Bola.com, Surabaya - Legenda Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro, ikut merayakan keberhasilan Persib Bandung menjadi juara BRI Liga 1 2023/2024. Statusnya bukan staf kepelatihan, apalagi pemain. Namun, dia bisa masuk lapangan Stadion Gelora Bangkalan, Bangkalan, Jumat (31/5/2024).
Pria berusia 47 tahun itu adalah ayah Rian, sapaan karib Rachmat Irianto, yang merupakan gelandang Persib Bandung.
Pemain yang akrab disapa berteriak diiringi tangis begitu laga leg kedua final championship series rampung dengan agregat kemenangan 6-1 Persib atas Madura United.
Dia mencari putranya, Ahmad Syakir Muzaffar, yang ada di tribune bersama keluarganya. Rian menggendong sang putra di pundaknya dan kali ini diiringi dengan raut senyum dan tawa bahagia. Bejo lantas menghampiri Rian.
Potret tiga generasi terpampang pada momen itu. Ada Bejo dan Rian yang menangis bersama. Lalu Zakir yang ada di pundak Rian menatap sang ayah dan kakeknya yang berpelukan dalam waktu cukup lama.
Mengaku Kalah Soal Prestasi
Setelah itu, Rian harus segera beranjak dan masuk dalam barisan pemain Persib yang akan menerima medali dan trofi. Begitu melihat Bola.com, Bejo langsung tersenyum sambil menghapus air mata bahagianya.
“Ayahnya kalah, Mas. Ayahnya dikalahkan anaknya. Saya sudah kalah. Rian lebih hebat ini,” ujarnya sambil tertawa kepada Bola.com.
Maksud pernyataan Bejo adalah urusan prestasi jika dibandingkan Rian. Bejo merupakan legenda hidup Persebaya Surabaya dengan pernah mempersembahkan trofi Divisi Utama Liga Indonesia 1996/1997 dan 2004 semasa bermain.
Namun, hal itu berbeda dengan apa yang diraihnya selama membela Timnas Indonesia pada 1997-2004. Sayangnya, tak ada trofi yang diberikan oleh pria kelahiran Sidoarjo itu untuk Garuda.
Sedangkan Rian sudah pernah juara bersama tim nasional. Dia mempersembahkan trofi saat membela Timnas Indonesia U-22. Dia bahkan jadi kapten yang mengangkat trofi Piala AFF U-22 2019 saat berada di bawah arahan pelatih Indra Sjafri.
Kini, Rian pun mengikuti jejak sang ayah dengan menjadi juara kompetisi kasta teratas Indonesia di level klub. Bedanya, Rian yang kelahiran Surabaya meraih trofi itu bersama Persib Bandung, bukan Persebaya.
Gelarnya kini sudah lengkap. Selain juara bersama Timnas Indonesia U-22, Rian kini meraih trofi liga teratas juga di level klub bersama Maung Bandung.
“Ini jawaban dari Rian yang di kotanya sendiri dia seperti itu. Kami cinta Persebaya, saya legenda Persebaya. Jadi, ini pembuktian Rian,” ucap Bejo.
Pernyataan Bejo itu merujuk pada beberapa tuduhan bahwa Rian adalah pemain titipan saat masih di Persebaya. Ya, Rian mengawali karier profesionalnya bersama Persebaya mulai 2017.
Bejo kemudian menjabat sebagai asisten pelatih Persebaya sejak 2018 sampai hengkang pada 2023 lalu. Dengan berseragam Persib, Rian ingin membuktikan bahwa dia masih bisa tampil cemerlang juga.
Pembuktian Rian
Rian mampu membuktikan dirinya bisa tetap menunjukkan kemampuannya tanpa sang ayah. Bergabung dengan Persib Bandung, gelandang berusia 24 tahun itu memberikan prestasi yang gemilang.
“Rian anak yang kuat. Mau sama-sama. Alhamdulillah, di Bandung dia diterima dengan tangan terbuka sebagai sebagai keluarga. Apalagi, mamanya juga keturunan Sunda, tinggal di Kuningan,” ujar Bejo.
“Bahagia sekali sebagai orang tua. Walaupun tidak berjuang di kota sendiri, tapi bisa diterima di temannya Bonek, di Bandung. Itu salah satu pembuktian Rian,” ungkap pria yang identik dengan nomor punggung 5 semasa bermain itu.
Sebagai pemain kelahiran Surabaya, karier Rian dimulai dengan membela Indonesia Muda, klub internal Persebaya. Pada 2017, dia mendapat kontrak profesional pertama bersama klub berjulukan Bajul Ijo itu, saat usianya masih 17 tahun.
Dari situ, Rian mengukir banyak kenangan manis. Satu di antaranya adalah menjuarai Liga 2 2017 yang membawa Persebaya promosi ke Liga 1 2018. Di tahun yang sama, Rian jadi kapten Timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri.
Selama membela Persebaya, Rian tercatat pernah dimainkan di empat posisi yang berbeda seperti disebut di atas. Penampilannya juga tetap oke, tapi dalam beberapa pertandingan terakhirnya lebih banyak tampil sebagai gelandang bertahan.
Rian kemudian tercatat masih membela Persebaya sampai 2022, bahkan ditunjuk sebagai kapten tim per musim 2021/2022. Namun, dia memilih hengkang menjelang Liga 1 2022/2023 dan berseragam Persib Bandung hingga sekarang.
Saat pindah klub, Rian pun menjadi pemain serba bisa yang mampu diandalkan di berbagai posisi di skuad Maung Bandung. Ini jadi berkah buatnya. Dari belajar di Persebaya, dia bisa menerapkannya di Persib dan Timnas Indonesia.