Bola.com, Denpasar - Persib Bandung sudah memastikan diri menjadi kampiun BRI Liga 1 2023/2024 setelah menumbangkan Madura United dengan agregat 6-1.
Ini menjadi akhir penantian selama 10 tahun bagi Persib untuk meraih gelar juara ketiganya sepanjang liga profesional Indonesia. Kali terakhir, Persib meraih juara di ISL 2014.
BRI Liga 1 musim ini sudah berakhir, tetapi masih ada cerita yang perlu dibahas lebih jauh. Terutama adanya beberapa tim kejutan di musim ini.
Bukan hanya kejutan positif di BRI Liga 1 2023/2024, tetapi juga negatif. Berikut ulasan Bola.com:
Persib Bandung
Pertama layak dibahas adalah Persib Bandung. Mungkin pada awal musim, tidak ada yang menyangka jika Persib akan meraih gelar juara musim ini. Saat itu, Maung Bandung ada di zona degradasi.
Luis Milla Aspas sebagai arsitek saat itu pun didepak dari kursi kepelatihan. Ditargetkan juara oleh manajemen, rasanya seperti beban untuk Luis Milla. Alhasil mantan Pelatih Timnas Indonesia tersebut lengser dan digantikan Bojan Hodak pada 26 Juli 2023.
Filosofi Bojan Hodak inilah yang mengubah Persib Bandung pada musim ini. Persib mulai bangkit dan finis di posisi runner-up reguler series BRI Liga 1 2023/2024. Bahkan sempat 14 kali beruntun tanpa terkalahkan.
Pada championship series, Persib tanpa kekalahan. Bahkan sangat superior dengan mencetak 10 gol hanya dalam 4 laga menghadapi Bali United dan Madura United.
Jika ditotal dengan reguler series, Persib sudah mengantongi 75 gol dan menjadi tim tersubur.
Dewa United
Seandainya di BRI Liga 1 2022/2023 ada degradasi, mungkin Dewa United dan RANS Nusantara FC sudah terdegradasi. Dewa United saat itu ada di peringkat 17 klasemen akhir dengan meraih 33 poin saja.
Diberikan satu kesempatan, Dewa United sepertinya benar-benar berbenah. Mungkin siapa yang menyangka Dewa United akan finish di posisi lima besar dalam BRI Liga 1 2023/2024?
Skuad asuhan Jan Olde Riekerink berhasil mengunci 54 poin. Sebenarnya bukan hanya lima besar, tetapi hampir mencapai championship series. Poin yang didapatkan Dewa United hanya berjarak satu poin dari finalis championship series, Madura United.
Lalu apa yang menjadi kunci? Salah satu faktor krusial adalah evaluasi dan perombakan tim musim lalu. Beberapa pemain didepak dan memasukkan pemain-pemain yang menurut Jan Olde dibutuhkan oleh tim.
Bhayangkara FC
Sejak Liga 1 2017, Bhayangkara FC tidak pernah terlempar dari lima besar. Bahkan di Liga 1 2017, The Guardians mampu keluar sebagai juara setelah unggul poin secara dramatis atas Bali United di pekan ke-34 saat itu.
Musim lalu, performanya menurun dan finis di peringkat ketujuh. Namun, peringkat ketujuh bukanlah hasil yang buruk. Pada BRI Liga 1 2023/2024, performa Bhayangkara FC mencapai antiklimaks.
Akhirnya Bhayangkara terdegradasi menyusul Persikabo 1973 yang sudah terdegradasi lebih dulu baru dilanjutkan oleh RANS Nusantara FC.
Inkonsistensi performa Bhayangkara FC menjadi salah satu kunci. Selain itu, Bhayangkara juga terlalu mengganti pelatih. Mulai dari Widodo Cahyono Putro sejak musim lalu, Mario Gomez, Emral Abus, hingga Gomes de Oliveira.