir, sosok spesial yang sampai saat ini sangat dihormati Bobotoh.
Di final, Anwar Sanusi cs. bersua tim penuh kejutan Petrokimia Putra yang dimotori Jacksen F. Tiago. Disaksikan ribuan pasang mata yang memadati Stadion Utama Senayan, sekarang bernama Stadion Utama Gelora Bung Karno, Persib menang tipis 1-0 berkat lesakan Sutiono Lamso.
Anwar Sanusi ikut banjir sanjungan, karena si pendiam itu beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang dari serbuan penyerang-penyerang Petrokimia Putra.
Tak hanya sebagai pemain, Anwar Sanusi juga bagian dari kehebatan Persib ketika memenangkan Liga Indonesia 2014 sebagai pelatih kiper. Status itulah yang kini coba diraih I Made Wirawan.