5 Fakta Menarik pada Final Liga Champions antar Borussia Dortmund Vs Real Madrid

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 01 Jun 2024, 06:30 WIB
Kolase - Selebrasi Juara Berbagai Kompetisi antara Dortmund dan Real Madrid (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Rangkaian Liga Champions 2023/2024 akan berakhir di Stadion Wembley saat Borussia Dortmund menghadapi Real Madrid, Minggu (2/6/2024) dini hari WIB.

Borussia Dortmund mencapai final untuk ketiga kalinya, dan yang pertama sejak 2013, juga di Wembley, ketika mereka kalah dalam pertandingan penentuan di Bundesliga melawan Bayern Munchen. Sebaliknya, Real Madrid meraih gelar ke-14 dua tahun lalu.

Advertisement

Dortmund telah menang satu kali dan kalah satu kali dari dua final Liga Champions sebelumnya, sebaliknya, Madrid telah tampil dalam kontes ini sebanyak 17 kali dan hanya kalah tiga kali, yang terakhir terjadi pada tahun 1981. Mereka selalu menang dalam delapan final terakhir, semuanya di era Liga Champions.

Kedua belah pihak berhasil melewati semifinal yang epik untuk mencapai Wembley. Dua penampilan bertahan yang luar biasa membawa Dortmund melewati Paris Saint-Germain, sementara Real Madrid kembali menciptakan kebangkitan luar biasa di akhir pertandingan, dua gol telat Joselu membalikkan keadaan mereka melawan Bayern.

2 dari 6 halaman

Borussia Dortmund Malah Untung Jika Kalah

Pemain Real Madrid, Vinicius Jr (kanan) melakukan selebrasi bersama Jude Bellingham setelah mencetak gol ke gawang RB Leipzig pada laga leg kedua 16 besar Liga Champions 2023/2024 di Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, Kamis (07/03/2024) WIB. (AP Photo/Manu Fernandez)

Beberapa media Jerman melaporkan bahwa Borussia Dortmund bakal ketiban untung sekalipun takluk dari Real Madrid. Penyebabnya adalah Jude Bellingham.

Dalam klausul penjualan Bellingham ke Madrid musim 2023/2024, Dortmund berhak menerima 25 juta euro jika El Real menang Liga Champions. Perlu dicatat, juara Liga Champions 'hanya' akan mendapatkan hadiah uang senilai 20 juta euro.

3 dari 6 halaman

Tuah Marco Reus dan Toni Kroos

Marco Reus. Gelandang Jerman berusia 32 tahun yang kini memasuki musim ke-10 bersama Borussia Dortmund ini mampu mencetak 9 gol ke gawang Bayern Munchen yang dikawal Manuel Neuer dari total 30 laga termasuk saat ia memperkuat Borussia Monchengladbach. (AFP/Ina Fassbender)

Pertandingan ini juga akan mewakili nyanyian indah bagi dua tokoh ikonik sepak bola Jerman, saat Marco Reus bersiap meninggalkan Dortmund setelah 12 tahun dan Toni Kroos memainkan pertandingan terakhir dalam karier klubnya yang gemerlap.

Marco Reus telah mencetak empat gol melawan Real Madrid di Liga Champions, lebih banyak dibandingkan melawan klub lain. Memang, belum ada pemain Jerman lain yang mampu mencetak gol sebanyak itu ke gawang Real di kompetisi antarklub Eropa.

Toni Kroos telah memenangkan Liga Champions sebanyak lima kali, dalam sejarah Piala Eropa/UCL, hanya Paco Gento (6 kali) yang lebih sering memenangkannya, dan Kroos mampu menyamai rekor tersebut tahun ini.

4 dari 6 halaman

Real Madrid Lebih Dijagokan

Di final, Real Madrid akan menantang Borussia Dortmund. (OSCAR DEL POZO/AFP)

Real Madrid menjadi favorit, dengan superkomputer Opta memberi mereka peluang menang sebesar 55,6 persen dalam waktu 90 menit.

Dortmund hanya diberi peluang 21,4 persen untuk mengklaim trofi dalam waktu normal, dengan 23 persen simulasi membuat pertandingan final dilanjutkan ke perpanjangan waktu dan berpotensi adu penalti.

5 dari 6 halaman

Momen Penting Jadon Sancho

Penyerang Borussia Dortmund, Jadon Sancho, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang RB Leipzig pada laga Bundesliga di Stadion Red Bull Arena, Sabtu (9/1/2021). Dortmund menang dengan skor 3-1. (AP/Michael Sohn)

Ketika Jadon Sancho diasingkan dari skuad Manchester United oleh Erik ten Hag pada September lalu, hanya sedikit orang yang menyangka akan melihatnya bermain di pertandingan terbesar sepak bola Eropa di musim yang sama.

Sancho awalnya lambat dalam menjalani masa pinjamannya kembali ke Westfalenstadion pada bulan Januari, namun ia telah menemukan performa terbaiknya dalam beberapa bulan terakhir, khususnya di Eropa.

Pemain sayap ini menampilkan penampilan luar biasa di leg pertama kemenangan semifinal Dortmund atas PSG dan telah menyelesaikan 25 dribel dalam enam penampilannya di Liga Champions musim ini.

Itu adalah jumlah terbanyak yang dicapai pemain mana pun di babak sistem gugur dalam satu edisi turnamen sejak Neymar mencatatkan 32 gol saat kalah dari finalis PSG pada 2019/2020.

6 dari 6 halaman

Pesona Carlo Ancelotti

Carlo Ancelotti memimpin skuad Real Madrid saat bertandang ke markas Atletico Madrid, Senin (25/9/2023) dini hari WIB. (Dok. Real Madrid)

Carlo Ancelotti kini telah memenangkan enam gelar liga sebagai pelatih, meskipun dua kemenangannya bersama Madrid adalah gelar ganda pertamanya di negara yang sama, setelah sukses meraih gelar juara bersama AC Milan, Chelsea, Paris Saint-Germain dan Bayern.

Berita Terkait