Soal Tambahan Kuota Pemain Asing Liga 1 Musim Depan, Arema FC Ingin Pemain Lokal Bisa Bersaing

oleh Iwan Setiawan diperbarui 06 Jun 2024, 16:00 WIB
Arema FC - Ilustrasi Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Malang - Musim depan, kuota pemain asing di Liga 1 2024/2025 bertambah menjadi 8. Pro dan kontrak pun bermunculan, karena regulasi yang dibuat PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sebagai operator kompetisi dianggap bisa mematikan potensi pemain lokal.

Meskipun dalam regulasi yang bermain sebagai starter hanya 6 pemain asing, namun dua pemain lain bisa sebagai pengganti. Arema FC angkat bicara terkait regulasi tersebut. “Sebelumnya, kami sudah mendengar kabar penambahan kuota pemain asing tersebut. Kami hanya bisa mengikuti saja,” kata General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi.

Advertisement

Hanya saja, Arema belum mengambil keputusan apakah mereka akan memaksimalkan kuota tersebut. Mereka memilih berkomunikasi dengan pelatih baru lebih dulu. “Kami akan melihat situasi nanti seperti apa,” lanjutnya.

Sementara, asisten pelatih Arema FC, Kuncoro menambahkan jika regulasi itu harus dilihat tujuan utamanya. “Kalau tujuan meningkatkan kompetisi, ya tidak masalah. Mau atau tidak, pemain lokal harus bisa bersaing. Karena kami hanya bisa mengikuti regulasi,” terangnya.

2 dari 4 halaman

Bisa Meniru Persib

Selebrasi skuad Persib Bandung, David Da Silva (tengah) dkk merayakan keberhasilan menjuarai Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 usai mengalahkan Madura United pada final leg kedua di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Jumat (31/5/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Kuncoro menambahkan terkait pemain asing, dia melihat Persib Bandung sukses dengan deretan pemain asing dan naturaliasainya.

Jadi, tim bisa lebih tangguh ketika memiliki banyak pemain asing dengan kualitas di atas rata-rata. Namun, butuh dana besar untuk mendatangkan pemain asing yang sudah punya nama besar di Indonesia.

“Lihat meteri pemain Persib. Berapa pemain asing dan naturalisasinya. Kualitasnya bagaimana. Wajar jika mereka bisa jadi juara. Tapi, ada juga contoh lain membentuk tim juara. Contohnya PSM musim 2022/2023. Secara kualitas tidak diunggulkan. Tapi fisik dan fighting spirit tinggi bisa membuat mereka juara. Artinya, tinggal memilih rencana yang mana,” tegasnya.

3 dari 4 halaman

Fair dalam Memilih Pemain

Pemain Arema FC merayakan gol yang dicetak oleh Johan Alfarizi ke gawang Persita Tangerang pada laga BRI Liga 1 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Rabu (13/3/2024). (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Jika nantinya Arema memaksimalkan kuota 8 pemain asing, Kuncoro menegaskan jika tim pelatih akan tetap fair. Terutama dalam memberi kesempatan kepada pemain.

“Pemain asing tidak ada garansi jadi starter. Kalau performanya turun, ya digantikan pemain lain yang sedang bagus. Jadi, pemain lokal tidak perlu takut kalah bersaing atau minder,” terangnya.

Berkaca dari musim 2023/2024, Arema tidak selalu memasang semua pemain asing. Di pengujung musim, hanya Charles Lokolingoy dan Julian Guevara yang bertahan di starting eleven. Sedangkan nama-nama lain seperti Ariel Lucero, Julian Schwarzer, dan Charles Almieda duduk manis di bangku cadangan.

Selain itu, striker Gilbert Alvarez memilih mengakhiri kontrak di pertengahan putaran kedua. Karena lebih sering jadi cadangan, dia kembali berkarir di negaranya, Bolivia.

4 dari 4 halaman

Tengok Persaingan di Musim Lalu

Berita Terkait