Bola.com, Jakarta - Real Madrid kembali mempertegas status sebagai rajanya klub Eropa dengan gelar juara ke-15. Mereka sukses menggilas Borussia Dortmund 2-0 dalam partai final di Stadion Wembley, London, Minggu (2/6/2024) dini hari WIB.
Dani Carvajal dan Vinicius Junior menjadi pahlawan Real Madrid di pertandingan ini. Real Madrid akhirnya yang berhasl memecah kebuntuan. Tepatnya pada menit ke-73, bek Dani Carvajal menjebol gawang Gregor Kobel dengan sundulannya, memanfaatkan sepak pojok Toni Kroos.
Vinicius Junior menggandakan keunggulan Real Madrid menit ke-82. Memanfaatkan umpan matang Bellingham, pemain asal Brasil itu menaklukkan Kobel dengan tendangan pelan kaki kirinya.
Borussia Dortmund masih mengoleksi satu trofi Liga Champions sepanjang sejarahnya. Satu-satunya trofi mereka dapat pada musim 1996/1997 mealawan raksasa Italia Juventus.
Saat itu Dortmund menang meyakinkan 3-1 atas Bianconeri di Olympiastadion, Munchen. Final edisi ketiga mereka kali ini masih belum berjodoh, usai dipermak Real Madrid di Wembley.
Dortmund mengulangi kegagalan 11 tahun silam juga di tempat yang sama. Kala itu mereka diasuh Jurgen Klopp kalah 1-2 dari Bayern Munchen di final.
Berikut ini beberapa alasan yang membuat Borussia Dortmund menyerah dari Real Madrid dalam laga final dini hari tadi.
Gagal Bikin Gol di 45 Menit Pertama
Borussia Dortmund sudah bermain dengan baik di babak pertama. Dalam 45 menit pertama, pasukan Edin Terzic sudah punya delapan kali percobaan dan tiga di antaranya mengenai sasaran.
Sebuah tembakan dari Niclas Fullkrug mengenai tiang gawang yang dijaga Thibaut Coutrois. Bandingkan dengan milik Real Madrid dua kali tembakan tanpa mengarah ke sasaran.
Sementara Karim Adeyemi juga hampir saja menceploskan bola ke gawang setelah melewati kiper, namun masih ada Antonio Rudiger yang berhasil menahan serangan kilat itu.
Menit ke-41, Marcel Sabitzer hampir saja mencetak, andai bola tendangan keras kaki kanannya tidak dimentahkan kiper Courtois dan mengakibatkan sepak pojok. Kegagalan mencetak gol ini yang membuat Fullkrug dkk. frustrasi.
Hilang Konsentrasi
Dortmund sudah tampil apik dan mengimbangi permainan Real Madrid, bahkan lebih agresif di paruh pertama. Begitu juga saat memasuki awal babak kedua.
Sebuah pergantian pemain dilakukan pelatih Edin Terzic, termasuk menarik keluarnya Karim Adeyemi yang tampil apik di sisi kiri. Ia digantikan oleh Marco Reus yang justru membuat konsentrasi para pemain buyar.
Kurang dari satu menit setelah Reus masuk, gawang Dortmund justru kebobolan melalui skema sepak pojok yang diselesaikan Dani Carvajal. Gol itu meruntuhkan mental dan fokus para pemain Die Borussen.
Fisik Habis di Paruh Kedua
Kehebatan Real Madrid juga ada di titik ini. Ya, mereka sanggup memanfaatkan menurunnya kondisi fisik para pemain Dortmund. Pemain-pemain Dortmund sudah bermain agresif pada babak pertama.
Fisik mereka pun terkuras, tanpa sempat membuat keunggulan. Real Madrid dengan leluasa dan unggul fisik di babak kedua, membuat pertahanan Dortmund kalang kabut.
Paling kentara adalah gol yang dicetak Vinicius Junior, Bellingham dengan cerdik memanfaatkan kelengahan lini belakang Dortmund yang hilang kendali. Beberapa kali percobaan individu pemain Dortmund juga mentah oleh Antonio Rudiger dkk.