Insiden Pengeroyokan Wasit di Laga Tarkam, Pengamat: Wahai Pemain Muda Mending Jauhi Deh! Karier Kalian Masih Panjang

oleh Radifa Arsa diperbarui 04 Jun 2024, 16:45 WIB
Aksi Bagas Kaffa di atas lapangan desa Jati, Jaten, Karanganyar. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Jakarta - Munculnya sejumlah pemain profesional yang ikut terlibat pertandingan tarkam yang diwarnai insiden kericuhan serta pengeroyokan terhadap wasit di Kabupaten Semarang mendapatkan sorotan publik.

Apalagi, ada beberapa pemain muda yang ikut berpartisipasi, seperti Amiruddin Bagas Kaffa dan Amiruddin Bagus Kahfi. Bersama beberapa pemain profesional lain, kedua pemain Barito Putera ini memperkuat PS Putra Bakti.

Advertisement

Pengamat sepak bola Indonesia, Aris Budi Sulistyo, mengingatkan pemain muda untuk berhati-hati dalam mengikuti tarkam. Pasalnya, karier mereka di dunia sepak bola masih sangat panjang.

“Memang ada beberapa pemain. Di situ yang paling menonjol, Bayu Pradana, Bagas Kaffa dan Bagus Kahfi. Keduanya ini pemain muda yang masih punya potensi menjadi pemain besar,” kata Aris Budi kepada Bola.com, Senin (3/6/2024)

“Jadi, sekali lagi, saya mengimbau untuk pemain-pemain Liga 1. Saat berakhirnya kompetisi dan tidak ada aktivitas di klub, hati-hatilah menjaga emosionalnya di pertandingan tarkam,” tambahnya.

2 dari 3 halaman

Risikonya Besar

Visual Stories Bola.com: Tarkam (Bola.com/Adreanus Titus)

Menurut lelaki yang pernah mentas di Liga Champions Asia 2007 saat memperkuat Persik Kediri ini, risiko yang dihadapi pemain saat mengikuti tarkam sangat besar, terutama mengenai cedera.

Bagi beberapa pemain, kata Aris, mengikuti tarkam memang hanya sebatas mengisi waktu luang setelah kompetisi berakhir. Namun, mereka juga harus menyadari risiko cedera yang mengintai sewaktu-waktu.

“Karena, di dunia tarkam, pemain-pemain biasa yang tidak punya klub bisa mencederai pemain-pemain profesional yang punya klub. Itulah yang sebetulnya sangat merugikan,” ujar lelaki asal Karanganyar itu.

“Para pemain yang niatnya ingin mencari keringat dan kesenangan dari laga tarkam, kalau sudah kejadian seperti kemarin itu malah akhirnya merembet ke mana-mana. Kasihan pemain yang masih muda juga,” imbuhnya.

3 dari 3 halaman

Berbuntut Panjang

Pertandingan tarkam yang diwarnai banyak pemain profesional ini pada akhirnya berbuntut panjang karena insiden penganiayaan terhadap wasit yang memimpin pertandingan tersebut.

Yang terbaru, kuasa hukum korban telah melaporkan tujuh nama yang diduga ikut terlibat menganiaya wasit dalam laga yang berlangsung di Lapangan Pule, Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Minggu (2/6/2024) itu.

Tujuh nama orang yang menjadi terlapor antara lain Bayu Pradana (Barito Putera), Komarudin (Persikabo 1973), Ilham Mahendra (Barito Putera), Hery Susanto (Eks Persita Tangerang), Heru Setyawan (Eks Kalteng Putra), Khrisna Sulistya (PSIM Yogyakarta), dan Wahyu Wijiastanto (Eks Timnas Indonesia).

Semua pemain profesional yang dilaporkan ini diduga terlibat pengeroyokan saat memperkuat PS Putra Bakti menghadapi PS Ar Rafi pada laga final Turnamen Sepak Bola Bener Bersatu Cup yang memperebutkan Piala Bupati Kabupaten Semarang

Berita Terkait