Bola.com, Jakarta - Reece James menjadi salah satu pemain yang paling disorot terkait keterpurukan Chelsea di pentas Premier League 2023/2024. Bek berusia 24 tahun itu, sebagai kapten tim, gagal memimpin rekan-rekannya tampil lebih impresif.
Alih-alih memenangkan gelar juara, The Blues juga tidak mampu menembus posisi empat besar Premier League yang membuat tim London ini lagi-lagi tidak ambil bagian di Liga Champions musim depan.
Hanya mampu mengepak 63 poin, tim asuhan Mauricio Pochettino itu finis di posisi keenam klasemen akhir Premier League atau berada di bawah Tottenham Hotspur dan tim kejutan, Aston Villa.
Reece James merupakan produk akademi Chelsea dan tadinya diharapkan bisa mengikuti jejak legenda yang juga eks kapten Chelsea, John Terry. Kegagalan Chelsea dan jebloknya Reece James juga berdampak terhadap nilai pasar sang kapten.
Seperti dilansir Givemesport, Reece James masuk daftar teratas pemain Premier League musim ini yang mengalami penyusutan harga di jendela transfer musim panas nanti. Reece Jame dikabarkan mengalami penurunan harga hingga 21 juta pound.
Tentu Reece James tidak sendiri. Sejumlah bintang top Premier League juga mengalami hal yang sama. Siapa saja mereka, berikut lima di antaranya:
Casemiro (Turun 17 juta pound)
Kisah kemunduran Casemiro menyedihkan sekaligus mengejutkan. Superstar asal Brasil ini menjadi salah satu pemain yang bersinar di MU pada musim 2022/2023, mendorong mereka ke Liga Champions dengan penampilan lini tengah yang belum pernah dilihat publik Old Trafford sejak era Paul Scholes.
Ini bisa menjadi tahun yang hebat yang dialami pemain berusia 32 tahun itu, karena kakinya tampak melemah sejak MU memulai musim melawan Wolves.
Casemiro tidak lagi melihat dirinya seperti dulu dan besar kemungkinan dia akan segera keluar dari Old Trafford karena tidak lagi masuk rencana besar manajemen The Red Devils.
Kevin De Bruyne (Turun 17 juta pound)
Kevin De Bruyne tetap menjadi salah satu kekuatan kreatif terbesar di Premier League sepanjang musim ini, setelah berhasil mencetak empat gol dan 10 assist dalam 18 penampilan.
Namun, jumlah waktu bermain itulah yang membuat nilainya anjlok.
Pemain Belgia itu melewatkan lebih dari setengah musim karena cedera dan meski ia kembali ke performa terbaiknya, itu tidak cukup mencegah harga pemain berusia 32 tahun itu melorot hampir 20 juta pound.
Raheem Sterling (Turun 17 juta pound)
Jika dipikir-pikir, tampaknya Raheem Sterling melompat sebelum dia diusir dari pintu di Etihad Stadium, karena pemain Inggris itu gagal mendapatkan kembali performa yang membuatnya begitu produktif di bawah asuhan Pep Guardiola.
Pemain berusia 29 tahun ini kalah cemerlang dari pemain seperti Cole Palmer dan telah menyaksikan para penggemar terus-menerus mencemoohnya di berbagai tahap musim lalu.
Karena performanya menurun, nilai pasarnya juga turun sebesar 17 juta pound dibandingkan tahun lalu.
Marcus Rashford (Turun 17 juta pound)
Jika performa Sterling menurun dalam dua tahun terakhir, bagaimana Anda menggambarkan kejatuhan Marcus Rashford dalam 12 bulan ini?
Winger Manchester United itu berhasil mencetak 30 gol di semua kompetisi pada musim 2022/2023. Dalam periode terakhir, dia hanya berhasil melakukan delapan serangan.
Banyak kritik yang dilontarkan kepada Rashford selama ini. Ketidaktertarikan yang dirasakannya merupakan hal yang umum.
Masih ada banyak waktu baginya untuk membalikkan keadaan, tetapi konsistensi harus menjadi hal utama bagi pemain nomor 10 United itu, menghentikan kebiasaan yo-yo-nya.
Mason Mount (Turun 21 juta pound)
Merupakan keputusan sulit bagi Mason Mount untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Chelsea, klub yang telah ia ikuti sejak ia masih kecil.
Kepindahan ke Manchester United dipandang sebagai peluang untuk menghidupkan kembali kariernya yang stagnan, dan kaos bernomor punggung 7 yang diserahkan kepadanya berarti tekanan terus berlanjut.
Sulit untuk mengatakan pemain Inggris itu hancur di bawah tekanan. Namun tubuhnya tidak dapat memenuhi tuntutan, dan cedera telah membatasi waktu bermainnya serta dampak yang dapat ia timbulkan pada tim Erik Ten Hag di musim debutnya.
Sumber: Givemesport