Statistik Timnas Indonesia saat Digebuk Irak: Dominasi Penguasaan Bola, tetapi Dua Kali Dibuat Merana

oleh Radifa Arsa diperbarui 06 Jun 2024, 18:17 WIB
Pemain Timnas Indonesia, Jordi Amat (kiri) berusaha menghalau bola dari ancaman pemain Irak, Ayman Hussein pada laga Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Timnas Irak saat berjumpa pada lanjutan Grup F Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Dari segi statistik, ada sejumlah catatan yang menarik.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Kamis (6/6/2024) sore WIB itu, Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Irak setelah digebuk dengan skor 0-2.

Advertisement

Seluruh gol yang dicetak Singa Mesopotamia pada laga ini lahir pada babak kedua. Yang pertama disumbangkan Aymen Hussein (54’) lewat eksekusi penalti, serta sontekan Ali Jasim (88’) yang memanfaatkan kesalahan Ernando Ari.

Skuad Merah Putih mengukir sejumlah catatan statistik yang cukup menarik. Anak asuh Shin Tae-yong sempat dominan, tetapi malah sering buang-buang peluang. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

2 dari 5 halaman

Dominasi Penguasaan Bola

Para pemain Timnas Indonesia memprotes keputusan wasit Shaun Evans saat menghadapi Irak pada laga Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Timnas Indonesia menghadapi Irak di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Timnas Indonesia sebetulnya cukup dominan dalam penguasaan bola. Sejak babak pertama, skuad Merah Putih mampu mendominasi. Hal ini tak terlepas dari tekanan rendah dari Timnas Irak.

Di atas kertas, skuad Merah Putih tercatat menguasai 56% penguasaan bola sepanjang pertandingan. Angka ini berbanding dengan 44% ball-possession yang diukir oleh skuad asuhan Jesus Casas.

3 dari 5 halaman

Banyak Peluang Terbuang

Wasit Shaun Evans memberi kartu merah kepada pemain Indonesia, Jordi Amat saat menghadapi Irak pada laga Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Timnas Indonesia menghadapi Irak di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Salah satu faktor kekalahan ini tak bisa dilepaskan dari aksi buang-buang peluang yang dilakukan oleh para pemain Timnas Indonesia. Dari delapan percobaan, hanya ada satu tembakan tepat sasaran.

Jumlah ini memang masih kalah jika dibandingkan efektivitas Irak. Skuad Singa Mesopotamia menciptakan dua shots on target dari 10 percobaan. Artinya, seluruh tembakan tepat sasaran ini menghasilkan gol.

4 dari 5 halaman

Lebih Banyak Pelanggaran

Pemain Timnas Indonesia, Jordi Amat (bawah) terjatuh saat berusaha mengadang laju pemain Irak, Ayman Hussein pada laga Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Selain itu, skuad asuhan Shin Tae-yong juga terhitung lebih banyak melakukan pelanggaran ketimbang kubu lawan. Sebab, sepanjang laga, Timnas Indonesia tercatat 13 kali melanggar lawan.

Hal inilah yang akhirnya membuat merana. Sebab, Timnas Indonesia harus mendapatkan dua kali hukuman penalti. Tak hanya itu, ada pula satu kartu merah dan satu kartu kuning dari kantung wasit.

5 dari 5 halaman

Dua Kali Merana

Pemain Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan (kiri) berebut bola dengan pemain Irak, Rebin Sulaka pada laga Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Timnas Indonesia juga harus menghadapi dua hukuman penalti pada pertandingan ini. Yang pertama karena handball yang dilakukan oleh Justin Hubner. Penalti ini sukses dieksekusi dengan baik oleh Aymen Hussein.

Sementara itu, penalti kedua disebabkan oleh pelanggaran Ernando Ari saat berusaha merebut bola dari penguasaan lawan.. Beruntung, eksekusi Aymen Hussein malah melambung tinggi.

Berita Terkait