Bola.com, Malang - Persis Solo tidak memperpanjang kontrak salah satu gelandang jangkarnya, Shulton Fajar. Kini, dia dikaitkan dengan klub tanah kelahirannya, Arema FC.
Beberapa waktu lalu, dia sempat bermain fun football bersama para pemain dan asisten pelatih Arema.
Sebenarnya, ini bukan kali pertama Shulton dikaitkan dengan Arema. Sejak beberapa musim lalu dia dirumorkan gabung tim berjuluk Singo Edan. Hanya saja, rumor itu tidak menjadi kenyataan karena dia terikat kontrak dengan Persis Solo. Asisten pelatih Arema, Kuncoro tidak menampik jika ada kans bagi Shulton merapat ke Arema FC.
“Dia sering ikut fun football dengan pemain-pemain Arema atau klub lain yang berasal dari Malang. Kemungkinannya gabung Arema ada. Dulu masih ingat, striker Ahmad Nur Hardianto. Dia awalnya ikut fun football dengan pemain-pemain Malang. Ternyata gabung dengan Arema juga,” kata Kuncoro.
Pernah Berlatih di Arema
Sebenarnya, Shulton sempat berlatih dengan Arema FC sekitar tahun 2020. Tapi, waktu itu dia sekedar jaga kondisi. Manajemen Arema juga belum tertarik merekrutnya. Karena di masih bermain di kasta kedua. Dengan kata lain, dia belum berpengalaman di Liga 1.
Tapi, dia berhasil membuktikan diri layak bermain di kasta tertinggi. Karena musim 2021/2022 dia membawa Persis Solo promosi ke Liga 1 dan bertahan sampai saat ini.
Musim lalu, Shulton tampil dalam 18 pertandingan. Tapi, mayoritas dia hanya jadi pengganti. Pada usia 30 tahun, tentu sebuah kebanggaan baginya jika berhasil gabung dengan Singo Edan. Sayangnya, sampai saat ini dia belum memberikan jawaban terkait kabar segera gabung dengan Arema.
Bersaing dengan Gelandang Malang
Jika benar-benar gabung dengan Arema, dia bakal bersaing ketat di lini tengah. Karena diposisinya, ada pemain asal Malang yang karkaternya mirip. Yakni Jayus Hariono. Keduanya tentu sudah kenal baik sejauh ini. Jadi, Shulton harus bersaing dengan temannya sendiri.
Perlu diketahui, Jayus selalu jadi opsi utama di lini tengah Arema dalam beberapa musim terakhir. Artinya, jam terbangnya sudah lumayan tinggi. Jadi bukan hal mudah bagi Shulton untuk mendapatkan tempat di starting eleven Singo Edan. Sedangkan satu gelandang lain biasanya dihuni pemain asing.