Bola.com, Malang - Arema FC belum memutuskan kapan mulai bersiap menyambut Liga 1 musim depan. Saat ini, manajemen belum memberi informasi kepada tim pelatih maupun pemain. Belum ada kepastikan, beberapa pemain dan asisten pelatih asal Malang membuat wadah untuk bermain fun football.
Pemain Arema FC seperti Dedik Setiawan, Ahmad Alfarizi, Bagas Adi Nugroho, M. Rafli, Jayus Hariono dan lainnya turut ambil bagian.
Ada juga mantan pemain Arema FC, seperti Juan Revi, Gufroni Al Ma'ruf, Sandy Ferizal dan beberapa pemain Malang yang membela klub Liga 1 dan 2. Para pemain itu didampingi asisten pelatih Arema FC, Kuncoro.
“Setiap libur kompetisi, ya seperti ini. Pemain-pemain gatal kakinya kalau lama tidak main bola. Saya bagian mengatur mainnya,” kata asisten pelatih Arema FC, Kuncoro.
Lebih Baik Fun Football
Para pemain itu rutin melakukan fun football setiap akhir pekan. Mereka juga mencari lawan tanding yang ada di sekitar Kabupaten Malang area selatan, karena jaraknya tidak terlalu jauh dari domisili para pemain tersebut.
“Ini sekaligus jaga kondisi. Agar saat latihan bersama tim sudah dimulai, fisiknya tidak kosong. Setidaknya ada 50-70 persen. Kalau fisiknya habis, butuh waktu lama untuk mengembalikan kondisi,” ujar Kuncoro.
Kuncoro lebih mendukung jika pemain profesional yang ada di Malang memilih fun football untuk menjaga kondisi. Ada opsi lain yang sebenarnya bisa dilakukan pemain, yakni mengikuti turnamen antar kampung alias tarkam.
“Dulu, saya sering ikut tarkam. Namun, sekarang saya menganjurkan kalau bisa pemain tidak memilih ke sana, karena risikonya lebih besar," ujar asisten pelatih Arema FC itu.
"Ada tuntutan menang dan harus berkompetisi. Kalau cedera, bagaimana. Ada juga risiko kerusuhan,” lanjutnya.
Ramai Tarkam di Semarang
Beberapa hari lalu, pemain profesional Indonesia jadi sorotan saat bermain tarkam, salah satunya pemain Barito Putera, Bayu Pradana.
Momennya adalah pertandingan Final Piala Bupati Bener Bersatu Cup 3 Kabupaten Semarang. Video sang pemain memburu wasit menjadi viral.
“Saya tahu berita itu. Makanya, kalau bisa pemain tidak ikut tarkam. Banyak risikonya,” tegas Kuncoro.
Manajemen Arema secara tertulis tidak melarang pemain mengikuti turnamen tarkam. Namun, secara lisan pemain Singo Edan segan jika mengikuti turnamen tarkam.
“Pemain pasti segan dengan bos kalau ikut tarkam, karena kabar di media sosial sekarang cepat beredar. Jadi, kalau ada kejadian yang negatif akan cepat viral,” tegas asisten pelatih Arema FC itu.